Berita Tulungagung

Seusai Demo, AMT Bongkar 3 Makam Palsu Klan Baalawi Tulungagung di Desa Sambijajar dan Desa Bolorejo

Seusai aksi besar-besaran menolak klan Baalawi, Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) akan membongkar tiga makam palsu Baalawi di Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: iksan fauzi
SURYAMALANG.COM/DAVID YOHANES
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) menggelar aksi penolakan klan Baalawi di depan kantor DPRD Tulungagung, Jalan Kartini, Jumat (13/12/2024). Usai Demo, AMT akan membongkar 3 Makam Palsu Klan Baalawi Tulungagung di Desa Sambijajar dan Desa Bolorejo 

Padahal dulunya Baalawi masuk dan diterima secara luas melalui kaum Nahdliyin.

Karena itu, Hanin menegaskan, jika dulu Nahdliyin membukakan pintu untuk Baalawi, maka sekarang akan membukakan pintu keluar untuk Ba'alawi.

“Kami buatkan pintu keluar untuk Ba'alawi, mulai dari Tulungagung,” katanya.

AMT akan selalu menyerukan penolakan habib yang didatangkan di Tulungagung.

Karena itu pemerintah diharapkan mencegah para habib itu mendapat panggung agar tidak terjadi gesekan.

Jika masih ada habib yang datang ke Tulungagung, maka AMT akan melakukan upaya sweeping.

“Ini tugas aparatur negara, kami memberi saran. Kami taat hukum, tidak sweeping selama aparat menjalan tugasnya,” tambah Hanin.

Jumat kemarin, massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tulungagung (AMT) menggelar aksi penolakan klan Baalawi di depan kantor DPRD Tulungagung, Jalan Kartini.  

Baca juga: Rincian UMK 2025 Kabupaten Jombang, Tulungagung, Pacitan Perkiraan Gaji Naik Sampai Rp3 Juta

Aksi ini sebagai respons rencana kedatangan Habib Syech ke sebuah lembaga pendidikan di Kabupaten Tulungagung.

Ada sekitar 40 organisasi yang bergabung dalam aksi ini, termasuk sejumlah organisasi pencak silat.

Mereka menuntut pemerintah bersikap tegas kepada klan Baalawi yang dianggap terang-terangan memalsukan nasab Rasulullah dan membelokkan sejarah bangsa.

Massa juga menuntut melarang dan menghentikan segala dakwah Baalawi yang  dinilai merusak aqidah dan provokatif melawan pemerintah.

Terkait penolakan Habib Syech, menurut Hanin, sosoknya telah menyakiti warga Nahdliyin.

Sebab sebelumnya dia menyebut Habib Rizieq sebagai gurunya NU (Nahdlatul Ulama).

Padahal Habib Rizieq menyerang sosok Gus Dur, dan pentolan FPI yang dibubarkan oleh pemerintah.

“Banyak kiai kita yang melakukan dakwah dengan baik, bukan provokatif,” tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved