Kronologi Penumpang Kereta Dilecehkan Calon Bupati Viral, Petugas KAI Sampai Sembunyikan Korban

SURYAMALANG,COM - Berikut kronologi penumpang kereta dilecehkan calon bupati yang menjadi viral di media sosial. 

Hal ini bermula saat seorang netizen bagikan kisahnya saat dilecehkan dan diikuti oleh seorang pria yang diduga calon bupati.

Melalui akun sosial media tiktok milik @ipeh_2802 tampak membagikan sebuah video pada Kamis (4/7/2024) dengan keterangan bertuliskan:

"Nahan nangis sepanjang jalan bener2 takut. Makasih buat bapak petugas KAI sudah ngamanin aku" tulis pemilik akun di video unggahannya.

Video berdurasi 18 detik tersebut tampak memperlihatkan kondisi jalanan dari luar kaca jendela kereta dengan keterangan bertuliskan:

"Bisa-bisanya gua di kereta di lecehin sama bapak calon bupati, berujung gua di sembunyikan di sini sama bapak petugas kereta karena gua di buntutin sama bapak bapak calon bupati" tulis dalam keterangan tersebut.

Baca juga: Bak Sinetron Pacarku Adalah Ayah Adikku, Gadis Batal Nikah Calonnya Selingkuh & Punya Anak Sama Ibu

Baca juga: Kronologi Pemuda di Gondanglegi Malang Meninggal Misterius, Adik Tak Tahu Selimuti Kakak: Mas Dingin

Unggahan tersebut viral dengan mendapat ratusan ribu suka dan ribuan komentar dari netizen dengan komentar yang beragam.

@nabiel "emang petugas kai itu bagus banget ges, pelayanan mereka terbaik walau kelas ekonomi sekalipun"

@ipeh_2802 "Bener banget ka, bukan main pelayanannya sampe aku ngerasa ngerepotin mereka"

@restiselya maheswari "gimana kronologinya kak"

@ipeh_2802 "Intinya yang dari awal beliau minta doa ke saya agar kepilih jd bupati , krna sbelumnya dia gagal.

Dia SKSD bercerita dan menunjukkan foto2 beliau yang sedang rapat sama ibu mega, rapat dengan Gibran, dan mentri2 terkenal.

Singkat cerita dia gandeng tangan aku ngajak menikah saya tolak.

Dia berusaha gandeng tangan sampe saya tarik2an tangan, random banget tiba2 ngajak menikah saya.

Saya pindah seat lain dia ngikutin saya, saya pindah lagi dia ngikutin lagi bener nahan nangis , dia maksa minta foto sama sy mepet2 sy smpe kepala

Kepala dia nyender di leher sy bener2 takut, mau lapor tadinya takut bener2 ga berani apa2

Sy pindah lagi dia juga pindah malah duduk dia mepet

Mepet banget dan tiba2 dia ngelus pinggul sy dan paha saya sambil ngajak menikah, ingin bertemu orang tua saya

Kemudian sy lari ke kantin yg tujuannya mau tanya apa ada kursi kosong di gerbong lain niatnya mau pesen seat lagi krna bener2 takut sekali

Lalu bapak petugasnya tanya ada apa, lalu saya cerita semuanya , tapi gak mau merupa kang masalah juga krna sy tau bakal Panjang banget urusannya nanti, dan sy takut , akhirnya sy di pindah di ruangan crew , sampe turun kereta pun sy di kawal sama bapak kondektur dan CS

Dan CS KAI, Terimakasih buat para petugas dan crew KAI bener bener pelayanan baik banget bisa ngertiin aku" ungkap wanita itu dalam kolom komentar.

Diketahui jika wanita tersebut awalnya duduk di sebuah kursi yang berdekatan dengan pelaku yang diduga calon bupati yang tidak disebutkan wilayahnya.

Wanita tersebut awalnya diajak ngobrol oleh pelaku, mengenai dirinya yang akan mencalonkan diri sebagai bupati, pelaku diketahui memamerkan sejumlah foto dirinya yang tengah rapat bersama orang-orang ternama.

Selanjutnya, pelaku meminta doa agar pencalonannya kali ini berhasil setelah sebelumnya gagal.

Pelaku kemudian mulai duduk dan menempel ke tubuh korban, memegang tangan hingga memegang bagian tubuh lainnya hingga mengajak untuk menikah.

Korban yang sempat berpindah-pindah tempat duduk, terus diikuti oleh pelaku hingga akhirnya dibantu oleh petugas KAI.

Petugas KAI yang mengetahui kejadian tersebut kemudian mengamankan korban ke ruangan khusus para kru.

Bahkan ketika korban telah turun dari kereta, ia turut didampingi oleh sejumlah petugas KAI hingga kru kondektur.

Kejadian tersebut diketahui terjadi di Jakarta berdasarkan tanda lokasi yang dipilih oleh pengunggah.

Meskipun begitu, tidak diketahui secara pasti siapa sosok pelaku yang telah melakukan pelecehan terhadap penumpang kereta lantaran tidak disebutkan oleh korban mengutip Tribun Jateng.