Berita Magetan Hari Ini

Derita Hasan Bocah 6 Tahun di Magetan Tulangnya Mudah Patah Kesenggol Retak, Ayah Cuma Jualan Pentol

Derita Hasan bocah 6 tahun di Magetan idap penyakit langka mudah patah tulang, kesenggol retak, ayah penjual pentol, belum dapat bantuan pemerintah.

|
KOMPAS.COM/SUKOCO
Hasan bocah 6 tahun di Magetan bersama ayahnya, Eko idap penyakit langka mudah patah tulang, kesenggol retak, orang tua penjual pentol, belum dapat bantuan pemerintah. 

Berjualan Pentol

Untuk menopang kehidupannya, Eko berjualan pentol keliling dari pukul 4 sore hingga jam 9 malam. 

Untuk dua hari, Eko mengaku menghabiskan 6 kilo daging dan demi menghemat biaya pembuatan pentol dilakukan dua hari sekali. 

Selain Hasan, Eko juga harus merawat Muhammad Miftahul Asaufi, anak keduanya yang juga mengalami gangguan pendengaran.

Eko merawat sendiri kedua anaknya yang mengalami kebutuhan khusus karena sang istri memilih kerja ke Surabaya sejak 2 tahun terakhir dan sampai sekarang belum pernah pulang. 

Jika hendak berangkat berjualan pentol keliling, Eko menitipkan kedua bocah itu kepada sang kakek yang bekerja sebagai petani.

Dengan kondisi tersebut, Hasan sangat rentan mengalami retak tulang maupun patah tulang karena kurangnya pengawasan.

"Kalau mau berangkat jualan pentol jam 4 sore, keduanya saya titipkan ke kakeknya yang menjaga karena ibunya kerja di Surabaya 2 tahun terakhir dan belum pulang. Kalau kakeknya kerjanya di sawah," ucap Eko. 

Baru diusulkan masuk DTKS

Sinung selaku pendamping rehabilitasi sosial Dinas Sosial Kabupaten Magetan mengatakan, keluarga Eko saat ini baru menerima bantuan permakanan dari pemerintah atau BPNT.

Eko belum masuk menjadi keluarga penerima bantuan iuran yang ditanggung pemerintah karena saat ini namanya baru diusulkan masuk DTKS.

"Untuk bantuan Pak Eko sudah menerima bantuan permakanan melalui BPNT. Untuk jaminan kesehatan kami masih usulkan ," terang Sinung. 

Meski tidak mendapat bantuan untuk pengobatan anaknya, Eko mengaku ikhlas dan berusaha berjualan pentol keliling demi mengobati anaknya.

Eko berharap kedua anaknya akan bisa beraktivitas normal dan mandiri.

"Tahun kemarin Hasna difoto katanya mau disetorkan ke Dinas Sosial untuk dapat bantuan atau apa gitu" jelas Eko.  

"Kalau sekarang belum ada saya tidak apa apa, tidak protes atau apa saya ikhlas. Saya akan terus berusaha dengan menjual pentol untuk mengobati Hasan dan adiknya" ungkap Eko. 

"Semoga keduanya bisa sehat selalu, menjadi anak yang baik dan sukses," harap Eko.

(Kompas.com)

Ikuti berita lainnya di News Google >> SURYAMALANG.COM

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved