Berita Malang Hari Ini

Fakultas Pertanian UB Malang Ajak Calon Pemimpin Jawa Timur Bicara Inovasi dan Revolusi Pertanian

Fakultas Pertanian UB Malang Ajak Calon Pemimpin Jawa Timur Bicara Inovasi dan Revolusi Pertanian

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Suasana seminar nasional tentang pertanian di Gedung UB Sport Centre oleh Fakultas Pertanian, Kamis (31/10/2024). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Seminar nasional "Inovasi dan Resolusi Pertanian dalam Perspektif Kepemimpinan Jawa Timur" diadakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam merayakan dies natalis ke 44 di UB Sport Centre, Kamis (31/10/2024).

Hadir bergantian calon wakil gubernur Jawa Timur (Jatim) Dr Emil Dardak. Setelah Emil, datang Luluk Nur Hamidah, calon gubernur Jatim.

Menurut Dekan Fakultas Pertanian UB Prof Mangku Purnomo SP MSi PhD alasan mendatangkan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur untuk melihat visi dan resolusi pangan di Jawa Timur itu seperti apa.

"Yang kita tahu, seluruh aspek pangan di Jawa Timur itu ada di posisi high level. Memang kita menjadi lumbung pangan nasional. Tapi jika tidak bisa dipertahankan maka akan menjadi masalah di kita," kata Mangku pada wartawan di sela kegiatan.

Hal itu akan berdampak pada pekerja. Sebab di sektor pertanian, serapan tenaga kerjanya tinggi.

"Karena itu kita mengundang mereka seluruh visinya. Dan Pak Emil telah menyampaikan strateginya tadi."

"Kami (UB) memang memiliki SDM cukup di pertanian di jatim dan mendukung Pemprov Jatim di lumbung pangan nasional dan di global player di produk dan industri pertanian di Jawa Timur," jawabnya.

Dikatakan, dalam membangun kawasan atau wilayah, tidak bisa dilakukan sendiri. Baik pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan.

"Karena itu kita concern banget untuk jadi bagian dari ekosistem pembangunan di Jatim dan Indonesia. Dan FP UB akan support pemprov jadi global food player supaya tak sekedar hanya jadi lumbung pangan. Pasti rugi kita. Kami akan support dari sisi inovasi," jawabnya.

Sedang Emil senang bisa hadir di seminar nasional itu karena akan support itu temanya sangat spesifik yaitu pertanian dan langsung masuk ke akar permasalahannya.

"Di mana sepertiga masyarakat Jawa Timur bekerja di pertanian. Dan kue dari pertanian primer itu 11 persen. Tapi dengan lahan yang terbatas, maka ada batas juga untuk melakukan ekstensifikasi," jawab Emil.

Menurutnya, ruang ekstensifikasi itu sebenarnya juga sudah dilakukan. Tapi ada hal-hal yang perlu dilakukan seperti dampak  pupuk kimia untuk jangka panjang yang pernah dilakukan sebelumnya. Itu juga berdampak pada kesuburan tanah.

"Maka Pemprov Jatim selama lima tahun terakhir berusaha mendorong beberapa strategi," kata ayah tiga anak ini.

Pertama mendorong hilirisasi pendapatan petani. Ia mencontohkan di Kabupaten Jombang. Di mana  petani hulunya dijadikan pilot project dengan diwadahi di koperasi, resi gudang dan kliring berjangka dan melibatkan bank, BUMD. Lewat ini, petani bisa mengikuti kue di hilir. Dimana bisa menikmati cash flow yang dibutuhkan sesegera saat mereka panen.

"Benar Jatim sudah jadi lumbung pangan. Tapi apa petaninya sudah sejahtera belum?  Kita ingin mereka lebih sejahtera lima tahun ke depan," jawabnya.

Beberapa komoditas di Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional seperti beras, telur, cabai merah. Sedang komoditas unggulan perkebunan Jatim adalah tebu namin masih ada tantangan di rendemen yang rendah. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved