Berita Viral

Sosok Sopyah Kuli Bangunan Naik Kelas Jadi BA se-Geng sama Nagita, Dulu Nyamar Jadi Pria Demi Makan

Sosok Sopyah kuli bangunan naik kelas sejajar dengan Nagita dan Lesti Kejora, dulu viral nyamar jadi pria demi kerja untuk makan.

|
Instagram @sopyah.supriyantin
Sopyah kuli bangunan naik kelas sejajar dengan Nagita dan Lesti Kejora, dulu viral nyamar jadi pria demi kerja untuk makan. 

Sopyah Supriatin tinggal bersama adiknya, Samsul Ramadan (15) di rumah yang dibangun di atas tanah pemerintah Jalan Samsu Blok Bong, Kelurahan Lemah Mekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kakak beradik itu terpaksa hidup mandiri untuk melanjutkan hidup. 

Sopyah dan Samsul juga harus merelakan mimpi-mimpinya hingga terpaksa putus sekolah.

Sang kakak yang sejatinya adalah seorang perempuan beralih profesi menjadi buruh kuli bangunan.

Sopyah mengubah penampilan dan memotong pendek rambutnya dan benar-benar bisa terlihat seperti laki-laki.

Baca juga: Perjuangan Sopyah Cewek 22 Tahun Nyamar Jadi Pria Agar Bisa Jadi Kuli, Kerja Kasar Demi Sang Adik

Sopyah dan Samsul sebenarnya masih memiliki ayah, meski begitu, keluarga mereka berada di bawah garis kemiskinan. 

Sang ayah terpaksa merantau ke luar kota untuk mencari kerja menjadi buruh serabutan dan hasilnya belum mampu mencukupi kebutuhan kakak beradik tersebut.

Sementara sang ibu sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu.

“Tinggal berdua di sini sudah satu tahun,” ujar Sopyah kepada TribunCirebon.com (grup suryamalang), Kamis (16/5/2024).

Sopyah menceritakan, selama ditinggal orang tua, kadang ada tetangga yang berbaik hati memberikan makan.

Namun, Sopyah memilih ingin bekerja bahkan sejak putus sekolah beberapa tahun lalu karena enggan membebani siapapun apalagi dengan kondisi yang dialaminya.

“Kalau sekarang suka ikut-ikut kerja bangunan,” ujar Sopyah.

Sopyah mengaku tidak masalah ikut kerja kasar meski seorang perempuan asalkan bisa mendapat pundi-pundi uang untuk menghidupi adiknya.

Apapun yang disuruh akan dilakukan oleh Sopyah, seperti mengangkut semen, mengaduk semen, dan lain sebagainya. 

Jika bekerja, dalam sehari Sopyah bisa membawa upah hingga Rp 120 ribu, namun pekerjaan tersebut tidak datang setiap hari. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved