Berita Viral
Duka Guru Selain Gaji kecil Juga Terancam Dipenjara, Marsono Dilaporkan Imbas Cegah Murid Kelahi
Beginilah duka guru selain gaji kecil namun juga terancam dipenjara. Marsono guru SD di Wonosobo dilaporkan usai cegah murid berkelahi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
SURYAMALANG.COM - Beginilah duka guru selain gaji kecil namun juga terancam dipenjara menjadi sorotan.
Seperti kasus viral seorang guru bernama Marsono di Wonosobo ini dilaporkan imbas cegah muridnya yang ingin berkelahi.
Bahkan ada dugaan sang guru juga dimintai uang damai jika tidka ingin dilaporkan seperti kasus guru Supriyani.
Kejadian ini menimpa guru SD di Wonosobo, Jawa Tengah, bernama Marsono.
Setelah kasus guru honorer Supriyani di Konawe Selatan viral, kini muncul lagi kasus serupa di Wonosobo, Jawa Tengah.
Kali ini, guru yang terlibat adalah guru olahraga SDN 1 Wonosobo bernama Marsono.
Di media sosial, bertebaran cerita dan tagar #justiceforpakson.
Marsono dilaporkan ke polisi oleh orang tua murid, atas dugaan kekerasan terhadap murid kelas 3 berinisial E (10) ketika melerai atau mencegah pertengkaran di sekolah.
Bahkan, muncul juga dugaan uang kerugian kepada Marsono sebesar Rp70 juta.

Baca juga: Siapa Tom Lembong? Mantan Ketua Tim Sukses Anies-Cak Imin Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Import Gula
Kronologi Kasus
Berdasarkan penuturan Marsono, peristiwa ini terjadi dalam perjalanan dari SDN 1 Wonosobo menuju Alun-alun Wonosobo pada Kamis (5/9/2024).
Kala itu, Marsono tengah membawa murid-muridnya untuk melaksanakan kegiatan belajar di Alun-alun Wonosobo.
"Di tengah perjalanan, ada siswa yang sedang merebut bolanya anak putri. Di situ sampai sikut-sikutan dan jerit-jeritan," kata Marsono, dikutip dari YouTube Lintas Topik, Selasa (29/10/2024).
Melihat hal itu, Marsono pun menegur murid yang merebut bola itu hingga melepaskan bolanya.
"Kemudian, yang lain menyoraki. Si E malah kelihatan emosi, mau masang badan gitu," tutur Marsono.
Menghindari L melakukan pemukulan terhadap teman-temannya, Marsono pun mengaku menarik pundak muridnya itu.
"Reflek saya tarik pundaknya ke belakang agar tidak jadi mukul yang lainnya," kata dia.
Setelah itu, Marsono pun menegur E agar tidak berbuat nakal terhadap temannya yang lain.
"Saya tarik ke belakang, lalu saya ingatkan 'ndak usah nakali temenne, kalau nakali temenne mending balik ke kelas enggak usah ikut olahraga,'" tutur Marsono.
Kemudian, murid yang bersangkutan pun pulang lagi ke sekolah.
Sementara, Marsono mengabari wali kelas E agar bisa memberikan pantauan di sekolah.
Baca juga: Alasan Raffi Ahmad Tampil di TV Lagi, Sebut Syuting Jadi Bagian Tugas Utusan Khusus Presiden Prabowo
Didatangi Orang Tua
Satu hari setelah peristiwa itu, Jumat (6/9/2024), orang tua E yang berinisial AS mendatangi sekolah.
AS mengatakan bahwa anaknya itu dipukul oleh Marsono.
Sementara, Marsono tidak pernah merasa memukul E ketika memberikan teguran tersebut.
"Bilangnya gitu, dipukul mukanya," ucap Marsono.
Kemudian, Marsono pun menjelaskan peristiwa yang sebenarnya terjadi kepada AS.
Kendati demikian, AS tetap tidak terima.
Marsono pun sempat hendak mengajak AS untuk mendatangi ruang kelas agar menanyakan langsung kepada para murid.
Namun, AS menolak karena curiga bahwa anak-anak murid telah berkompromi dengan sekolah.
"Saya disuruh mengakui, membuat surat pertanyaan juga yang intinya memukul. Tetapi, kami tidak mau membuat itu, karena memang tidak melakukan," ujar Marsono.
Baca juga: Nasib Pilu Presiden BEM FISIP Unair Diteror Buntut Karangan Bunga Prabowo-Gibran, Banyak Ancaman
Dugaan Uang Kerugian
Akhirnya, karena Marsono tetap enggan mengakui adanya pemukulan, ia pun mempersilahkan orang tua murid untuk membawa kasus itu ke kepolisian.
"Tapi ibu AS-nya malah bilang, 'kamu nantang saya ya!" agak keras nadanya," ujar Marsono.
Menurut Marsono, kala itu AS mengatakan bahwa ia mengalami kerugian hingga Rp70 juta.
Keterangan Polisi
Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, mengonfirmasi bahwa laporan terkait kasus ini sebenarnya sudah masuk sejak 7 September 2024.
"Laporan masuk sudah dari 7 September, tetapi memang baru ramai sekarang ini," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (29/10/2024), dikutip dari TribunJateng.
Pihak kepolisian, lanjut Arif, masih dalam proses penyelidikan dan telah melakukan mediasi antara pelapor dan terlapor dengan disaksikan oleh kepala sekolah.
"Kami menyediakan tempat mediasi dengan pelapor dan terlapor, tapi mediasi pertama belum membuahkan hasil," jelasnya.
Baca juga: Kabar Mira Hayati Bos Skincare yang Dijuluki Ratu Emas, Bangun Rumah Mewah Rp 3 Miliar Malah Disegel
Ia menambahkan bahwa mediasi kedua akan segera dilakukan untuk mencari jalan keluar.
Dukungan luas dari masyarakat dan pihak sekolah menjadi sorotan, dengan masyarakat yang berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa membebani guru yang bersangkutan.
Polisi berjanji akan segera memberikan perkembangan terbaru terkait kasus ini mengutip Tribun Jabar.
Baca juga: Sosok Fahat Ayah dari 3 Siswa SD Swasta Nunggak SPP Rp42 Juta Lalu Dipulangkan, Cuma Kerja Serabutan
Baca juga: Jejak Kasus Briptu FN Polwan Bakar Suami Polisi di Mojokerto, Hari Ini Jalani Sidang Daring
Sosok Affan Kurniawan Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob Masih 21 Tahun, 7 Polisi Ditangkap |
![]() |
---|
VIRAL Cosplay Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Wabup Fauzan : Itu Kreativitas |
![]() |
---|
Hak Jawab Vidio.com Atas Berita Nenek Endang Didenda Rp115 Juta Putar Liga Inggris di Warkopnya |
![]() |
---|
5 FAKTA Nenek Endang Didenda Gegara Putar Liga Inggris di Warkop di Klaten, Harus Bayar Rp 115 Juta |
![]() |
---|
Kisah Putri Apriyani Dibakar Pacarnya Sendiri, Pelaku Bripda Alvian Anggota Polres Indramayu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.