Berita Viral

Pilu Taufik Nur Nakes Puskesmas Dianiaya Polisi Malah Jadi Tersangka, Ternyata Gegara Cemburu Buta

Pilu nasib Taufik Nur seorang nakes Puskesmas dianiaya polisi malah jadi tersangka menjadi sorotan. Dituduh sering hubungi pacar si polisi.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Pilu Taufik Nur Nakes Puskesmas Dianiaya Polisi Malah Jadi Tersangka, Ternyata Gegara Cemburu Buta' 

Wulan mengalami kekerasan sudah berulangkali, mengalami patah gigi dan lebam di seluruh tubuhnya. 

Pelaku melakukan KDRT di rumahnya di Desa Rawajaya, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

"Saya dicekik, setelah itu dibuang ke aspal kurang lebih lima meter," ucapnya, Selasa (5/11/2024) mengutip Kompas.com.

Ilustrasi - 'Saya Dicekik' Kisah Istri Polisi Diinjak Suami Saat Hamil, Sudah lapor Propam malah Disuruh Pulang
Ilustrasi - 'Saya Dicekik' Kisah Istri Polisi Diinjak Suami Saat Hamil, Sudah lapor Propam malah Disuruh Pulang (Tribunnews)

Baca juga: Fakta Polisi Peras Guru Supriyani, Semua Pihak Diperiksa Propam, Ada Temuan Permintaan Rp 2 Juta

Tidak puas memukul dan menyeret, kata Wulan, suaminya itu lalu mengambil dan membanting ponselnya.

Korban yang ketakutan langsung masuk ke mobil.

Namun di dalam mobil ia juga mendapatkan penganiayaan.

"Dalam mobil saya dipukul dengan handphone hingga 2 gigi saya patah dan 1 jatuh," tutur Wulan.

Dugaan KDRT ini terungkap setelah korban melaporkan RZE ke Polres Halmahera dengan Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) nomor polisi: STPL/274/IX/SPKT/2024, tertanggal 22 September 2024.

Sebelumnya Wulan juga sempat memposting bukti-bukti KDRT di akun Instagram @anatasiaasaid.

Dia mengaku pernah diinjak RZE saat sedang hamil dua bulan hingga mengalami pendarahan.

"kejadian begini bkn baru 1x, dari hamil sampe (sampai) kurang lebih so (sudah) ke 10x dapa pukul (dipukul) cuma kemarin tara (tidak) speak up saja," tulis Wulan dalam caption.

Bahkan tulis Wulan, perutnya pernah diinjak sang suami dalam keadaan hamil 2 bulan hingga dirinya alami pendarahan.

"Pukul istri sementara ada polo (peluk) anak bayi umur 3 bulan tagepe (terjepit) di pintu sampe (hingga) anak pe (punya) tangan babadarah (berdarah)," tulisnya.

Hal tersebut sempat dilaporkan ke Propam dengan menunjukan bukti lebam pada tangan kiri dan kanannya, namun kata Wulan ia malah disuruh pulang.

"Pernah balapor di Propam datang di Propam dalam keadaan lebam kiri kanan dorang (mereka) pe jawaban cuma suruh pulang katanya tara apa apa (tidak apa-apa) bangka biru (lebam) itu tara apa (tidak apa-apa),"

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved