Berita Viral

Rejeki Sarno Veteran Trikora Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Dapat Kiriman Uang & Sembako dari Jokowi

Rejeki Sarno veteran Trikora tinggal di bekas kandang ayam yang mendapatkan kiriman bantuan uang tunai dan sembako dari Presiden Jokowi.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Rejeki Sarno Veteran Trikora Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Dapat Kiriman Uang & Sembako dari Jokowi 

Pihaknya terbuka agar Sarno mendapatkan bantuan karena sudah membantu negara untuk berjuang.

"Karena bantuan dari desa (kalurahan) tidak ada, sumonggo terima kasih sekali, dari elemen masyarakat atau bahkan Pak Presiden sudah ada utusan dari Pak Presiden kami sangat bersyukur salah satu warga kami menerima bantuan," kata Agung.

Agung mengatakan, untuk bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) pihaknya tidak bisa memberikan karena rumah yang sekarang ditempati Sarno berdiri bukan tanah milik pribadi, dan tidak memiliki tanah pribadi, sebagai salah satu syarat utama.

Kisah Sarno

Sebelumnya diberitakan, Sarno merupakan seorang mantan anggota militer sukarela veteran Trikora dan sejumlah operasi militer tinggal di bekas kandang ayam

Ia tinggal di rumah sederhana kecil, dengan dinding anyaman bambu, dan beralaskan tanah di Padukuhan Susukan II, Kalurahan Genjahan, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Sarno menunjukkan piagam di rumahnya Susukan II, Genjahan, Ponjong, Gunungkidul. Jumat (2/8/2024)
Sarno menunjukkan piagam di rumahnya Susukan II, Genjahan, Ponjong, Gunungkidul. Jumat (2/8/2024) (KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

Baca juga: Kisah Alda Anak Yatim Piatu Harus Cuci Darah Seumur Hidup, Tak Menyangka Sakit Ginjal di Usia Muda

Baca juga: Aksi keji KKB papua Bunuh Pilot Asal Selandia Baru, Padahal Baru Mendarat di Mimika

Di atas meja ruang tamu terdapat belasan medali, lencana, hingga sertifikat saat dirinya ikut beberapa kali operasi militer saat menjadi anggota militer sukarela.

Tak jauh dari meja tamu, terdapat sebuah tempat tidur di atasnya terdapat beberapa bantal dengan sprei putih.

"Ini dulu bekas kandang ayam, dan saya juga di sini. Sekarang saya sendiri tidur di sini," kata Sarno, saat ditemui di rumahnya, Jumat (2/8/2024).

Terlibat berbagai operasi

Sambil menunjukkan surat tanda penghargaan 'Satya Lenjana Wira Dharma' yang ditandatangani Menteri Koordinator Keamanan dan Pertahanan/Keamanan Kepala Staf Angkatan Bersendjata A.H. Nasution, pada 26 Maret 1966, Sarno menceritakan dirinya menjadi anggota militer sukarela sejak tahun 1960 sampai 1969.

"Dimulai tahun 1960 DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) di Jawa Barat. Kedua di Sumatera pemberantasan PRRI. Ketiga kali di Sulawesi itu memberantas Kahar Muzakkar. Keempat kali itu ke Irian, merebut Irian Barat (Trikora), habis itu saya ke Kalimantan 1964, saya sampai 1,5 tahun lah di sana,” ucap dia. Lalu dirinya 1966 sampai 1967 dirinya ikut pembersihan G30S, dan disiagakan untuk operasi Timor timor (Timor Leste).

"Sampai tahun 1969, ndak (masuk TNI), saya masuk wajib militer darurat. Saat itu lima tahun selesai, aturannya begitu. Saya sudah 9 tahun, saya dapat bintang sewindu juga itu," kata dia.

Sarno mengatakan, beberapa temannya di militer sukarela masuk sekolah dan melanjutkan karier di militer.

Namun, dirinya yang sempat menjadi wakil komandan malah tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved