Berita Jember Hari Ini
Penyebab Fenomena Awan Berlubang di Langit Jember Bikin Geger Warga, Ternyata Bisa Membahayakan
Penyebab fenomena awan berlubang di langit Jember viral hingga bikin geger warga, ternyata bisa membahayakan disebut awan cavum
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Melansir Kompas.com, Klimatologi Universitas Jember menyebut fenomena alam di langit Jember itu bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan di udara di bawah ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut.
Fenomena itu bahkan bisa memiliki efek membahayakan bagi dunia penerbangan.
Bukan tanpa alasan, hal itu bisa memicu terjadinya turbulensi pesawat udara.
Kendati demikian fenomena alam tersebut tidak membahayakan bagi lingkungan.
Sedangkan menurut Forecaster BMKG Banyuwangi Pos Meteorologi Jember, Hukama Nur Akmal, fenomena itu terlihat di Kecamatan Kaliwates pada Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Nasib Emak-emak Viral Naik Motor Bonceng 6 Tanpa Helm Dicari Polisi Kena Tilang, Plat Nomor Mati
Hukama menyebut fenomena itu sebagai awan cavum atau dikenal dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh dan awan lubang-lubang.
Menurut Hukama, fenomena bentuk celah pada awan itu sering ditemukan di lapisan awan altocumulus, kemudian diikuti oleh cirrocumulus dan stratocumulus.
Lubang pada awan tersebut, kata Hukama lebih tampak pada lapisan altocumulus atau awan menengah yang terbentuk.
"Ketika pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial. Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air menjadi partikel es. Sehingga muncul seperti efek domino," kata Hukama dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com (grup suryamalang), Rabu (5/6/2024).
Hukama menambahkan, efek domino pada awan itu menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.
"Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus," kata Akmal.
Dalam ilmu cuaca, lanjut Hukama, awan tersebut bisa disebut sebagai cirrocomulus cavum, altocomulus cavum, dan stratocomulus cavum yang masing-masing disingkat menjadi Cc cav, Ac cav, dan Sc cav.
Kemunculan awan berlubang atau awan cavum ini bukan pertama kalinya sebab, beberapa bulan lalu, fenomena serupa juga pernah terlihat di langit Meksiko.
Dikutip dari Kompas.com (5/3/2024), para ilmuwan secara berkala telah menyebutkan fenomena awan berlubang tersebut dalam jurnal ilmiah dan berspekulasi tentang penyebabnya sejak 1940-an.
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University Corporation for Atmospheric Research (UCAR) pada 2010-2011 memberikan penjelasan terkait faktor yang menyebabkan terbentuknya awan cavum.
awan berlubang
Jember
fenomena awan berlubang
fenomena alam
Klimatologi Universitas Jember
ViralLokal
berita viral
Ketahuan Mencuri Honda Beat, Maling Motor di Jember Tertangkap Warga saat Melarikan Diri |
![]() |
---|
Residivis Asal Surabaya Tak Kapok Transaksi Narkoba, DItangkap Lagi di Jember dengan 25 Gram Sabu |
![]() |
---|
Musim Penghujan, Daop 9 Jember Sediakan Fasilitas Pengering Payung Bagi Pengunjung |
![]() |
---|
Sejumlah Warga Diserang Monyet, Polisi dan BKSDA Pasang Jebakan di Sukowono Jember |
![]() |
---|
Honor Guru Ngaji di Jember Cair pada Akhir 2024, Bupati Hendy : 2025 Dinaikan Sebesar Rp 2,5 juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.