Berita Jember Hari Ini

Puluhan Tukang Pencak Keroyok Teman di Alun-alun Jember, Bermula dari Rencana ke Madiun

JEMBER - Kasus kekerasan terlalu sering terjadi di kalangan tukang pencak, bahkan terhadap teman seperguruan. 

Editor: Yuli A
Imam Nawawi
IQ, remaja laki-laki asal Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur. Dia babak belur akibat dianiaya teman-teman seperguruan silatnya. Remaja umur 17 tahun ini pun mendatangi Mapolres Jember untuk melaporkan kasus penganiayaan tersebut, Rabu (17/7/2024). 

Reporter: Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM,  JEMBER - Kasus kekerasan terlalu sering terjadi di kalangan tukang pencak, bahkan terhadap teman seperguruan. 

Peristiwa ittu menimpa IQ, remaja laki-laki asal Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur.

Dia babak belur akibat dianiaya teman-teman seperguruan silatnya.

Remaja umur 17 tahun ini pun mendatangi Mapolres Jember untuk melaporkan kasus penganiayaan tersebut, Rabu (17/7/2024) 

Mujiasi, penasehat hukum pelapor, mengungkapkan, penganiayaan itu terjadi pada Senin (15/7/ 2024) malam di Alun-alun Jember.

"Pengeroyokan ini dilakukan oleh beberapa orang yang masih satu perguruan silat dengan klien kami, bahkan penganiayaan sampai dua kali," ujarnya.

Menurutnya, upaya menempuh jalur hukum ini terpaksa di lakukan, supaya kasus penganiayaan tersebut tidak terulang lagi.

"Agar kejadian seperti ini tidak terulang, dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal," ujar Mujiasi. 

NV, teman pelapor, mengungkapkan, penganiayaan itu bermula ketika korban bersama lima temannya mengkoordinir 46 pesilat untuk berangkat ke Madiun, untuk pengesahan jadi pendekar.

"Namun oleh pengurus cabang Jember ditentang. Sedangkan kami koordinasi dengan pengurus pusat di Madiun dan kami diperbolehkan untuk berangkat sehingga kami tetap berangkat," ungkapnya.

Sepulang dari pengesahan, kata dia. korban bersama lima temannya mendapat pesan singkat via Whatsapp mengancam, pesilat yang telah berangkat ke Madiun jadi buronan Pengurus Cabang Jember.

"Terduga pelaku sempat mengirim pesan kalau kami berangkat ke Madiun menjadi buronan dan kami berlima diminta untuk menemui terduga pelaku. Tapi tidak kami penuhi," ucap NV. 

Kemudian, kata dia. pada 14 Juli, dua pendekar perguruan silat menjemput paksa pelapor di rumahnya. Mereka membawa korban ke Alun-alun Jember

"Dibawa ke alun-alun dan sana ternyata sudah berkumpul sekitar 30-an orang. Beberapa terduga pelaku juga menyampaikan ke korban agar menghubungi saya. Kalau saya tidak datang, mereka mengancam korban akan dianiaya," imbuh VN.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved