Berita Viral

Cara Heroik Serda TNI Wahyu Selamatkan Anak 4 Tahun Viral Disandera Pria Bawa Pisau, Bekuk di Mobil

Cara heroik Serda TNI Wahyu selamatkan anak 4 tahun viral disandera pria bawa pisau, dibekuk di mobil negosiator.

|
Instagram @infokomando.official
Serda TNI Wahyu selamatkan anak 4 tahun viral disandera pria bawa pisau, dibekuk di mobil negosiator. 

SURYAMALANG.COM, - Cara heroik Serda Wahyu selamatkan anak 4 tahun disandera pria bawa pisau terungkap setelah kejadian itu sempat viral di media sosial. 

Peristiwa penyanderaan terjadi di pos polisi (pospol) The Park Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024).

Korban anak perempuan adalah S berusia 4 tahun dan pelaku adalah IJ laki-laki berusia 54 tahun. 

Video penyanderaan anak awalnya dibagikan warganet melalui akun media sosial X atau Twitter, @Mi***aid pada Senin (28/10/2024).

Dalam unggahannya, pengunggah menyebut terjadi penyanderaan di depan Pejaten Village pada Senin (28/10/2024) pukul 10.00 WIB.

Baca juga: Sosok Fahat Ayah dari 3 Siswa SD Swasta Nunggak SPP Rp42 Juta Lalu Dipulangkan, Cuma Kerja Serabutan

Dalam video itu, terlihat seorang anak perempuan menangis dan ketakutan saat tubuhnya dipegangi seorang pria paruh baya.

Pelaku penyanderaan membawa senjata tajam di tangannya dan sesekali mengarahkan senjata itu ke leher sang anak.

Hingga Selasa (29/10/2024), video itu telah tayang sebanyak 3,4 juta kali, disukai 25.000 warganet, dan dibagikan ulang 5.000 kali.

Salah satu yang menyelamatkan anak perempuan itu adalah Serda Wahyu Hidayat, anggota TNI dari kesatuan Komando Distrik Militer (Kodim) 0504/Jakarta Selatan.

Serda Wahyu Hidayat merupakan Babinsa Jati Padang dari Koramil 03 Pasar Minggu.

Dalam ceritanya, saat itu Serda Wahyu pertama kali mendapat laporan dari seorang warga Jati Padang melalui WhatsApp tentang penyanderaan seorang bocah.

Tempat kejadian perkara (TKP) pertama berada di Mal The Park Pejaten. 

Serda Wahyu yang sedang berbincang dengan salah satu warga langsung meluncur ke TKP.

Hanya saja, saat tiba di The Park Pejaten, pelaku IJ telah membawa korban S ke bekas pospol yang lokasinya di seberang pusat perbelanjaan tersebut.

Di area kamar mandi bekas pospol tersebut, IJ menyandera S sambil mengalungkan sebilah pisau pada leher korban.

S hanya bisa menangis saat IJ memeluk dan mencengkeramnya dengan erat dalam kondisi nyawa tengah terancam.

Serda Wahyu sendiri terlihat jelas sangat khawatir dengan S, namun akhirnya mendekat dan bernegosiasi dengan pelaku yang ternyata meminta minum.

“Saya bilang, 'sabar, Pak. Kasihan anak itu. Bapak ada masalah apa? Cerita sama saya'." kata Wahyu saat dihubungi, Senin melansir Kompas.com (grup suryamalang).

"Dia ngomong entah berantah karena suaranya bising kendaraan, saya bilang, 'Pak, saya tidak bisa dengar, boleh saya mendekat, Pak? karena ini bising',” lanjut Wahyu.

“Tidak ada suara terdengar jelas, dia hanya teriak-teriak. 'Saya diperlakukan tidak adil, saya diperlakukan tidak baik'. Hanya itu saja yang saya dengar sekilas itu (sebelum diizinkan mendekat),” ujar Wahyu.

Baca juga: Penyebab Jefri Nichol Diperiksa Polisi Dugaan Pengeroyokan Jadi Saksi, Sosok Korban Karyawan Swasta

Serda Wahyu selamatkan anak 4 tahun disandera pria bawa pisau 1
Serda Wahyu selamatkan anak 4 tahun disandera pria bawa pisau 1 (Via TribunSumsel.com)

Serda Wahyu kemudian memikirkan strategi bagaimana upaya menyelamatkan nyawa anak di bawah umur tersebut. 

“Kalau di mobil, kan masih ada pintu kanan dan kiri. Kalau di dalam ruangan (pospol), kami masuk saja kelihatan. Kalau ini kan enggak, jadi ada kemungkinan dia terkecoh,” imbuh Wahyu. 

“(Tapi) mobil tidak ada yang mau berhenti, takut semua mereka. Akhirnya ada mobil hitam berplat Mabes TNI yang mau berhenti, saya setop,” ujar Wahyu. 

Kepada pengendara mobil sedan berwarna hitam itu, Wahyu menyampaikan ada penyanderaan lalu sopir pun bersedia. 

Wahyu dan petugas kepolisian sempat mengalami kendala karena pelaku ketakutan dihakimi massa yang menyaksikan proses evakuasi penyanderaan tersebut. 

Dengan tegas, Wahyu meminta agar warga dan pengguna jalan mundur sejenak demi keselamatan korban.

“Pak, tolong mundur! Mundur! Biar pelaku ini berani ke luar. Karena di dalam sulit untuk dievakuasi. Kasihan anaknya.” kata Wahyu sambil berteriak ke arah warga.

Setelah warga yang berkerumun mundur, Wahyu dan petugas polisi kembali bernegosiasi. 

Wahyu menyampaikan, mobil telah tersedia untuk IJ dan S hingga akhirnya pelaku muncul. 

Sambil menggendong S, pelaku berlari kecil memasuki kursi penumpang yang berada di bagian tengah. 

Dalam perpindahan dari pospol menuju mobil yang jaraknya kurang dari lima meter ini, Wahyu berharap ada salah satu petugas yang menyergap pelaku. 

Hanya saja, belum ada petugas yang berani dengan pertimbangan keselamatan anak.

“Posisi anaknya itu juga memang terlalu rapat juga, dipeluk sama si pelaku,” ujar Wahyu.

Baca juga: Kronologi Dugaan Teror Guru Supriyani, Mobil Dinas yang Sering Ditumpangi Ditembak Orang Tak Dikenal

Serda Wahyu selamatkan anak 4 tahun disandera pria bawa pisau
Serda Wahyu selamatkan anak 4 tahun disandera pria bawa pisau (Via TribunSumsel.com)

Akhirnya, Wahyu satu petugas kepolisian, IJ, dan S berada di dalam mobil. 

Saat itu, IJ meminta Wahyu mengemudikan kendaraan tapi Wahyu beralasan tidak bisa mengendarai mobil berjenis matic. 

Sambil memikirkan strategi penyelamatan, Wahyu menawarkan IJ agar mobil dikendarai oleh petugas polisi, sedangkan Wahyu berada di samping pelaku. 

“Karena pelaku mau, tukarlah posisi saya sama pak polisi,” kata Wahyu. 

Saat semua pada posisi masing-masing, ada momen pelaku lengah. Wahyu pun berupaya merebut S, sedangkan petugas polisi berusaha mengambil pisau dari tangan IJ. 

“Saya ambil anaknya, saya tarik, saya keluarkan, saya tenangkan, saya kasih minum, lalu saya kasih ke Bu Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Yunita Rungkat,” ucap Wahyu. 

Saat Wahyu keluar mobil sambil menggendong S, massa bersorak atas keberhasilan petugas menyelamatkan nyawa korban yang sebelumnya berada di ujung tanduk. 

Setelahnya, polisi membawa IJ ke Polres Metro Jakarta Selatan. 

Sedangkan, S dilarikan ke Rumah Sakit JMC untuk pemeriksaan apakah ada luka serius atau tidak. 

Wahyu pun menyusul ke rumah sakit untuk memastikan keadaan S dan bertanya langsung kepada dokter yang menangani.

Di sela-sela momen besuk ini, Wahyu sempat mengajak S bercanda. 

“Alhamdulillah enggak (luka) ya. Saya bercandain, ‘Tadi kamu ngapain?'. 'Mau jalan', 'Ya sudah, kalau kamu sudah sehat, jangan belanja lagi di mal ya', 'Iya'. Sahut dia. kondisinya baik. Syukur alhamdulillah, enggak terlalu trauma juga,” kata Wahyu. 

Wahyu mengaku, ini merupakan pengalaman pertamanya menyelamatkan sandera selama bertugas menjadi anggota TNI. 

“Saya syukur alhamdulillah, ada satu nyawa yang bisa diselamatkan,” ujar Wahyu.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved