PPDB Malang 2024

KISAH SDN Jatimulyo 4 Malang Baru Terima 1 Siswa Saja, Kini Si Siswa Ingin Pindah karena Butuh Teman

SDN Jatimulyo 4 kota Malang hanya mendapat satu siswa lewat PPDB online dan kini satu-satunya siswa yang masuk sudah menyatakan ingin pindah sekolah.

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
SDN JATIMULYO 4 Kota Malang di Jl. Simbar Menjangan 28, Jatimulyo, Kecamatan. Lowokwaru, Kota Malang Provinsi Jawa Timur 

SURYAMALANG.COM , MALANG - SDN Jatimulyo 4 Malang hanya mendapat satu siswa  lewat PPDB online dan hingga kini belum mendapat tambahan siswa pendaftar baru meski dibuka pendaftaran offline.

Pihak sekolah yang berada di Jl Simbar Menjangan 28, Jatimulyo, Kecamatan. Lowokwaru itu kini dilingkupi dilema, terlebih satu-satunya siswa yang masuk sudah menyatakan ingin pindah sekolah.

Satu siswa baru yang masuk itu secara terbuka menyatakan ingin pindah sekolah ke SDN Jatimulyo 1 karena alasan yang sangat logis; ingin mendapatkan teman saat sekolah.

Baca juga: 101 SDN di Kota Malang Kekurangan Siswa, Ada 1169 Bangku Kosong untuk Keterisian Pagu

Orangtua siswa bersangkutan menyatakan jika anaknya tidak mau sekolah di SDN Jatimulyo 4  jika tidak ada temannya.

Nur Faidah, plt Kepala SDN Jatimulyo 4 pada suryamalang.com menyatakan sampai Rabu (10/9/2024), belum ada tambahan pendaftar baru.  

Ia juga mengkomunikasikan hal itu ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang.

Ia bertemu dengan Dodik Teguh Pribadi, Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud di kantor dinas.

"Perkembangannya ya diminta bertahan dulu (siswa barunya). Ini nanti ya saya sampaikan dulu sama orangtuanya," jawab Bu Ida, panggilan akrabnya saat bertemu di Disdikbud.


Dodik yakin masih akan ada pendaftar dari KK Kabupaten Malang atau luar kota yang masih akan ada yang mendaftar.

Dodik masih menyimpan optimisme masih ada pendaftar meski beberapa hari sudah masuk hari sekolah tahun ajaran baru.

Terkait masih adanya sisa pagu di SDN, sikap dinas masih menunggu mulai hari pertama masuk sekolah pada 15 Juli 2024. 

"Memang kami belum melakukan survei/riset kemana saja lulusan TK Kota Malang meneruskan ke SD mana saja. Mungkin itu harus dilakukan," jelasnya.

Riset pernah dilakukan bidang SMP ketika banyak lulusan SD di wilayah Polehan, Mulyorejo dan Gadang banyak yang tidak bisa masuk SMPN karena faktor jarak rumah-sekolah. Akhirnya berdiri tiga SMPN baru di wilayah itu. 

Tentang masih banyaknya SDN yang kurang keterisian pagunya masih dugaan karena keberhasilan KB karena Disdikbud belum melakukan riset pastinya.

Di satu sisi, jumlah SD baik negeri dan swasta sangat banyak.

"Sepertinya dulu dibangunnya SDN berdekatan di satu wilayah itu mungkin waktu itu padat penduduk dan banyak yang masuk usia SD. Tapi dalam perkembangan wilayah ada perubahan," jawabnya.

 

Menurutnya, pada sekolah yang jumlah siswa per kelasnya kurang dari 20 memang memberi pengaruh pada sertifikasi guru.

"Menurut Permendikbud, minimal siswa dalam satu rombel (Rombongan belajar/kelas) 20 siswa. Maka guru baru dapat guru dapat sertifikasi. Kalau kurang dari 20, maka dia tidak dapat sertifikasi," jawabnya. 

Sebab mengajar siswa 10 dan 25 sama beban kerjanya. Yang mengajar 25 siswa dapat sertifikasi gurunya, yang mengajar 10 tidak dapat sertifikasi dan tunjangan TPP. 

"Kan kasihan juga gurunya," kata Dodik. Dikatakan, jika dalam satu wilayah ada banyak SDN dan ada yang kurang siswa, bisa juga karena ada "getok tular" mana sekolah yang menurut masyarakat baik.

Faktor akreditasi diduga juga memberi pengaruh pada pilihan masyarakat.

Karena sekolah yang memiliki akreditasi A tentu lebih baik dari yang akreditasinya B.

Maka Kasek (Kepala Sekolah) juga ditantang kemampuannya agar bisa mengekspos sekolah agar lebih diminati masyarakat.

" Yang saya dengar dulu, SDN Polehan 3 masuk favorit. Tidak pernah kekurangan siawa. Tapi kalah dengan SDN Polehan 4 sekarang yang sudah full siswanya," katanya.

Maka perlu peran Kasek dalam membuat sekolah menjadi daya tarik masyarakat. 

Di SDN Lowokwaru 1, kondisinya bak setali tiga uang. Meski sudah menerima siswa pendaftar cukup banyak tapi jumlah kekurangan siswanya jauh lebih banyak karena pagu yang besar.

SDN Lowokwaru 1 masih tetap kekurangan 39 siswa.

"Saat ini masih dapat 17 siswa baru b,aru mendapat satu kelas/rombel meski belum sampai penuh," kata Kurniati, Kepala SDN Lowokwaru 1 Kota Malang.

 

Ikuti Updatenya di Google News SURYAMALANG.COM

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved