Bocor Status FB Pegi Setiawan Tahun 2016 yang Hilang, Bukti Dirinya Bukan Pembunuh Vina Cirebon?

SURYAMALANG.COM - Bocor status FB Pegi Setiawan tahun 2016 silam yang hilang menjadi sorotan.

Diketahui akun Facebook Pegi Setiawan sempat hilang sebelum muncul kembali namun banyak statusnya yang hilang diduga diacak-acak.

Status tersebut disebut penting karena mendukung posisi Pegi dimana saat kejadian pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon.

Hal itu dikatakan Toni RM, kuasa hukum tersangka Pegi Setiawan (27).

Toni mengatakan ada upaya pihak penyidik tidak fair menangani kasus ini.

Kuasa hukum memastikan bakal adukan ulah penyidik ke Divisi Propam Polri.

Hilangnya status-status di akun Facebook milik Pegi berawal ketika Pegi ditangkap.

Di dalam akun Facebook bernama Pegi Setiawan, sebelumnya terdapat sejumlah status yang ditulisnya pada Agustus 2016.

"Misalnya, tanggal 17 Agustus 2016, ini ada status Pegi Setiawan menuliskan 'Bismillah OTW Bandung sendirian juga, berani'.

Kedua, masih di 17 Agustus 2016 juga, Pegi Setiawan menuliskan status 'mengais rezeki di kota orang'.

Pada 24 Agustus 2016, Pegi menulis status 'lupa suasana kampung halaman", ujar Toni dalam Kabar Petang di TV One yang tayang pada Senin (10/6/2024).

Baca juga: Briptu FN Bisa Dihukum Mati Telah Bakar Suaminya Menurut Kriminolog, Satu Syarat ni Harus Terpenuhi

Baca juga: Viral Mahasiswi Kena Tipu Dosen, Sudah Rela Serahkan Kehormatan Ternyata Tetap Tak Lulus Mata Kuliah

Toni melanjutkan bahwa Pegi kemudian menuliskan status di FB-nya pada tanggal 1 September 2016.

Namun, Pegi menuliskan status mengenai keluh kesahnya.

"Nah, kejadian (pembunuhan Vina) itu kan 27 agustus 2016, kemudian di tanggal 1 september 2016 Pegi Setiawan menuliskan status dengan kalimat, 'Ya allah saya enggak tahu apa-apa tentang masalah ini, kenapa saya kena getahnya, cobaan yang kau berikan begitu berat ya allah'," jelasnya.

Toni mengartikan status yang ditulis pada 1 September tersebut karena Pegi telah mendapatkan kabar dari ibunya bahwa rumahnya digeledah polisi pada tanggal 31 Agustus 2016, tiga hari setelah kejadian.