Berita Viral
Cerita Orang tua Santri Kronologi Anaknya Disiram Air Cabai Istri Pimpinan Ponpes, Ada 4 Korban Lain
Cerita orang tua santri kronologi anaknya disiram air cabai oleh istri pimpinan ponpes, ternyata ada 4 korban lainnya.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Cerita orang tua santri kronologi anaknya disiram air cabai oleh istri pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) diungkap oleh Marnita.
Marnita selaku ibu korban, M (15) menyebut masih ada empat orang santri lain yang bernasib sama namun tidak separah anaknya.
Empat korban santri lain hanya diolesi cabai di bagian mulut sedangkan anak Marnita dilumuri cabai dari badan sampai mulut sekaligus digunduli.
Peristiwa itu terjadi di salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat dengan pelaku wanita inisial NN (40) istri pimpinan ponpes.
Marnita pun menjelaskan kondisi terbaru anaknya setelah disiram air cabai oleh pelaku.
"Kejadian ini membuat anak saya menjadi trauma akibat dugaan kekerasan yang dilakukan oleh NN istri dari pimpinan Pesantren tersebut," kata Marnita, Jumat (4/10/2024) melansir Tribun-Medan.com (grup suryamalang).
Baca juga: Autopsi Jasad Santri yang Meninggal Setelah Dilempar Kayu Berpaku oleh Guru Ngaji Berlangsung 2 Jam
Akibat disiram air cabai, korban mengalami rasa panas dan kesakitan di tubuhnya.
Keluarga kemudian menjemput korban untuk dirawat oleh neneknya.
Marnita juga mengungkap kekejaman istri pimpinan ponpes tersebut yang sudah di luar batas.
Sebagai orang tua Marnita tidak masalah anaknya dihukum karena merokok namun kali ini perbuatan pelaku keterlaluan.
"Memang ada hukuman, tapi (biasanya) hanya sebatas dicukur rambutnya. Bukan mengolesi cabai di mulut dan di badannya," ujar Marnita.
Marnita melanjutkan, pertama kali mengetahui anaknya disiram air cabai saat korban pulang ke rumah dengan kondisi menangis.
"Dia berlari di jalan sambil nangis, teriak bahwa badannya terasa perih karena diolesi cabai oleh uminya (pelaku)," lanjut Marnita.
Marnita juga mendapatkan cerita dari anaknya, kalau masih ada empat santri lain yang juga menerima hukuman, namun tidak digunduli dan hanya diolesi cabai di bagian mulut.
"Dicukur rambut dia (hanya korban) seorang diri, dan diolesi cabai di mulut dan di badan" terang Marnita.
"Ada empat santri yang kena (hukuman) hanya sebatas diolesi cabai di bibir saja, mereka tidak dicukur rambut karena tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang anak saya lakukan," urai Marnita.
Baca juga: Tanggung jawab Ponpes Pecat Ustaz yang Lempar Kayu Berpaku ke Santri di Blitar, Serahkan ke Polisi

Marnita menambahkan, setelah kejadian sempat meminta penjelasan dari pihak ponpes.
Sayangnya Marnita justru mendapat jawaban yang mengecewakan.
Pihak ponpes berdalih hukuman yang diberikan demi kebaikan korban sendiri.
"Saya bilang ke (ponpes), 'Kenapa anak saya harus diolesi cabai dengan cara mengikat anak saya," kata Marnita menirukan percakapannya dengan pihak ponpes.
Selain itu, Marnita juga membeberkan kronologi anaknya diolesi cabai.
Semua bermula saat korban ketahuan merokok lalu dikumpulkan dengan empat santri lain dan dicukur rambutnya hingga botak.
Istri pimpinan ponpes juga sempat mencubit pipi kanan dan kiri korban.
"Kemudian ada ancaman dari umi. Habis itu tangan korban diikat," beber Marnita.
Pelaku meninggalkan korban sebentar untuk kembali ke rumah hendak memblender cabai.
Pelaku kemudian membawa adonan cabai dengan plastik untuk dioleskan ke tubuh korban.
"Habis itu anak saya diberdirikan di tiang, baru diolesi cabai di mulut dan badan dia," kata Marnita.
Di akhir pernyataan, Marnita sudah sering menerima laporan istri pimpinan ponpes melakukan kekerasan ke santri-santrinya.
Oleh karenanya, Marnita berharap ada penyelesaian masalah secara baik antara keluarga korban dengan pihak ponpes.
"Banyak yang sudah mengatakan ada melakukan kekerasan seperti itu. Sebagai orang tua saya ingin yang terbaik, misalnya gimana keluarga dan pihak ponpes nantinya," tutup Marnita.
Penjelasan Polisi
Kasus tersebut sudah dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana, melalui Kasat Reskrim, Iptu Fachmi Suciandy menyebut pihaknya kini sedang memeriksa wanita berinisial NN, istri pimpinan ponpes.
Wanita ini diperiksa sebagai terlapor atas dugaan menyiram air cabai terhadap seorang santri berusia 13 tahun di pondok pesantren tersebut pada Senin (30/9/2024).
"Saat ini pelaku sedang kita mintai keterangan lebih lanjut terkait dugaan penyiraman air cabai ke salah satu santrinya," ujar Iptu Fachmi Suciandy kepada Serambinews.com (grup suryamalang), Rabu (2/10/2024).
Pemanggilan terhadap NN (40) dilakukan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/123/X/2024/SPKT/POLRES ACEH BARAT/Polda Aceh, yang berkaitan dengan dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak.
"Petugas kami dari unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) tengah mendalami kasus ini,” tambah Iptu Fachmi Suciandy.
Baca juga: Motif Istri Pimpinan Ponpes Siram Santri Air Cabai, Kesakitan Lompat ke Bak Mandi Kini Ditangkap

Proses kasus ini masih berjalan dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus yang viral di media sosial maupun media online di Aceh Barat tersebut.
Jika terbukti bersalah, NN akan terancam dikenakan Pasal Kekerasan terhadap Anak, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76.c jo Pasal 80 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Sebelumnya, video santri korban disiram air cabai itu beredar di media sosial.
Dalam video korban merasakan sakit yang parah, termasuk rasa panas di bagian tubuhnya.
Terlihat korban menangis kesakitan saat tubuhnya dibersihkan oleh keluarga menggunakan sabun mandi.
Bahkan korban terlihat berusaha meredakan rasa perih dengan loncat ke dalam bak mandi.
Korban mengalami bengkak-bengkak di bagian tubuh akibat disiram dengan air cabai dan kini dirawat di rumah neneknya.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
disiram air cabai
santri disiram air cabai
orang tua santri
istri pimpinan Pondok Pesantren
istri pimpinan ponpes
pondok pesantren
berita viral
suryamalang
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.