Berita Ponorogo
Besok 50.000 Pesilat PSHT dan PSHW Ramaikan Bumi Reog Berdzikir di Alun-alun Ponorogo, Brimob Siaga
Sekitar 50.000 pesilat dari PSHT dan PSHW ikut menyemarakkan acara Bumi Reog Berdzikir di Alun-alun Ponorogo, Minggu (29/12/2024). Brimob ikut siaga.
50.000 Pesilat PSHT dan PSHW Ramaikan Bumi Reog Berdzikir di Alun-alun Ponorogo, Brimob Siaga
Laporan Wartawan SURYAMALANG.COM, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sekitar 50.000 pesilat dari Pencak Silat Setia Hati Terate ( PSHT) dan Pencak Silat Setia Hati Winongo ( PSHW) ikut menyemarakkan acara Bumi Reog Berdzikir di Alun-alun Ponorogo, Minggu (29/12/2024).
Acara tersebut dijaga oleh ratusan personel gabungan dibantu Brimob, Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW.
Sekadar diketahui, acara Bumi Reog Berdzikir merupakan insiasi dari PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun.
Panitia melarang sejumlah barang dibawa masuk ke lokasi acara Bumi Reog Berdzikir.
Panitia akan memberikan sanksi kepada pesilat yang melanggar.
“Tidak diperbolehkan menggunakan knalpot brong, membunyikan klakson maupun konvoi,” ungkap Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo, Sabtu (28/12/2024).
AKBP Anton Prasetyo menambahkan, peserta Bumi Reog Berdzikir dilarang membawa kayu maupun tongkat.
Baik saat perjalanan ke lokasi, di lokasi maupun pulang.
“Batu, ketapel, Miras (Minuman Keras) juga dilarang keras dibawa. Jangan sampai ada barang-barang yang saya sebutkan tadi,” kata mantan Kapolres Madiun ini.
Pun, diharap untuk peserta Bumi Reog Berdzikir menjaga lisannya serta gerakan yang dapat memprovokasi dan mampu mengendalikan diri dari tindakan yang melanggar hukum.
Sementara, Ketua PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun, Moh Komarudin membenarkan larangan-larangan yang disebutkan oleh Kapolres Ponorogo, AKBP Anton Prasetyo.
“Yang mana ini rangkaian kegiatan tahunan yg hrs dilaksanakan dan hrs tertib. Dan tidak diperbolehkan pakai knalpot brong, bawa miras, dan wajib pakai helm yang naik. Motor. Yang pakai mobil semua hrs tertib sesuai aturan,” tegasnya:
Komar juga menegaskan bahwa tidak boleh pakai bendera komunitas.
Ia hanya memperbolehkan setiap rayon membawa satu bendera.
“Jadi tiap rayon tiap desa 1,berarti kalau 307 desa atau kelurahan akan banyak bendera,” ujarnya.
“Prediksinya sekitar 50 ribu anggota kami PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) Ponorogo,” ungkap Komar.
Ia menjelaskan Bumi Reog Berdzikir adalah kegiatan intern dari PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun.
Ia mengatakan tidak boleh ada anggota di luar PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun yang datang ke alun-alun Ponorogo pada acara Bumi Reog Berdzikir.
“Harus tertib, harus sesuai aturan. Yang datang diperkirakan 50 ribu yang telah terdaftar dan telah dilaporkan di masing-masing ranting saat kita cek terakhir,” katanya.
Sebelumnya, AKBP Anton Prasetyo juga mengungkapkan bahwa sesuai kesepakatan bahwa Bumi Reog Berdzikir hanya untuk intern PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun.
“Data yang masuk 50 ribu. Tanpa ada dari luar PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun,” kata AKBP Anton Prasetyo seusai apel bersama.
Menurutnya, ada pihak keamanan yang dipasang di titik-titik perbatasan.
Jika ada pesilat di luar PSHT Cabang Ponorogo Pusat Madiun bakal diputarbalikkan.
“Sesuai kesepakatan, ada penyekatan tentu di perbatasan,” katanya ketika dikonfirmasi di lapangan Kodim 0802 Ponorogo.
Personel gabungan
Ratusan personel gabungan diterjunkan dalam rangka Bumi Reog Berdzikir besok.
Personel yang diterjunkan pada Bumi Reog Berdzikir tidak hanya dari kepolisian.
Namun, juga TNI dan unsur terkait. Juga bantuan dari Brimob Polda Jatim turut mengamankan dari Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW.
Ratusan personel juga Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW yang diterjunkan pada Bumi Reog Berdzikir dilakukan apel bersama, Jumat (27/12/2024).
Apel bersama ini digelar di halaman Kodim 0802 Ponorogo di Jalan Basuki Rahmat.
Terlihat Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW juga datang pada apel.
“Kami melibatkan semuanya. Ada 215 an personel dibantu kodim dan Brimob Polda Jatim. Serta Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW,” ungkap AKBP Anton Prasetyo.
Ia menjelaskan bahwa apel dilaksanakan sebelum gelaran Bumi Reog Berdzikir.
Apel digelar untuk menyamakan visi misi terkait tugas dan tanggung jawab, TNI, Polri, Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW.
“Semua bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara dalam memelihara kamtibmas,” ujarnya.
Menurutnya, Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW merupakan bagian dari pengamanan internal, garda terdepan penjaga citra dan marwah perguruan.
“Bagian penting dari terjaganya citra perguruan, dari oknum yang tidak bertanggung jawab atau berpotensi merusak citra perguruan. Termasuk menjaga keamanan dan ketertiban rangkaian kegiatan Bumi Reog Berdzikir,” katanya.
Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW merupakan yang dipilih dan ditunjuk organisasi untuk menjaga nama baik perguruan.
Salah satu yang harus ditekankan bersinergi dengan aparat keamanan, Polri, TNI.
“Yang dijaga adalah kegiatan, masyarakat dan warganya dari upaya atau ulah oknum todak bertanggungjawab. Aman dan kondusif bkn berjalan bergitu saja. Semua diupayakan, dijaga, turut berperan. Sinergi agar Ponorogo tetap aman,” terangnya.
Ia mengaku bahwa apel gabungan ini merupakan upaya mitigasi.
Kegiatan ini, dilakukan khusus untuk internal warga PSHT Cabang Ponorogo.
“Jangan sampai dirusak oleh warga di luar PSHT Ponorogo yang punya niat untuk merusak, membuat rusuh. Tapi satu oknum yg berulah, membuat berita-berita yang nantinya dinarasikan negatif membuat situasi Ponorogo tidak kondusif,” tegasnya.
Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW bersinergi di lapangan.
Dia mengajak untuk tertibkan ulah oknum warga yang tirak mau ditertibkan.
“Jangan ada kata sungkan, kalau dia merusak, memprovokasi, dan membuat situasi tidak kondusif. Pamter PSHT Ponorogo dan Korlap PSHW paling depan mengingatkan mereka,” urainya.
PSHT
PSHW
Bumi Reog Berdzikir
Ponorogo
PSHT Cabang Ponorogo
Polres Ponorogo
SURYAMALANG.COM
AKBP Anton Prasetyo
Pria Berusia 55 Tahun di Ponorogo Ditemukan Tewas dalam Sumur, Sandal Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Kejari Ponorogo Periksa Nurhadi dan Lena Eks Kacabdindik Jatim, soal Korupsi BOS SMK 2 PGRI Ponorogo |
![]() |
---|
Suci Winarsih Sekeluarga Lari Cepat Keluar Rumah Mewahnya di Ponorogo yang Nyaris Roboh |
![]() |
---|
Viral, Ibu Muda di Ponorogo Menangis Histeris karena Tak Dibelikan Motor Sesuai Keinginannya |
![]() |
---|
Kejamnya Ibu di Ponorogo, Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Dimasukkan Karung Lalu Dibuang ke Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.