Pelaku Pembacokan di Sampang

BREAKING NEWS Sudah 3 Pelaku Pembacokan di Sampang Diamankan, Barang Bukti Celurit Disita

Pelaku dibawa oleh sejumlah aparat kepolisian ke Mapolsek Ketapang. Tak hanya pelaku barang bukti berupa celurit juga diamankan.

|
Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
(foto kiri)Dua pelaku (jongkok) pembunuhan terhadap pendukung sekaligus saksi Paslon Nomor Urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) saat diamankan polisi di wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura. 

Laporan : Hanggara Pratama 

SURYAMALANG.COM, SAMPANG - Sudah ada tiga pelaku pembacokan di Sampang atau peristiwa 'carok di Sampang diamankan pihak kepolisian.

Setelah satu pelaku diamankan di hari Minggu (17/11/2024) malam, kini ada dua pelaku lagi yang dilaporkan sudah ditangkap polisi.

Baca juga: Kondisi Keluarga Jimmy Sugito Korban Carok Sampang Madura Punya Adik Difabel Yatim-Piatu Sejak Kecil

Total sudah ada 3 pelaku pembunuhan terhadap pendukung sekaligus saksi Paslon Nomor Urut 2 Slamet Junaidi-Ahmad Mahfudz (Jimad Sakteh) itu yang diamankan.

Polda Jatim kembali mengamankan 2 orang pelaku, bahkan, video penangkapan tersebut beredar di media sosial. 

Berdasarkan video tersebut, pelaku dibawa oleh sejumlah aparat kepolisian ke Mapolsek Ketapang. Tak hanya pelaku barang bukti berupa celurit juga diamankan.

Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dedy Dely Rasidie membenarkan atas adanya penangkapan dua tersangka penganiayaan hingga meninggal terhadap Jimmy Sugito Putra (45).

Akan tetapi, dirinya tidak dapat memberikan keterangan lengkap mengingat, sebelumnya pokok perkaranya telah dilimpahkan ke Polda Jatim.

"Sudah bukan kewenangan kami," ujarnya, Selasa (19/11/2024).

Meski begitu, kata Ipda Dedy berdasarkan video yang beredar untuk lokasi penangkapan dua tersangka itu di wilayah Kecamatan Ketapang.

"Kalau berdasarkan video, dua pelaku ini juga sempat di bawa ke Mapolsek Ketapang tapi kami tidak tahu soal kronologi penangkapannya," pungkasnya. 

Calon Bupati Sampang, Slamet Junaidi (KANAN) siap menanggung biaya pendidikan anak Jimmy Sugito (KIRI), korban pembacokan berujung pembunuhan di Smapang Madura
Calon Bupati Sampang, Slamet Junaidi (KANAN) siap menanggung biaya pendidikan anak Jimmy Sugito (KIRI), korban pembacokan berujung pembunuhan di Smapang Madura (SURYAMALANG.COM)

Satu Pelaku Ditangkap di Hari Kejadian

Untuk diketahui, sebelumnya Polda Jatim mengamankan satu pelaku berinisial FS.

Dia diringkus polisi pada Minggu (17/11/2024) malam atau di hari yang sama dengan peristiwa pembacokan.

Salah satu pelaku pembacokan terhadap korban, Jimmy Sugito Putra pendukung sekaligus saksi dari Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2 Slamet-Mahfudz berhasil diamankan pada (17/11/2024) malam.

Pelaku FS merupakan warga setempat, Desa Ketapang Laok, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, Madura .

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mengatakan bahwa, pihaknya terus melakukan pendalaman terhadap pelaku FS dengan harapan dapat melakukan pengembangan dan menangkap pelaku lainnya.

"Peran dari pelaku ini, kita masih mendalaminya. Untuk posisinya saat ini pelaku sudah berada di Polda Jatim," ujarnya.

Menurutnya, saat ini tim tengah berada di lapangan untuk terus melakukan pendalaman sekaligus pengajaran terhadap pelaku lainnya mengingat, pelaku lebih dari satu orang.

"Kita minta doanya kepada masyarakat semoga pelaku lainnya cepat diamankan dan jalannya Pilkada 2024 di Sampang terus damai," pungkasnya. 


Keluarga Korban Tidak Akan Balas Dendam

Paman Korban, Abu Sidik mewakili keluarga meminta kepada penegak hukum untuk menangkap seluruh pelaku dan menghukumnya seadil-adilnya karena, persoalan ini telah menghilangkan nyawa orang.

"Insyallah kalau dari keluarga tidak akan melakukan tuntutan seperti balas dendam, karena kita orang berpendidikan," tuturnya.

"Jadi kami hanya memohon kepada penegak hukum agar seluruh pelaku diamankan karena sejumlah pelaku telah terekam video dan jelas ciri-cirinya," imbuh Abu Sidik.

Ia mengenang almarhum korban  yang merupakan keponakannya itu merupakan sosok yang baik.

Abu Sidik mengatakan bahwa, dari kecil sampai korban berkeluarga hingga memiliki anak tidak pernah neko-neko dengan orang lain, termasuk tetangga dan warga lainnya.

"Keponakanan (korban) saya ini sangat ramah, adat sopan santun ke timuran yang diterapkan oleh keponakan saya ini," ujarnya.

Bahkan, dirinya sempat bertanya kepada warga lainnya di tempat tinggal korban.

Korban dinilai sangat baik dan taat bekerja sebab, meskipun tengah malam korban pergi ke lokasi kerja misalkan ada panggilan. 

"Pekerjaan keponakan saya, petugas PLN jadi saat ada panggilan dari atasan ke lapangan dia langsung menuju ke lokasi," terangnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved