Arema FC Pecat Pelatih

Kata Iwan Budianto Alasan Arema FC Rekrut Joel Cornelli Bukan Sekedar Pelatih 'Penyelamat Mental'

Kata Iwan Budianto alasan Arema FC rekrut Joel Cornelli bukan sekedar pelatih tapi juga penyelamat mental pasca tragedi Kanjuruhan.

|
Instagram @aremafcofficial/aremafc.com
Iwan Budianto (kanan) alasan Arema FC rekrut Joel Cornelli (kiri) bukan sekedar pelatih tapi juga penyelamat mental pasca tragedi Kanjuruhan. 

SURYAMALANG.COM, - Ada dua alasan Arema FC dulu merekrut Joel Cornelli sebagai pelatih menurut penjelasan Iwan Budianto selaku CEO klub. 

CEO Arema FC itu menyinggung perbaikan mental sampai tragedi Kanjuruhan yang membayangi para pemain lama. 

Penjelasan Iwan Budianto itu diungkap olehnya saat melakukan wawancara virtual bersama Youtuber Tommy Desky. 

Tommy Desky sendiri merupakan YouTuber Indonesia yang kerap membuat konten sepak bola.

Baca juga: Rekam Jejak Joel Cornelli Bersama Arema FC, 2 Kali Raih Gelar Pelatih Terbaik Kini Dipecat

Saat kabar Joel Cornelli dipecat Arema FC pada Kamis (19/12/24) mencuat, Tommy Desky langsung membuat ulasan di channel-nya. 

Tommy Desky menampilkan kembali cuplikan wawancaranya bersama Iwan Budianto ketika awal-awal Arema FC merekrut Joel Cornelli.

Dari hal itu, sedikit terjawab kebutuhan tim dan peran penting  Joel Cornelli yang tidak saja sebagai pelatih, namun juga dituntut untuk memperbaiki mental.

Awalnya, Iwan Budianto membahas kondisi Arema FC di beberapa musim belakangan pasca-tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.

"Jadi sebenarnya problematik Arema itu setelah kami bersama manajemen analisa bersama-sama persentasenya lebih besar ke masalah mental" kata Iwan Budianto mengutip Youtube Tommy Desky tayang Kamis, (19/12/24).

"Mental khususnya semenjak tragedi di Kanjuruhan karena sebagian besar pemain yang khususnya musim lalu terlibat di dalam kejadian itu" sambung Iwan. 

Baca juga: Berita Arema FC Hari Ini Populer: Joel Cornelli Dipecat, Penyebab Sampai Pesan Perpisahan

Iwan Budianto lalu menceritakan kedekatan antara pemain Arema FC dengan suporternya, Aremania.

"Mereka cukup dekat dengan pemain-pemain Arema jadi tidak hanya formalitas pertandingan kadang-kadang di luar pertandingan mereka kumpul-kumpul juga sekedar minum kopilah" kata Iwan.

"Jadi mereka tahu ada yang sampai salah satu menjadi korban itu benar-benar traumatiknya luar biasa" sambungnya.

Sejak itu mengawali musim Liga 1, manajemen Arema FC berupaya keluar dari situasi tersebut menata lagi mental pemain yang sudah hancur.

Manajemen Arema FC lalu mencari profil pelatih yang selain teknis juga mempunyai latar belakang psikolog.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved