LIPSUS Marak Curanmor di Malang Raya

Pasangan Maling Motor Curi Motor di Halaman Rumah Terekam CCTV, Motor Siendhy Tetap Tak Kembali

Dari hasil rekaman CCTV, diketahui bahwa pelaku pencurian adalah dua orang, laki-laki dan perempuan. laki-lakinya mengenakan jaket jasa ojek online

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Foto dokumentasi pribadi Siendhy Larasati
Siendhy Larasati (28). Ia harus merelakan motornya yang dibawa kabur maling motor tak kembali meski pelakunya terekam CCTV 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Meski aksi maling motor terekam CCTV, bukan jaminan pelaku akan tertangkap dan motor yang dicuri akan kembali.

Siendhy Larasati, warga Lowokwaru kota Malang yang jadi korban Curanmor, pada akhirya harus ikhlas motornya tak kembali .

Ia sempat berharap motornya kembali dan pelaku tertangkap polisi karena pelaku pencuri motornya yang merupakan pasangan laki dan perempuan terekam CCTV.

Siendhy mengisahkan kisah pahitnya jadi korban pencurian kendaraan bermotor di rumahnya sendiri di kota Malang.

Di sebuah pagi yang dingin di Kota Malang, Siendhy Larasati telah bangun dan bersiap mengantar adiknya ke kampus.

Hari itu, adiknya harus mengikuti kegiatan orientasi pengenalan lingkungan kampus. Ia bonceng adiknya dengan sebuah sepeda motor matik yang ia beli setahun lalu.

Sepulang mengantar adiknya, Siendhy lalu memasukan sepeda motor ke dalam rumah. Pagar ia tutup, tapi tidak dikunci.

Rumahnya, berjarak 100 meter dari pos penjaga kemanan komplek perumahan yang berada di Kecamatan Lowokwaru.

Setelah memarkir sepeda motor di halaman rumah, Siendhy lalu masuk ke rumah.

Sejam kemudian, sekitar pukul 7.00 WIB, Siendhy bergegas ingin keluar.

Namun tak disangka, sepeda motor yang tadi ia parkir tidak terlihat lagi di halaman depan rumah.

Bingung karena motornya tidak terlihat, ia segera mencari-cari sepeda motor di sekitaran rumah.

Pencarian itu tidak membuahkan hasil. Di situlah ia menyadari bahwa sepeda motornya hilang.

Ia segera melapor ke Polsek Lowokwaru. Itu adalah laporan pertama sekaligus yang terakhir bagi Siendhy. Laporan itu tidak membuahkan hasil. Sepeda motornya hilang.

"Kejadiannya pada 2018. Sepeda motor yang kami beli pada 2017. Saya sudah lapor ke Polisi, tapi tidak ada hasilnya," katanya, Minggu (20/10/2024).

Sepeda motor itu digunakan Siendhy untuk beraktivitas sehari-hari. Seperti mengantar adiknya ke kampus atau untuk keperluan lain.

Ia tidak menyangka, pencurian itu terjadi di rumah yang ia anggap aman selama ini. Apalagi rumah itu berada tidak jauh dari pos penjagaan.

"Memang kalau pagi tidak ada petugas yang jaga. Petugas hanya menjaga kalau malam. Mungkin malingnya tahu kalau pagi itu tidak ada penjaganya," terang Siendhy.

Siendhy sempat melihat rekaman kamera pantau di komplek perumahannya.

Dari hasil rekaman tersebut, diketahui bahwa pelaku pencurian adalah dua orang laki-laki dan perempuan. 

Seorang laki-laki mengenakan jaket jasa transportasi online.

Sedangkan yang perempuan mengenakan pakaian biasa.

Keduanya tidak menggunakan penutup kepala. Mereka beraksi masuk ke rumah Siendhy, lalu membawa lari motornya.

Pelaku yang mengeksekusi adalah laki-laki. Sedangkan yang perempuan menunggu di luar.

"Kedua pelaku terekam kamera pantau. Masuk berboncengan, lalu keluar dengan mengendari sepeda motor sendiri-sendiri," kata Siendhy.

Pasca peristiwa tersebut, keluarga Siendhy memperketat pengamanan di rumah.

Pagar yang biasanya tidak dikunci, kini harus dikunci.

Meski begitu, ternyata kejadian kemalingan masih terjadi lagi. Bahkan tiga kali terjadi di lingkungan rumahnya.

Kejadiannya selalu antara pagi dan siang hari. Sangat jarang terjadi di malam hari.

"Kan biasanya malam hari, tapi ini pagi dan siang itu terjadi. Ya terjadi kehilangan tiga kali di lingkungan rumah," terang Siendhy.

Peristiwa pencurian kendaraan yang terjadi berulang itu telah dilaporkan ke polisi.

Hanya saja sejauh ini belum ada kabar baik bagi Siendhy dan tetangganya tentang keberadaan motor mereka yang hilang.

Siendhy berharap polisi bisa membantu, apalagi dengan sejumlah barang bukti seperti rekaman kamera pantau, seharusnya bisa mempermudah polisi melacak keberadaan pelaku.

Setelah sekian lama berlalu, Siendhy mengikhlaskan kejadian tersebut.

"Saya berharap polisi bisa bekerja lebih baik lagi. Tangkap para pelaku pencurian motor, lalu dipenjara," harapnya.

Kini, ia beli sepeda motor baru lagi. Ia pun lebih berhati-hati, sekalipun menyimpan kendaraan di halaman rumah sendiri. Kesadaran untuk menjaga kemananan tumbuh pasca pengalaman kehilangan sepeda motor. (Benni Indo)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved