Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2024 Jadi Milik ITS Lagi, Tim Unair Raih 3 Besar
Pada kontes robot KRI 2024 berskala nasional ini, Tim Robotika ITS berhasil unggul pada enam kategori perlombaan dari tujuh kategori yang diikuti.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Gelar juara umum Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 kembali menjadi milik tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) .
ITS kembali berjaya dengan membawa pulang gelar Juara Umum untuk kali keenam pada ajang KRI.
Sementara tim Astro 24 Universitas Airlangga (Unair) berhasil meraih Juara III .
Pada kontes robot berskala nasional ini, Tim Robotika ITS berhasil unggul pada enam kategori perlombaan dari tujuh kategori yang diikuti.
Tim ITS meraih gelar juara I pada Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI), dan Kontes Robot Bawah Air Indonesia (KRBAI), serta juara II pada Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI).
Berlaga dengan empat robotnya, Ithaaro, Umaru, Hiro, dan Siber, Tim Ichiro ITS berhasil mendapatkan gelar juara I kategori KRSBI Humanoid.
Tak sebatas itu, dengan strateginya yang menawan, Tim Ichiro turut sabet predikat tim dengan Strategi Terbaik.
“Kami berhasil mencetak gol sebanyak tiga bola pada tahap final,” ungkap Ketua Tim Ichiro ITS, Thomas Prayoga Susanto.
Sempat susut pada kontes tahun lalu, ITS berhasil amankan kembali posisi juara I pada kategori KRTMI di KRI 2024.
Semua fasilitas penunjang riset yang diberikan ITS dinilai turut meningkatkan kematangan Tim Robotika ITS.
Sedangkan Tim Astro 24 Unair seluruhnya adalah mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM).
Perwakilan Tim Astro, Affa Ndaru Rabbany Wijaya atau yang akrab disapa Ndaru menerangkan dalam lomba tersebut, tim Astro 24 bersaing pada divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). Kontes tersebut mengusung tema permasalahan sampah.
Tim Astro 24 menciptakan dua robot, Apin dan Acil, yang masing-masing memiliki fungsi khusus.
“Apin, robot autonomous, lengkap dengan kamera untuk mendeteksi dan memilah sampah berdasarkan jenisnya. Sementara itu, Acil adalah robot manual yang digunakan untuk mendistribusikan sampah,” jelas Ndaru.
Proses menuju kemenangan tersebut dikatakannya tidaklah mudah.
Tantangan terbesar tim adalah beradaptasi dengan kondisi lapangan di lokasi lomba yang berbeda dengan yang kondisi yang ada dalam informasi.
“Saat inspeksi lapangan, kami menemukan banyak perbedaan, seperti tinggi conveyor yang berbeda dan getaran yang tidak stabil. Kami harus cepat beradaptasi dengan situasi ini. Selain itu, kami juga mengalami kerusakan teknis di tes pertama, dan harus memperbaikinya hanya dalam waktu 30 menit,” ungkap Stevanus.
Adaptasi, Kunci Kemenangan Kemampuan tim Astro 24 untuk beradaptasi dengan cepat dan memperbaiki robot di tengah tekanan waktu menunjukkan keunggulannya dalam menghadapi tantangan.
Walaupun dengan jumlah anggota lebih sedikit daripada tahun lalu, tim Astro 24 berhasil membuat ukuran robot yang lebih besar.
“Tahun ini, kami hanya bersembilan dan diminta membuat dua robot dengan dimensi 80×90 cm, yang salah satunya harus full autonomous. Ini sangat menantang karena kami harus membuat robot baru dari awal tahun ini,” papar Ndaru.
Ndaru berharap agar prestasi yang ia torehkan bersama tim dapat terus meningkat.
“Harapan kami, torehan prestasi kedepannya bisa meningkat dan selalu membanggakan FTMM serta Universitas Airlangga,” imbuhnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.