Berita Batu Hari Ini

Amankan Cadangan Air Demi Ketahanan Pangan, Bulog Tanam Pohon Alpukat Hass di Hulu Sungai Brantas

Penanaman 413 Pohon Alpukat Hass dilakukan oleh Bulog di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, yang menjadi hulu dari Sungai Brantas

SURYAMALANG.COM/Rifky Edgar
Direktur Human Capital Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto saat menanam pohon Alpukat Hass di halaman area Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, Sabtu (14/12/2024). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Penanaman 413 Pohon Alpukat Hass dilakukan oleh Bulog di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, yang menjadi hulu dari Sungai Brantas, Sabtu (14/12/2024).

Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud nyata Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari Bulog.

Yang tujuannya ialah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem, khususnya di wilayah hulu Sungai Brantas Jawa Timur.

Penanaman pohon pun dilakukan secara simbolis oleh Direktur Human Capital Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto di halaman area Arboretum Sumber Brantas.

Lalu juga dilakukan di sejumlah titik yang berada di dalam kawasan Hulu Sungai Brantas tersebut.

Menurut Sudarsono, penanaman pohon ini juga untuk mengamankan cadangan air dalam rangka mendukung ketahanan pangan.

"Sesuai arahan bapak Presiden bahwa kita akan mewujudkan swasembada pangan secepat mungkin, jadi harus dilakukan dengan konservasi untuk mengamankan cadangan air."

"Ini menjadi salah satu langkah penting, supaya nanti di dalam produksi terutama beras itu dapat terjamin terutama di daerah-daerah," ucapnya.

Secara garis besar, Bulog menginginkan agar produksi beras di Indonesia dapat terpenuhi dengan baik kepada masyarakat.

Oleh sebab itu, konservasi yang dilakukan di Sumber Brantas ini menjadi salah satu cara dalam mengamankan cadangan air.

Di sisi lain, Sudarsono juga menyampaikan kalau penanaman pohon ini sebagai langkah awal untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

Terutama terkait dengan perubahan alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian.

Kondisi ini yang menyebabkan penurunan daya serap air dan pengurangan debit mata air.

Serta juga dapat menjadi resiko terjadinya bencana alam seperti tanah longsor dan banjir.

"Saya yakin, dengan ekosistem yang terjaga, masyarakat akan lebih terlindungi dari resiko bencana, sekaligus mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved