PIlwali Kota Malang

Tim WALI Kritisi Hasil Survei yang Menyebutkan ABADI Menang

Tim pemenangan pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada 2024 Kota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Wali),

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Koordinator Juru Bicara Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Wali), Dito Arief Nurakhmadi . 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tim pemenangan pasangan calon nomor urut 1 di Pilkada 2024 Kota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Wali),menyoroti publikasi hasil survei yang tidak akurat oleh kubu Paslon lain.

Koordinator Juru Bicara Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Malang, Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin (Wali), Dito Arief Nurakhmadi menjelaskan, ada pihak yang mengklaim hasil dua survei dengan data yang mengunggulkan pihaknya sendiri.

Dito menegaskan, jika survei yang diklaim sebagai kemenangan pasangan calon M Anton dan Dimyati Ayatulloh itu tidak valid. 

Menurut Dito, informasi yang beredar tersebut sulit dipertanggungjawabkan isinya.

Pasalnya, informasi hasil survei itu tidak berisi siapa narasumber dan bagaimana penjelasan ilmiah surveinya.

"Hasil survei yang diklaim mereka itu benar, tapi itu bulan Oktober lalu. Artinya sudah out of date atau tidak bisa dijadikan rujukan lagi," kata Dito Arief, Selasa (19/11/2024).

Kata Dito, dinamika perkembangan politik pada satu bulan terakhir, yakni antara awal Oktober hingga pertengahan November berlangsung sangat cepat.

Sebaliknya, Dito mengatakan bahwa hasil survei internal di pihaknya menunjukan bahwa pasangan Wahyu-Ali telah unggul dari semua pasangan calon.

Dikatakan Dito, berbagai sosialisasi program yang dilakukan Wali seperti rencana pemberian Rp 50 juta tiap RT hingga agenda 1.000 kegiatan tiap tahun dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Hal itu diyakini telah mengubah peta kekuatan pemilih di Kota Malang

"Dari dinamika itu, survei pada Oktober lalu jelas tidak bisa dijadikan rujukan. Ini jadi aneh ketika survei Oktober lalu dijadikan rujukan saat ini," tegasnya.

Dito juga mengkritisi bahwa hasil survei itu diduga bermasalah secara validitas.

"Ketika lembaga survei membuat rilis resmi, harus ada kontak person yang bertanggungjawab atas rilis tersebut atau biasanya dibuat jumpa pers untuk disampaikan secara resmi ke media dan publik sebagai pertanggungjawaban secara ilmiah," tegasnya.

Sementara itu, mewakili tim pemenangan M Anton-Dimyati Ayatulloh, Anas Mutaqqin mengatakan bahwa pihaknya menghormati pendapat berbeda dari orang lain.

Kalaupun pihak lain mengklaim memiliki data yang berbeda, ia tidak mempersoalkan.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved