Berita Malang Hari Ini

Tutorial Memakai Kain Jarik di Peringatan Hari Batik di Candi Jago Malang, Agar Kembali ke Pakem

Wiwik Niarti, owner Batik Blimbing menyatakan prihatin karena pemakaian kain jarik dan kebaya sudah banyak keluar pakem.

SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
Batik Show di acara Asosiasi Perajin Batik Kota Malang, Peringatan Hari Batik pada Sabtu (12/10/2024) di Candi Jago di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tutorial memakai kain jarik yang sesuai kaidah diharapkan bisa menghapus cara-cara penggunaan jarik atau kain batik dan kebaya yang keluar dari pakem.

Upaya mengingatkan kembali masyarakat untuk menggunakan jarit sesuai pakemnya terus disosialisasikan, termasuk oleh Asosiasi Perajin Batik Kota Malang.

Wiwik Niarti, owner Batik Blimbing menyatakan prihatin karena pemakaian kain jarik dan kebaya sudah banyak keluar pakem.

Apalagi saat ini penggunaanya yang banyak di atas paha dibuat senam, hingga joget pargoy yang menurutnya sungguh tidak sopan.

Wiwik berkesempatan memberikan tutorial lima model mengenakan kain jarik kepada 25 model dari SMAN 1 Tumpang.

"Karena itu saya ajarkan ke generasi muda agar bisa memakai kain yang lebih anggun sesuai dengan situasi dan peruntukan acara," papar Wiwik yang juga Wakasek SMK 1 Muhammadiyah Malang ini melalui rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, Minggu (13/10/2024).

Kegiatan tutorial memakai kain jarik oleh delapan model itu menjadi bagian dari acara Peringatan Hari Batik di Candi Jago di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Sabtu (12/10/2024)  

Dalam acara itu juga ada Batik Show dari 30 model. Serta kelas mencanting bersama dan sarasehan dengan tema Eksplorasi Batik Malang Bermotif Binatang pada Relief Tantri Kamandaka di Candi Jago

Kegiatan ini berkolaborasi dengan SMAN 1 Tumpang dan mengundang komunitas perajin batik dati Kabupaten Malang.

Rakai Hino Galeswangi,  Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang memberikan uraian tentang Candi Jago pada para model dan undangan yang datang ke acara itu.

"Candi Jago ini paling kaya cerita reliefnya. Para perajin batik bisa mengambil relief dan ragam hias di sini," kata dia.

Ia bercerita relief-relief di Candi Jago sambil berkeliling candi. Tak kalah seru ada kegiatan hunting foto dengan motif binatang karya perajin batik dari Kota Malang.

Selain itu ada pula motif alam serta motif heritage yang saat banyak di minati oleh perajin batik Kota Malang

"Perajin Batik Malang memang kaya motif mulai dari topeng, tugu, teratai serta motif motif yang dikembangkan dari daerahnya seperti Sukun, Blimbing itu semua berkembang sesuai dengan minat dan pesanan. Semua sah sah saja yang penting produktif. Ada motif paling tua yaitu motif kawung yang kita dapati pada arca Pratjaparamita," papar Ki Demang, Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang dalam rilisnya, Minggu (13/10/2024).

Pemilik nama asli Isa Wahyudi ini, dengan kegiatan ini bisa memperkenalkan eksistensi perajin batik,  mempromosikan batik sekaligus edukasi mengenai kekayaan sejarah yang dapat menginspirasi perajin batik Malang

Malang memang manjadi salah satu tonggap peradaban di Jawa sejak adanya Medang, Kanjuruhan, Singhasari hingga Majapahit. 


Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved