Berita Pasuruan Hari Ini

Polisi dan Wartawan Gadungan Peras Janda di Pasuruan, Ada Skenario Jebakan dan Uang Damai 100 Juta

Polisi dan Wartawan Gadungan Peras Janda di Pasuruan, Ada Skenario Jebakan dan Uang Damai 100 Juta

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Olah TKP polisi dan wartawan gadungan peras janda di Pasuruan. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Seorang janda, FDH (52) warga Gempeng, Kecamatan Bangil, Kabupaten pasuruan mengalami nasib sial. Pertengahan Oktober kemarin, dia baru saja kena tipu.

Sejumlah orang yang menyaru sebagai buser polisi dan wartawan memaksanya untuk menyerahkan uang senilai Rp 45 juta agar kasus yang menjeratnya tidak dilanjutkan.

Semuanya seolah sudah disiapkan secara matang. Sampai-sampai penyerahan uang puluhan juta itu dilakukan di halaman Polsek Bangil.

Singkat cerita, sebelum kejadian, korban ini sempat dimintai tolong orang yang tak dikenalnya untuk menyuntikkan pemutih jenis kolagen, vitamin C.

Korban ini memiliki background di bidang medis, sehingga wajar saja permintaan tersebut dilayani. Namun, siapa sangka ternyata itu membawanya ke kandang macan.

Heri, advokat yang mendampingi korban menjelaskan, saat kejadian, kliennya ini datang ke rumah orang itu bersama keponakannya.

Sesampainya di rumah orang yang baru dikenalnya tersebut, semua kebutuhan alat sudah dipersiapkan. Mulai suntikan, infus, kolagen sampai vitamin C dosis tinggi.

“Saat akan proses penyuntikan, ada beberapa orang yang merekam aktivitasnya. Dan benar, tidak lama ada beberapa orang yang datang,” katanya, Kamis (5/12/2024)

Dia mengatakan, kliennya terkejut dan ketakutan karena yang datang itu mengaku buser polisi. Oknum itu menyatakan apa yang dikakukan kliennya salah.

“Buser itu menyebut penyuntikan dan tindakan yang dilakukan klien saya melanggar hukum tentang kesehatan,” tambah Heri.

Untuk meyakinkan, oknum buser itu juga mengeluarkan borgol dan menyita Handphone (Hp) kliennya serta keponakannya, termasuk dompetnya.

Tak lama, kata Heri, tiba-tiba muncul seseorang yang mengaku sebagai wartawan. Oknum ini menawarkan diri sebagai mediator menyelesaikan persoalan itu.

"Yang mengaku wartawan menawarkan diri ke klien kami agar kasusnya tidak dilanjut asalkan ada uang damai sekitar Rp 100 juta,” lanjutnya.

Bahkan, kata Heri, kliennya dan keponakannya sempat dimasukkan ke dalam mobil milik oknum buser dan wartawan itu berkeliling.

“Hal itu membuat kliennya semakin takut. Dia akhirnya menawar uang damai. Kliennya hanya sanggup membayar Rp 45 juta, bukan Rp 100 juta,” paparnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved