Komunitas Bersepeda di Malang Raya
Bengkel Sepeda di Kota Malang Banjir Pesanan Custom Commuter Bike, Efek Positif Tren Bersepeda
Pemilik bengkel sepeda Kopi Bike, Achmad Mukhlismengaku, rata-rata kustomer di bengkelnya meminta sepedanya diubah dengan model commuter bike.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
Namun keramaian seperti itu sudah dianggap biasa. Justru hal-hal seperti itu yang mengeratkan kebersamaan mereka.
"Akhirnya jadi seperti ya bertengkar, ya rukun. Itu pasti, perempuan begitu. Bagi saya bukan soal kuantitasnya, tapi kualitas. Bagaimana kami bertemu, berkumpul, lalu bersepeda bersama. Berapapun jumlahnya berangkat. Meskipun sedikit, tetap eksis, rukun, dan seduluran di dalamnya," katanya.
Di sisi lain, komunitas bersepeda juga menjadi sarana untuk gerakan sosial.
Jika datang musim Ramadan, para anggota Srikandi 2 Pedal bisa berbagi takjil atau berbagi dengan anak-anak yatim-piatu di pondok pesantren.
Eksistensi keberadaan komunitas sepeda ini telah mendorong kesadaran anggota akan kenyamanan dan keamanan bersepeda.
Anggota Srikandi 2 Pedal, Aning Ragil berpendapat, Kota Malang memiliki sejumlah tempat yang nyaman dan aman untuk bersepeda. Ia memberi contoh seperti jalur di kawasan Jalan Ijen.
Namun juga ada beberapa tempat yang tidak aman dan nyaman. Aning sering was-was jika harus melintas di persimpangan.
Selain itu, ia juga melihat masih banyak sekali jalur sepeda digunakan untuk parkir kendaraan bermotor.
Hal seperti itu bisa ditemui di Jalan Basuki Rahmat kawasan koridor Kayutangan.
"Jalur bersepeda di Kota Malang sudah ada, tapi banyak dipakai untuk parkir. Kami mengeluh tentang itu. Jalur sepeda digunakan untuk kendaraan lain. Kalau mau melintas, kami merasa kesulitan," kata Aning.
Ia berharap agar Pemkot Malang bisa menyelesaikan persoalan tersebut.
Menurutnya, perlu tempat parkir yang ideal dan bisa menampung kendaraan sehingga jalur sepeda bebas dari tempat parkir.
Aning membayangkan, jika jalur sepeda di Kayutangan bebas dari parkir, maka pesepeda bisa menikmati keindahan kawasan tersebut.
"Kalau di Kayutangan, jika parkir ditertibkan, kami sangat menikmati. Jika parkir telah ditertibkan, kami merasa nyaman. Sekarang kurang nyaman karena parkir di bahu jalan yang menggunan jalur sepeda," katanya.
Srikandi 2 Pedal sering bersepeda pada akhir pekan, tepatnya Sabtu.
Mereka terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung, syaratnya hanya satu, harus perempuan.
Apapun sepedanya, bisa bergabung dan berpetualan bersama-sama.
Komunitas ini memiliki moto sehat, bugar, dan ceria.
Bersepeda bisa membuat tubuh menjadi sehat. Tubuh yang sehat membentuk kebugaran, dan diharapkan membawa keceriaan. (Kukuh Kurniawan/Benni Indo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.