Berita Blitar Hari ini

Program Desa Sejahtera Astra, BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran Blitar Ekspor Kendang Jimbe ke China

Sebelum ekspor, produksi kendang jimbe mulai dikembangkan di Desa Ngoran pada 2022 sampai 2024. Karena, kendang yang diekspor sudah dalam bentuk jadi

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto melakukan lepas ekspor perdana produk kerajinan kendang jimbe BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Selasa (5/11/2024).  

SURYAMALANG.COM , BLITAR - BUMDes Karya Mandiri, Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar yang menjadi binaan program Desa Sejahtera Astra (DSA) melaunching eskpor perdana produk kerajinan kendang jimbe ke China, Selasa (5/11/2024).

Launching ekspor produk kerajinan kendang jimbe produksi perajin di bawah koordinasi BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran dihadiri langsung Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal RI, Yandri Susanto.

"Kegiatan hari ini lepas ekspor perdana kendang jimbe produksi dari teman-teman perajin di bawah koordinasi BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran ke China yang dihadiri langsung Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto," kata Direktur BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran, Dwi Pujiasih.

Dwi mengatakan, kebetulan Desa Ngoran mendapat program Desa Sejahtera Astra dari PT Astra Internasional sejak 2021 hingga 2024.

Treatment kegiatan dalam program Desa Sejahtera Astra, yaitu, mulai dari hulu sampai hilir, mulai dari penyiapan produk sampai mencari market.

"Sejak ikut program Desa Sejahtera Astra mulai 2021, kami mengembangkan beberapa potensi di desa, mulai ikan koi, ikan koki, tanaman hias, dan sekarang kendang jimbe. Hari ini kami bisa ekspor kendang jimbe ke China dengan jumlah 3.500 biji," ujar Dwi yang juga sebagai fasilitator Desa Sejahtera Astra di Desa Ngoran.

Dikatakannya, sebelum ekspor, produksi kendang jimbe mulai dikembangkan di Desa Ngoran pada 2022 sampai 2024. Karena, kendang yang diekspor sudah dalam bentuk jadi, bukan setengah jadi.

"Treatment kami lakukan mulai mengambil kayu, pengerjaan painting, curving, finishing sampai dengan pembungkusan kami yang melakukan. Ada 40 orang yang terlibat memproduksi kendang jimbe," katanya.

Menurutnya, BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran memang sudah pernah dua kali mengekspor kerajinan kendang jimbe ke China pada Juli 2023 dan November 2023.

Namun, ekspor pertama dan kedua kendang jimbe itu masih dalam bentuk setengah jadi, belum ada kulit dan talinya.

"Kali ini, kami eskpor dalam bentuk produk jadi. Ini ekspor pertama kami kendang jimbe dalam bentuk produk jadi. Kami berterimakasih kepada PT Astra dan Mendes, karena tadi disebutkan kami BUMDes satu-satunya yang sudah ekspor," katanya.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia, Yandri Susanto mengatakan mengapresiasi BUMDes Karya Mandiri Desa Ngoran yang telah mengeskpor produk kerajinan kendang jimbe ke China.

"Luar biasa, ini lepas perdana ekspor kendang jimbe (produk BUMDes Ngoran) ke China. Ini produk lokal, produk desa melalui BUMDes, atas binaan kolaborasi dari PT Astra Internasional. Artinya, kalau bisa kolaborasi, potensi desa luar biasa," katanya.

"Ini yang saya namakan hilirisasi produk desa. Mungkin, (bahan) yang tadi tidak bernilai ekonomi tinggi, ketika dikelola dengan baik mempunyai nilai mendunia. Nilai ekspor tinggi seperti kendang jimbe," lanjutnya.

Maka itu, Yandri berjanji akan terus berkeliling ke desa-desa, memetakan desa yang mempunyai potensi tinggi untuk dikembangkan seperti di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

"Tentunya dengan kerja sama semua pihak, mulai BUMDes, kepala desa, dan swasta. Dengan berkolaborasi kita bisa mensejahterakan desa sekaligus memajukan Indonesia," ujarnya.

Yandri berpesan agar keberlanjutan pengembangan potensi di Desa Ngoran terus dijaga untuk mensejahterakan masyarakat.

"Keberlanjutan dan kualitas harus dijaga. Saya minta semua pihak terlibat. Produksi kendang jimbe ini melibatkan banyak orang mulai penebangan pohon sampai produksi. Ini juga menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya.

Pjs Bupati Blitar, Jumadi yang ikut hadir di acara itu mengatakan ekspor perdana kendang jimbe itu diharapkan dapat menjadi sentral produk kendang jimbe dari kecamatan lain di Kabupaten Blitar.

Menurutnya, ada empat kecamatan di Kabupaten Blitar yang juga memproduksi kendang jimbe.

"Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok ini bisa menjadi contoh dan sentral ekspor kendang jimbe. Sehingga bisa berkelanjutan, baik secara kualitas dan produksi bisa semakin meningkat," katanya.

Chief of Corporate Affairs Astra, Riza Deliansyah mengatakan program Desa Sejahtera Asta menjadi salah satu bentuk untuk membangun negara harus segera bersama-sama.

Menurutnya, pemerintah, swasta, masyarakat, tokoh, dan perguruan tinggi harus saling berkolaborasi dalam membangun bangsa.

"Kami juga tidak sendiri, kami menggandeng banyak pihak untuk membantu desa. Seperti kerajinan kendang jimbe, kami tidak punya keahlian soal ini, kami mengundang pihak lain dan sekarang ini, kami lihat hasilnya ada 3.500 biji kendang jimbe dari Desa Ngoran, Kabupaten Blitar diekspor ke China," katanya.

Dikatakannya, ekspor kendang jimbe produksi perajin Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar ke China ini berkelanjutan selama setahun.

"Ekspor kendang jimbe ini berkelanjutan selama setahun dengan nilai Rp 17,6 miliar, ada 24 kontainer kendang jimbe yang akan dikirim ke sana (China)," ujarnya.

Riza juga mengucapkan terima kasih kepada fasilitator yang bisa menggerakkan masyarakat di Desa Ngoran.

"Buat kami, ini sangat menyenangkan. Semakin banyak masyarakat yang menerima program Desa Sejahtera Astra, harapannya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Maka cita-cita Astra Sejahtera Bersama Bangsa, bisa segera terwujud," katanya. (sha)

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved