Pilgub Jatim 2024

JADWAL Debat Pilgub Jatim 2024 Perdana Malam Nanti, Pendukung Dilarang Bawa Atribut Dukungan

KPU Jatim meminta agar pendukung masing-masing pasangan calon untuk mematuhi sejumlah ketentuan saat berlangsungnya debat Pilgub 2024.

Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim.com/Yusron Naufal Putra
Tiga Pasangan calon saat menunjukkan nomor urut pasangan calon yang telah didapat dalam pengundian nomor urut Pilgub Jatim 2024. 

Laporan : Yusron Naufal Putra

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Debat perdana Pilgub akan digelar di Graha Unesa pada Jumat (18/10/2024) malam ini.

KPU Jatim meminta agar pendukung masing-masing pasangan calon untuk mematuhi sejumlah ketentuan saat berlangsungnya debat Pilgub 2024.

Berdasarkan penjelasan dari KPU Jatim, setiap Paslon berhak membawa 150 pendukung.

Baca juga: Debat Perdana Pilgub Jatim 2024 Jumat Malam, Paslon Pakai Baju Adat Khas Jawa Timur

Namun, mereka tidak diperkenankan untuk membawa atribut dukungan ke dalam arena debat. KPU sudah menyusun tata tertib untuk debat ini.

"Pendukung tidak boleh membawa atribut selain yang melekat di tubuhnya. Akan ada screening masing-masing pendukung, termasuk pemeriksaan tas," kata Komisioner KPU Jatim Nur Salam saat dikonfirmasi di Surabaya.

Selama debat, pendukung diminta menjaga ketertiban. Mereka tidak meneriakkan dukungan sebab nanti akan ada waktu khusus pendukung untuk memberikan semangat kepada Paslon masing-masing.

Selain itu, juga tidak boleh menyerang Paslon lain.

Hal yang sama juga berlaku kepada Paslon, yang tidak dilarang untuk menyerang personal kontestan lain.

"Saat debat berlangsung penonton dilarang berteriak atau memberikan dukungan, ada alokasi waktu sendiri," terang Salam yang merupakan Komisioner Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU Jatim.

Untuk diketahui, tema debat perdana Pilgub nanti malam akan mengambil tema Transformasi Sosial & Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur. 

Dari tema itu, ada sejumlah subtema yang akan menjadi bahasan. Yakni daya saing dan nilai tambah ekonomi, pendidikan, kesehatan, demografi, kemiskinan dan kesenjangan. Lalu masyarakat digital, ketahanan sosial serta penguatan budaya dan identitas sosial.

Sementara itu, ada tujuh panelis yang bertugas. Seluruhnya merupakan unsur akademisi.

Rinciannya adalah Prof Dr Achmad Muhibbin Zuhri yang merupakan ahli pendidikan agama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian Prof Dr Drs Ec H Muhammad Syarif yang diketahui adalah ahli manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM. 

Selain itu juga ada Adhitya Wardhono yang merupakan Ahli Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember, kemudian Dr Sasongko Budisusetyo, Ahli Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya. 

Lalu, Ahmad Imron, Ahli Sosiologi Ekonomi dan Kelembagaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Kemudian dr Hidayatullah yang merupakan Ahli Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo. 

Serta, Dr. Rina Wahyu Setyaningrum, Ahli Pendidikan Bahasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved