Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

UPDATE - Identifikasi Jenazah Korban Tragedi Ponpes Al Khoziny, 2 Santri Asal Bangkalan Dikenali

Dua jenazah korban ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo kembali berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI
PENYERAHAN JENAZAH-Saat M Soleh meratapi jenazah sang anak Achmad Haikal Fadil Alfatih di ruang tunggu keluarga RS Bhayangkara Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dua jenazah korban ambruknya Gedung Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo kembali berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Jatim di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) malam.

Keduanya merupakan santri asal Kabupaten Bangkalan. 

Dua nama yang teridentifikasi tersebut menambah daftar korban meninggal dunia yang berhasil diketahui namanya menjadi 53 korban meninggal dunia, dari 67 kantong jenazah yang diterima. 

Artinya, masih ada 14 kantong jenazah yang sedang diteliti oleh petugas forensik Tim DVI RS Bhayangkara, terdiri dari 11 kantong jenazah utuh dan tiga kantong body part. 

Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol dr M Khusnan Marzuki mengatakan, proses identifikasi terhadap beberapa kantong jenazah yang tersisa dilakukan menggunakan metode pencocokan DNA. 

Sampel DNA semua jenazah sudah dikirimkan ke Laboratorium DNA Pusdokkes Mabes Polri, di Jakarta, sejak kantong jenazah korban yang berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan diantar ke Posko DVI RS Bhayangkara. 

Artinya, lanjut dr Khusnan, pihaknya masih menunggu proses penelitian yang masih berlangsung di Pusdokkes Mabes Polri Jakarta, yang membutuhkan waktu beberapa hari. 

"Harapan kami tidak lama lagi bisa keluar ya hasilnya. Memang ada karena faktor proses alaminya jadi membutuhkan waktu. Ini beda dengan hari-hari hari pertama, kedua, ketiga itu beda. Harapan kami segera teridentifikasi sehingga korban bisa tahu keluarganya siapa gitu," ujarnya di Lobby Ruangan Immunoterapi RS Bhayangkara Surabaya

Sementara itu, Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr Wahyu Hidajati mengungkapkan penyebab pihaknya kesulitan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah body part secara cepat. 

Karena, selain body part tersebut, merupakan bagian organ tubuh korban yang tidak lengkap. Petugas forensik kesulitan mengidentifikasi ciri khusus pada body part yang sedang diteliti mengandalkan pencocokan rekam medis atau properti. 

"Sehingga kami hanya bergantung hanya bisa bergantung pada DNA. Nanti untuk mencocokkan seperti yang kemarin itu kan ada body part yang teridentifikasi 2 hari lebih lambat daripada body yang besar lainnya," ujar dr Wahyu menambahkan. 


Pantauan di lokasi, setelah diumumkan identitas dua jenazah. Petugas RS Bhayangkara Surabaya membantu membawakan dua peti jenazah korban tersebut ke ruang tunggu keluarga untuk disalatkan. 

Beberapa menit sebelum proses tersebut, datang rombongan keluarga besar korban Ach. Haikal Fadil Alfatih ke tenda ruang tunggu tersebut. 

M Soleh sang ayahanda, langsung berjalan menuju ke peti jenazah sang anak kelima yang sudah diletakkan di sisi kiblat ruangan tersebut. 

Seraya meletakkan kedua tangannya dari samping kiri peti jenazah Haikal berwarna putih itu, M Soleh seperti sedang berkomunikasi dengan sang anak. 

Sumber: Surya Malang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved