Berita Viral

Bantuan Untuk Elsa Siswi SMP Jalan 3,4 Km ke Sekolah Berbekal Ubi, Ayah Sakit, Ibu Tak Ada Kabarnya

Sederet bantuan untuk Elsa siswi SMP jalan kaki 3,4 km ke sekolah berbekal ubi, ayah sakit, ibu tak ada kabarnya kini punya sepeda dan tabungan

|
KOMPAS.com/Susi Gustiana/Youtube Tribunnewsbogor.com
Elsa (kanan) siswi SMP jalan kaki 3,4 km ke sekolah berbekal ubi, ayah sakit, ibu tak ada kabarnya kini punya sepeda dan tabungan 

SURYAMALANG.COM, - Perjuangan Elsa siswi SMP jalan kaki 3,4 km ke sekolah setiap hari dengan membawa bekal ubi sempat ramai di media sosial. 

Elsa adalah pelajar kelas IX SMPN 2 Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berangkat pagi buta agar tidak telat tiba di sekolah. 

Selain usahanya untuk terus mengenyam pendidikan, Elsa juga memendam rasa sedih sebab ibu kandungnya yang pergi merantau sampai kini tidak ada kabarnya.

Setiap pagi, Elsa harus berangkat pukul 5.30 WITA ke sekolah kemudian berjalan kaki 3,4 km dengan bekal ubi untuk pengisi perut. 

Awalnya kisah Elsa ini diketahui dari sebuah video yang pertama kali diunggah oleh pemilik akun Facebook Amelia Lia. 

"Iya, kemarin saya jalan kaki ke sekolah dengan jarak 3,4 kilometer. Bapak sedang sakit dan kakak tidak bisa mengantar ke sekolah," ucap Elsa cerita di balik video tersebut saat ditemui di rumahnya, Senin (5/8/2024) kemarin.

"Kalau ubi itu bekal dari ibu untuk makan di sekolah," lanjut Elsa melansir Kompas.com (grup suryamalang).

Elsa adalah anak kedua dari pasangan Umar dan Jadut dan kedua orang tuanya tersebut sudah lama berpisah.

Baca juga: Cerita Erwin Pengamen Viral Mirip Ari Lasso, Hidupnya Berubah Setelah Tenar Penghasilan Naik Drastis

Sementara Elsa memiliki tiga saudara kandung dan satu saudara tiri.

Ibu kandung Elsa kini menjadi pekerja migran Indonesia (PMI) di Brunei Darussalam, dan tidak pernah ada kabarnya.

"Sudah beberapa tahun ibu saya tidak ada kabar. Saya ingin terus sekolah, dan banggakan orang tua," ungkap Elsa

"Saya harus giat belajar, agar bisa lulus dengan nilai bagus," jelas Elsa.  

Bantuan untuk Elsa

Selanjutnya, simpati warganet pun berujung manis, kekuatan media sosial ternyata menjadi jalur rezeki untuk Elsa.

Pelajar itu mengaku senang bisa mendapatkan sepeda dan tabungan pendidikan.

Dengan sepeda, Elsa hanya butuh waktu sekitar 30 menit menuju ke sekolah membuat perjalanannya ke sekolah semakin muda.

Elsa pun tak sanggup menahan air matanya, saat guru Zubaidha menyerahkan bantuan berupa tabungan pendidikan dan sepeda kepada bocah berusia 15 tahun itu.

Rasa haru terpancar jelas dari wajah Elsa yang basah dengan kulitnya yang memerah.

Zubaidha sendiri adalah guru di SDN Simu (wali kelas adik Elsa) yang ditunjuk pengawas untuk menyediakan rekening bank sebagai tempat penggalangan dana untuk Elsa.

Baca juga: Sosok Mbah Sarno Pejuang Veteran Trikora Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Makan Susah, Dibantu Jokowi

Berkat bantuan ini, selain tak perlu berangkat pagi buka untuk tiba di sekolah, Elsa juga tak perlu khawatir karena kini biaya pendidikannya juga lebih terjamin.  

Bantuan yang disalurkan Zubaidha adalah hasil dari penggalangan dana warga yang tersentuh dengan perjuangan Elsa.

Tak hanya itu, ada pula warga yang langsung datang dan memberikan bantuan, ada yang memberi kasur dan perlengkapan sekolah. 

Selanjutnya, tabungan pendidikan yang diterima Elsa bakal diberikan setiap minggu.

Tabungan tersebut disimpan Zubaidha agar bisa digunakan secara tepat guna.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Sumbawa, Abu Bakar, juga turut datang dalam kunjungan kemarin. 

"Iya, hari ini kami datang untuk verifikasi data orangtua Elsa. Kebetulan keluarga Pak Umar masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Abu Bakar.

"Keluarga Elsa menerima bantuan KIP, PKH dari 2012-2021, bantuan beras pangan dan BLT dari dana desa," imbuhnya. 

Bahkan dari desa juga pernah dapat bantuan uang karena ayah Elsa hanya tukang pemecah batu.

"PKH keluarga Elsa terhenti saat ibunya berangkat jadi PMI ke Brunei Darussalam dan ayah Elsa menikah lagi dengan ibu sambungnya," sebut Abu Bakar.

Namun sudah lima bulan Umar berhenti bekerja karena kondisi kesehatannya.

"Saat ini bapak Elsa sedang sakit batu ginjal, sementara ibu sambungnya bekerja sebagai ibu rumah tangga," kata Abu Bakar. 

Berangkat dari fakta itu, kata Abu Bakar, pemerintah memberikan bantuan berupa beasiswa untuk Elsa agar bisa melanjutkan pendidikan setelah lulus SMP.

Dengan beasiswa ini, Elsa akan bersekolah dan tinggal di asrama di Mataram.

"Semoga Elsa bisa fokus sekolah, rajin belajar hingga lulus dan lanjutkan pendidikan."

Umar tentu berterima kasih telah mendapat atensi ini.

"Selama ini sesekali saya bisa antar Elsa ke sekolah, tapi beberapa waktu ini dia jalan kaki karena tidak ada yang antar," kata Umar.

Umar mengaku tak menyangka bahwa keluarganya bakal menerima bantuan.

Bahkan bantuan tersebut datang dari orang-orang tak dikenal, hanya karena menyebarnya video sang anak di media sosial.   

Umar berharap pada salah satu dari anaknya ada yang bisa melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.

"Saya bersyukur Elsa dapat beasiswa. Saya izinkan dia sekolah di Mataram," ucap Umar.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved