Berkat Program MSIB, Mahasiswi Universitas Negeri Malang Sukses Berkarier di Perusahaan Schoters

SURYAMALANG.COM, - Program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) merupakan langkah strategis bagi mahasiswa dalam mempersiapkan karir di masa depan.

Bagi banyak peserta, seperti yang dialami oleh Alvia Wulan Astutik, seorang mahasiswi Prodi S1 Manajemen Universitas Negeri Malang (UM). 

Alvia menyebut, MSIB bukan hanya sekedar program magang, tetapi juga peluang untuk mengembangkan keterampilan dan memperluas jaringan profesional.

Alvia memilih untuk bergabung dengan Schoters dalam mengikuti program MSIB.

Schoters sendiri adalah sebuah perusahaan edutech yang fokus pada persiapan studi ke luar negeri. 

Pengalaman ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya, tetapi juga memperkuat keterampilan teknis dan soft skills yang relevan dengan jurusan yang diambil.

“Alasan utama saya mengikuti program MSIB di UM adalah untuk menunjang karir saya di masa depan" ungkap mahasiswi  yang baru saja lulus ditahun 2024 ini melansir laman resmi UM, Minggu (18/8/24).

"Melalui program ini, saya mendapatkan pengalaman kerja nyata, hardskill baru, meningkatkan soft skill, dan memperluas relasi" lanjutnya.

"Tidak hanya itu, saya juga bisa mengimplementasikan teori yang saya dapatkan selama perkuliahan dan Alhamdulillah kini saya berkesempatan berkarir di tempat ini,” terang Alvia. 

Proses seleksi di Schoters sendiri tidaklah mudah, dimulai dengan tes tertulis, kemudian wawancara dengan user dan HRD. 

“Setelah proses seleksi, saya ditempatkan bagian Customer Engagement Specialist di bawah divisi marketing Schoters, dan tugas saya kini yaitu mencakup profiling calon customer, merekomendasikan program yang sesuai, hingga menganalisis performa tim dan strategi pemasaran Schoters,” tambah Alvia. 

Selama mengikuti program, tantangan terbesar yang dihadapi Alvia adalah budaya kerja di Schoters yang dinamis.

Namun, Alvia berhasil mengatasi tantangan ini dengan bersikap proaktif dalam mencari solusi dan membangun jaringan dengan rekan kerja.

Dukungan mentor juga memainkan peran penting, memberikan feedback dan bimbingan yang membantu dalam pengembangan diri.

Program MSIB tidak hanya membekalinya dengan keterampilan teknis seperti penggunaan CRM, Power BI, dan Airtable, tetapi juga mengasah keterampilan soft skills yang sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti kemampuan negosiasi, pemahaman kebutuhan klien, dan adaptasi.

Pengalaman ini menjadi fondasi yang kuat dalam mengejar karir di industri yang diminatinya.

Selain itu, MSIB juga memberikan gambaran yang lebih jelas tentang minat dan potensi karir di masa depan.

Jaringan yang terbangun selama program membuka peluang karir lebih luas, sekaligus mendukung pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek pendidikan berkualitas dan pekerjaan layak.

Sebagai penutup, Alvia memberikan saran kepada mahasiswa yang berminat mengikuti program MSIB. 

“Sebelum mengikuti program MSIB, pastikan memahami materi kuliah yang relevan, kembangkan soft skills, dan bangun portofolio" ungkap Alvia.

"Jangan lupa, persiapkan CV dan dokumen pendukung dengan baik. Apply sebanyak-banyaknya sesuai bidang yang diminati agar peluang lolosnya besar. Good luck semua!” ujar Alvia memberi semangat. 

“UM sangat berperan aktif dalam memfasilitasi peserta untuk mengikuti MSIB dengan mempermudah proses administrasi dan responsif terhadap pengaduan yang ada" ungkapnya. 

"Namun, ada harapan agar pendampingan dosen pembimbing dapat lebih optimal sejak awal program, untuk memastikan bimbingan yang komprehensif bagi mahasiswa,” pungkas Alvia.

Melalui program ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga mampu berkontribusi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

(Muhammad Salmanudin Hafizh Shobirin/UM)