Berita Malang Hari Ini
Jalan-Jalan ke Kayutangan Yuk! Buku Cerita Anak Karya Dosen UB Malang, Mahasiswi Jadi Ilustrator
Jalan-Jalan ke Kayutangan Yuk! Buku Cerita Anak Karya Dosen UB Malang, Mahasiswi Jadi Ilustrator
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Dua dosen Universitas Brawijaya (UB) Malang, Rosana Hariyanti dari prodi Bahasa dan Sastra Prancis dan Ika Nurhayani dosen Ilmu Linguistik, membuat buku cerita anak "Jalan-Jalan ke Kayutangan Yuk!"
Mereka melibatkan lima mahasiswi Prodi Bahasa dan Sastra Prancis sebagai ilustrator buku.
"Ini sebenarnya kegiatan pengabdian masyarakat dan melibatkan mahasiswa."
"Mahasiswa KKN magang ini bisa dimasukkan dalam tim Pengmas dosen," jelas Rosa kepada SURYAMALANG.COM.
Tim mahasiswa KKN adalah Kurnia Rahmadhani, Nabila Shifa Ramadhany, Auryn Zahra Choirunnisa Prameswari, Aurell Denastha Zahra dan Nadhifa Luqyana Wati Cahya Asyifa.
Sebelumnya, tim mahasiswa melakukan riset, membuat ilustrasi buku dan melakukan story telling ke siswa kelas 1 di SD BSS pada 4 September 2024 lalu. Buku cerita anak-anak merupakan buku keempat dosen ini.
"Dalam empat tahun terakhir ini kami melakukan pengabdian masyarakatnya dengan membuat buku cerita anak yang mengangkat tema-tema local heritage di Malang."
"Karena hal ini jarang sekali diangkat menjadi buku cerita anak. Padahal anak-anak kan perlu kenal," jawab Rosa.
Buku pertamanya tentang mendol. Dimana didalamnya ada hal-hal terkait budi pekerti.
Lalu buku kedua tentang jalan-jalan ke candi bersama Pak De. Seperti ke Candi Singosari, Candi Badut, Candi Kidal serta makan bakso.
"Jadi mengangkat juga soal kuliner. Seperti beli kripik tempe, makan rawon. Dan ketiga, buku khusus tentang Candi Jago," jelasnya.
Sedangkan yang keempat adalah tentang jalan-jalan ke Kayutangan. Dalam buku itu menceritakan kekhasan yang ada di dalam kampung Kayutangan.
Dalam kampung itu banyak peninggalan rumah lama. Dari hasil riset-riset mahasiswa selanjutnya dibuatkan story board oleh dosen. Setelah selesai, mahasiswa membuat ilustrasi.
"Mahasiswa selain riset ke lapangan juga riset referensi di website. Kami juga diskusi perkiraan ilustrasinya seperti apa. Setelah beres, kami memasukkan ke penerbit," jawab Rosa.
Setelah itu baru dilakukan kegiatan story telling di SD BSS tentang buku ini. Mahasiswa juga membuat alat peraga untuk aktivitas mendongeng dan menyanyi.
Produksi buku ini sebagian disumbangkan pada perpustakaan SD BSS dan ke perpustakan Kota Malang.
Rosa menyatakan tidak ada kesulitan membuat cerita anak-anak karena kebetulan ia sering menerjemahkan buku cerita anak dari Bahasa Prancis ke Bahasa Indonesia.
Juga menerjemahkan ensiklopedia anak-anak dan remaja.
"Jadi ada bekal untuk menulis cerita anak. Ini kan tahun keempat membuat buku cerita anak. Jadi sudah tahu bagaimana membuatnya," papar dia.
Tokoh utama di empat buku ini adalah Mia yanh digambarkan sebagai siswa SD. Dalam buku keempat ini, Mia jalan-jalan dengan teman-temannya.
"Di cerita ini, lebih banyak eksplorasi di dalam kampung Kayutangan. Ada pasar, jajan pasar, makam Mbah Honggo."
"Di riset, Mbah Hinggo disebutkan sebagai anggota pasukan Pangeran Diponegoro yang menyelamatkan diri dan jadi tokoh tokoh agama," kata dia.
Ada cerita kanal Kayutangan yang melintasi kampung itu. Serta cerita tentang kue resep penggalan Belanda bernama Ontbijtkoek yang kaya rempah.
Di kampung Kayutangan juga ada rumah Gallery Nya Abbas Akup, seorang sutradara besar Indonesia yang menghasilkan film layar lebar pada 1950-1970 seperti Inem Pelayan Sexy, Koboi Cengeng dan lainnya.
Kurnia Rahmadhani, ilustrator, menjelaslkan jika awalnya membuat sket dulu.
"Bikinnya ya nyicil per halaman," kata dia. Sedangkan Nabila mengatakan biasanya ia memberi ide-ide warna.
"Kadang Nia kan suka nanya," ceritanya.
Mahasiswa juga membantu ke layout ceritanya agar enak dibaca.
"Tujuannya agar antara tulisan dan ganbar saling mendukung," tanbah Nabila.
Semua ilustrasi dipakai karena sudah ada story board. Kesulitan ilustrasi pada penggambaran detil bangunan lama yang ada di kampung Kayutangan.
Mereka bangga sudah ada karya yang dihasilkan saat jadi mahasiswa.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.