Potensi Jenis Mobil Tidak Boleh Beli Pertalite, Presiden Prabowo Beri Waktu 2 Pekan ke Menteri ESDM

Potensi jenis mobil tidak boleh beli Pertalite, Presiden Prabowo beri waktu 2 pekan ke Menteri ESDM godok formulanya.

Instagram @prabowo/Tribunnews.com
Presiden Prabowo (kiri) beri waktu 2 pekan ke Menteri ESDM godok formula, jenis mobil tidak boleh beli Pertalite. 

SURYAMALANG.COM, - Cukup banyak potensi jenis mobil tidak boleh beli Pertalite dalam waktu dekat saat menteri ESDM masih menggodok formulanya. 

Beberapa jenis mobil yang berpotensi tidak boleh beli Pertalite berasal dari merek seperti Toyota, Daihatsu, Mobilio hingga Nissan. 

Bahkan Presiden Prabowo Subianto memberi waktu 2 pekan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Bahlil Lahadalia menyampaikan, Prabowo telah mengadakan rapat dengan jajarannya dan meminta membentuk tim terkait penyaluran subsidi energi tepat sasaran.

Hal ini perlu dilakukan, mengingat anggaran subsidi dari APBN nilainya tidak sedikit.

Sebagai contoh, alokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi pada buku tahun 2024 nilainya Rp 435 triliun.

"Menyangkut dengan subsidi BBM, kita memang kemarin dalam ratas, Bapak Presiden meminta kita membentuk tim, yang memimpin tim adalah saya sendiri, untuk mengkaji subsidi tepat sasaran," ungkap Bahlil usai rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

"Karena kita tahu, subsidi kita sekarang kan Rp435 triliun di 2024, itu terdiri dari kompensasi dan subsidi, dari Rp435 triliun itu untuk LPG itu Rp83 triliun," sambungnya melansir Tribunnews.com.

Bahlil menjelaskan berdasarkan laporan Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, hingga Badan Pengatur Hilir Migas, setiap tahunnya potensi penyaluran subsidi yang tak tepat sasaran nilainya sangat besar.

Untuk itu diperlukan formula atau skema agar anggaran subsidi energi ini tak bengkak, alias tepat sasaran.

"Tujuan subsidi itu kan adalah diberikan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi. Dalam rangka itu, kami sudah mulai rapat sebenarnya sudah rapat terus untuk kita mencari formulasinya," katanya.

Bahlil mengisyaratkan agar subsidi BBM lebih tepat sasaran, maka kendaraan khususnya mobil dengan pelat hitam dan mobil dengan kapasitas CC besar sejatinya tidak boleh membeli BBM bersubsidi.

"Contoh BBM, masa mobil pelat hitam yang CC-nya gede dikasih gitu kan. Jadi ini yang akan kita kelola baik lah," paparnya.

Daftar Mobil Berpotensi Dilarang Beli Pertalite

Sebelumnya, Anggota Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas Abdul Halim beberapa waktu lalu menyebut kubikasi kendaraan yang tidak boleh mengkonsumsi Pertalite kemungkinan sudah ada.

Abdul Halim menyampaikan semua jenis motor di bawah 150 cc masih boleh mengkonsumsi Pertalite dan mobil berpelat hitam di atas 1.400 cc bakal dilarang beli Pertalite.

Mobil yang akan dilarang membeli Pertalite:

Toyota

  • Avanza
  • Rush
  • Fortuner
  • Vios
  • Camry
  • Supra
  • Yaris
  • Kijang Innova
  • Alphard
  • Voxy 

Daihatsu

  • Xenia
  • Terios
  • Honda

Mobilio

  • HR-V
  • City
  • City Hatchback

Nissan 

  • Livina
  • Serena

Wuling

  • Confero S
  • Almaz

Mazda 

  • CX-5
  • CX-3
  • 2 sedan
  • 2 hatchback
  • 3 sedan

Suzuki

  • Ertiga
  • Baleno Hatchback

Peugeot 

  • Peugeot 3008
  • Peugeot 5008
  • Peugeot 3008

Hyundai 

  • Stargazer
  • Creta

Mitsubishi Xpander

DFSK Glory 560

Mercedes-Benz A 200

  • Alokasi Subsidi BBM Untuk BLT

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengungkapkan, beberapa skema terkait kebijakan ini pertama, mengubah subsidi yang tadinya diberikan pada produk, nantinya akan menjadi bantuan langsung tunai atau BLT.

Untuk opsi lainnya, Bahlil mengaku pihaknya masih terus melakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait.

Bahlil berjanji, dalam beberapa pekan ke depan, skema atau formula tersebut akan rampung, dan tentunya diterapkan.

"Formulasinya mungkin ada beberapa. Salah satu diantaranya adalah apakah kemudian subsidi itu biar tepat sasaran. Kemungkinan kita akan memberikan BLT langsung kepada masyarakat, atau ada opsi lain, atau di-blending," papar Bahlil.

"Jadi kita lagi tunggu aja. Dua minggu dikasih waktu oleh Bapak Presiden. Jadi dua minggu ini akan kami selesaikan (formulasinya)" pungkas Bahlil. 

Dengan aturan ini, pemerintah bakal membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Jika formula pembatasan BBM subsidi rampung, maka tidak semua mobil bisa membelinya. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved