Berita Blitar Hari Ini

Program Pekarangan Pangan Lestari, Pemkot Blitar Beri Bantuan Rp 50 Juta ke Kelompok Wanita Tani

Program Pekarangan Pangan Lestari, Pemkot Blitar Beri Bantuan Rp 50 Juta ke Kelompok Wanita Tani

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Aktivitas menanam sayur di Kelompok Wanita Tani (KWT) Ayu Lestari RW 05 Kelurahan Klampok, Kota Blitar. 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Sejumlah Kelompok Wanita Tani (KWT) menerima uang bantuan sebesar Rp 50 juta dari Pemkot Blitar.

Uang bantuan diberikan untuk mengembangkan pertanian dengan sistem perkarangan pangan lestari (P2L) oleh kelompok wanita tani di Kota Blitar.

Kepala DKPP Kota Blitar, Dewi Masitoh mengatakan ada enam KWT yang mendapat uang bantuan dari Pemkot Blitar pada 2024 ini.

Enam KWT yang mendapat uang bantuan, yaitu, tiga KWT di Kelurahan Tlumpu, satu KWT di Kelurahan Gedog, satu KWT di Kelurahan Bendogerit, dan satu KWT di Kelurahan Klampok.

"Uang bantuan itu bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) non-fisik. Tahun lalu juga ada beberapa KWT yang mendapat uang bantuan dari pemerintah," kata Dewi, Sabtu (26/10/2024).

Dikatakannya, uang bantuan itu untuk mengembangkan program pekarangan pangan lestari di Kota Blitar.

Uang bantuan digunakan untuk pengadaan bibit sayur serta pembenahan sarana dan prasarana di kelompok wanita tani.

"Dengan adanya uang bantuan ini harapannya produksi sayur di kelompok wanita tani semakin banyak dan bagus," ujarnya.

Menurutnya, program pekarangan pangan lestari ini juga bagian untuk mencegah kasus stunting di Kota Blitar.

Sekitar 10 persen dari hasil panen sayur di kelompok wanita tani diberikan kepada keluarga rawan stunting di masing-masing lingkungan.

"Untuk optimalisasi program itu, kami juga akan memberikan pelatihan tematik kepada kelompok wanita tani," katanya.

Ketua KWT Ayu Lestari RW 05 Kelurahan Klampok, Dyah Fatmawati mengatakan, tahun ini kelompoknya mendapat dana bantuan dari pemerintah untuk pengembangan pertanian berbasis pekarangan di lingkungannya.

Uang bantuan digunakan untuk pembangunan tempat pembibitan, pengadaan benih, dan perlengkapan sarana prasarana lainnya.

"Sekarang masih proses pembuatan tempat pembibitan," katanya.

Dikatakannya, dengan uang bantuan itu diharapkan hasil panen sayuran di kelompoknya semakin meningkat.

Sebagian hasil panen sayuran akan diberikan kepada keluarga rawan stunting di lingkungannya.

"Kami kerja sama dengan kader posyandu terkait pemberian pangan untuk mencegah stunting," ujarnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved