Pilkada Malang Raya 2024
Rektor Unisma:dan Dekan Fisip UB Beri Pernyataan Soal Calon Wakil Sanusi di Pilbup Malang 2024
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma) dan Dekan Fisip UB memberi pendapat terkait Cabup Malang dari PDI Perjuangan.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Akademisi kota Malang turut angkat bicara terkait bursa calon Bupati Malang dalam PIlkada 2024.
Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr Maskuri Bakrie MSi dan pengamat politik Universitas Brawijaya Malang (UB), Prof Anang Sujoko, MSos, MSi, D.COM memberi pendapat terkait Cabup Malang dari PDI Perjuangan.
Baca juga: Sanusi Pulang, Gunawan HS Datang Kembalikan Berkas Bacabup ke PDI Perjuangan Kabupaten Malang
Pencalonan kembali HM Sanusi, Bupati Malang, yang saat ini kembali bakal maju lewat PDI Perjuangan ternyata juga dibarengi dengan munculnya nama calon lain dari partainya, yakni H Gunawan, anggota DPRD PDI Perjuangan.
Sanusi yang sudah mendaftar ke DPC PDI Perjuangan pada Rabu (8/5/2024) disebut-sebut 'dipaksa' harus menggandeng calon wakilnya dari kader partainya sendiri.
Padahal, sang petahana pernah menyatakan, kalau dirinya akan mencari calon wakilnya dari PKB namun juga terkait rekomnya.
"Di politik itu harus luwes. Mestinya, tidak demikian. Pak Sanusi harus diberi kebebasan untuk menentukan calon wakilnya sendiri jika memang partai itu menginginkannya untuk mengusungnya kembali," tegas Prof Dr Maskuri Bakrie MSi, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Minggu (12/5/2024).
Maskuri, yang jadi Rektor Unisma sejak 2014 dan terpilih lagi sampai 2026 nanti itu menyebut, mencari calon wakil bupati itu tak ubahnya sama dengan mencari pasangan hidup.
Itu harus ada chemestry atau saling kecocokan. Dan, yang tahu itu, adalah orang yang menjalaninya, Sanusi.
"Gimana bisa mengatur rumah tangga, kalau perjodohan itu dipaksakan. Kami kenal Pak Sanusi. Beliau politisi santun dan amanah, sehingga cukup tahu lah, calon wakilnya siapa yang layak dan akan menguatkan kepemimpinannya kelak. Untuk memilih pasangan itu harus dengan hati nurani," papar pria yang pernah ikut program Short Course di Canada dan kini berhasil menaikkan peringkat Unisma ke 44 dari 2.136 kampus di Indonesia.
Sementara, Prof Anang Sujoko, MSos, MSi, D.COM, pengamat politik Universitas Brawijaya Malang (UB), mengatakan, munculnya Sanusi Vs Gunawan, itu biasa terjadi meski akan berdampak adanya friksi-friksi baru.
Cuma, itu dibutuhkan kedewasaan buat partai, bagaimana nanti kalau salah satu dari mereka yang direkom, harus kembali solid untuk mendukungnya.
"Kami yakin, PDIP Perjuangan akan mampu menjaga komitmen itu. Termasuk, ada kader yang mendorong Abah Gun, itu juga hal yang wajar. Mungkin, karena merasa tak sreg ketika melihat Pak Sanusi sempat mendekat ke PKB. Itu cuma perlu m kedewasaan kader saja," tegas guru besar ilmu Politik Komunikasi Fisip UB ini.
Kalau, diibaratkan, saat ini dua sahabat itu seperti sedang adu kuat untuk berebut rekom, siapa yang paling sakti?
Menurut Dekan Fisip UB ini, dalam tanda petik, petahana yang berpotensi direkom. Namun, itu tergantung dari rekam jejaknya juga.
Bakal ada dua penilaian terkait, penilaian nomer satu adalah siapa di antara dua Cabup itu yang selama ini kinerjanya membesarkan partai.
Penilaian nomer dua, adalah loyalitas dan integritasnya.
"Bisa jadi, saat ini, yang nomer dua itu jadi nomer satu seperti kasus yang dialami Pak Jokowi, Gibran dan Bobby di Medan. Faktor lainnya, adalah elektabilitas kader karena rekom DPP itu mengharapkan untuk menang sehingga elektabilitas itu jadi hal yang penting juga," pungkasnya.
Ikuti updatenya di Google News SURYAMALANG.COM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.