Berita Malang Hari Ini

Kopi Bangelan Malang Mendunia, Jenis Robusta Tertua di Jatim dan Excelsa Telah Diekspor ke Eropa

Kopi Bangelan memiliki karakter rasa yang bagus dibanding dengan kopi jenis lainnya. Dimana ada dua jenis kopi olahan, yakni robusta dan excelsa.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah
Iswahyudi, anggota Poktan Karya Mulya menyeduh kopi Bangelan 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang dikenal dengan penghasil kopi yang sudah mendunia.

Kopi ini sudah ada sejak 1901 di era kolonial Belanda. Dan termasuk kopi tertua di Jawa Timur

Kepala Desa Bangelan, Budiono, mengatakan bibit kopi yang dibudidayakan di Desa Bangelan mulanya berjenis arabika.

Namun karena terserang penyakit, petani akhirnya mengubah tanaman kopi berjenis robusta.

Kini, kopi yang ditanam di lahan perekebunan dengan ketinggian 400 mdpl mampu menghasilkan 260 ton per tahun.

Kopi robusta asal Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang
Kopi robusta asal Desa Bangelan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang (SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Hasil panen kopi kemudian disetorkan ke PTPN XII sebagai bentuk kolaborasi.

“Area kebun kopi milik PTPN ini seluas 883 hektar. Kalau milik desa sendiri seluasa 3.200 hektar,” ujar Budiono.

Selain menyetorkan hasil panen kopi ke PTPN, warga juga mengolahnya menjadi produk kopi bubuk siap minum. 

Produk kopi bubuk asal Desa Bangelan tersebut beredar di pasaran dengan nama ‘Bangelan Excelsa’.

Produk ini dikelola oleh warga setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) Karya Mulya.

“Poktan ini tergabung dari 40 petani yang ada di Desa Bangelan,” kata Iswahyudi, anggota Poktan Karya Mulya.

Pria dengan sapaan Yudi itu menyebutkan, kopi Bangelan memiliki karakter rasa yang bagus dibanding dengan kopi jenis lainnya. Dimana ada dua jenis kopi olahan, yakni robusta dan excelsa.

“Robusta rasanya pait aja. Kalau excelsa ada rasa harumnya,” tandasnya.

Produk kopi ini tak hanya di jual lokalan, melainkan sudah terjual di luar Jawa.

Ke depannya Yudi berharap kopi ini bisa dinikmati hingga ke luar negeri.

Anggota poktan Karya Mulya menyangrai kopi Bangelan sebelum diselep
Anggota poktan Karya Mulya menyangrai kopi Bangelan sebelum diselep (SURYAMALANG.COM/Lu'lu'ul Isnainiyah)

Secara terpisah, Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupen Malang, Avicenna Saniputera menyebutkan bahwa kopi Bangelan ini sudah mendunia.

“Karena di sini sejarahnya cukup terkenal. Kopi Bangelan kopi terbaik di Indonesia,” sebut Avicenna.

Ia juga menyebutkan berdasarkan informasi dari PTPN XII, kopi Bangelan 80 persennya pangsa ekspor.

Ini membutkikan kopi Bangelan tak kalah dengan kopi Dampit yang sudah terkenal.

Dijelaskannya, kopi Bangelan telah diekspor ke negara Eropa, Belanda, hingga ke Inggris.

“Saya dapat info dari sana, bahan dasar mereka meracik kopi dari Kopi Java. Mudah-mudahan nanti ini ada mitra kita dari luar negeri,” terangnya.

Maka dari itu agar dikenal oleh masyarakat luas bahkan luar negeri, pemerintah Kabupaten Malang harus menggaungkan kualitas kopi Malang.

Yakni dengan metode budidaya dan pengolahan produksi yang bagus. Kemudian masyarakat atau petani yang memanen kopi harus dibekali dengan grading atau klasifikasi jenis kopi.

“Mereka harus paham kualitas kopi, mulai dari mana kopi yang sudah tua, muda, atau yang sudah berwarna merah lah yang harus dipetik,” tukasnya.

Jika hal ini dilakukan, maka kualitas kopi asal Kabupaten Malang bisa mendunia dan dikenal sebagai komoditas kopi terbaik di Indonesia.

Ikuti Updatenya di Googe News SURYAMALANG.COM

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved