Upaya Tekan Inflasi, Pemkot Malang Gencarkan Gerakan Pangan Murah

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemkot Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang terus menggenjot Gerakan Pangan Murah (GPM), seperti yang digelar di halaman depan Balai Kota Malang, Minggu (21/7/2024).

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, Gerakan Pangan Murah digelar sebagai upaya menekan dan mengendalikan inflasi. Diharapkan, harga komoditi bisa ditekan dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi, ini gerakan pangan murah tetapi tidak murahan. Ini adalah kewajiban yang harus dilakukan pemerintah daerah untuk menekan dan mengendalikan inflasi," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (21/7/2024).

Berkat Gerakan Pangan Murah tersebut, Kota Malang masuk dalam 10 kota besar dengan inflasi terendah di Indonesia.

"Saat evaluasi triwulan, kami mendapat apresiasi. Salah satunya, berkat GPM ini," tambahnya.

Sebagai informasi, dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, saat ini Kota Malang masuk dalam deflasi. Di mana pada bulan Juni 2024, tercatat berada diangka -0,36 persen month to month (mtm).

Wahyu Hidayat juga mengungkapkan,  bahwa pelaksanaan GPM terus berjalan. Demi menstabilkan harga komoditi dan inflasi dapat terus ditekan.

"Tentu, harus kami lanjutkan. Apalagi saat ini, harga komoditi membaik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan menuturkan, bahwa kegiatam GPM menyediakan berbagai bahan komoditi yang dijual murah.

Mulai dari minyak, sayuran, cabai hingga beras diperjualbelikan dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Kegiatan ini didukung secara penuh oleh BUMN maupun BUMD, seperti Perumda Tugu Aneka Usaha (TUNAS) maupun Bulog.

"Dalam GPM yang kami gelar di Balai Kota Malang ini, kami juga mengadakan cooking class. Termasuk, kami melibatkan para UMKM yang menjual produk makanan rumahan hingga minuman segar," pungkasnya.