Mendadak Sakit, Annar Salahuddin Otak Uang Palsu UIN Makassar Diklaim Makin Drop Masuk Kamar VVIP

Mendadak sakit, Annar Salahuddin otak uang palsu UIN Makassar diklaim makin parah masuk rumah sakit dirawat di kamar VVIP.

|
IST Via TribunTimur/Tribunnews
Annar Salahuddin otak uang palsu UIN Makassar diklaim makin drop masuk rumah sakit dirawat di kamar VVIP. 

SURYAMALANG.COM, - Kesehatan Annar Salahuddin otak sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar diklaim semakin drop.

Annar Salahuddin Sampetoding jatuh sakit saat hendak ditahan oleh Polres Gowa dan kini dirawat di Rumah Sakit kamar VVIP. 

Bahkan gara-gara sakitnya yang diklaim tambah parah, tidak sembarang orang bisa menemui Annar Salahuddin. 

Baca juga: Cara Syahruna Operator Mesin Cetak Buat Uang Palsu di UIN Makassar, Menyesal Rp 50 T Gagal Produksi

Annar Salahuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka utama karena menjadi inisiator dan donatur dalam kasus ini.

Saat akan dilakukan penahanan oleh penyidik Polres Gowa, Annar tiba-tiba mengeluh lemas. 

Penyidik kemudian mengantar Annar ke RS Bhayangkara Makassar pada Sabtu (28/12) malam. 

Menurut Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Annar syok dan drop setelah statusnya dinaikkan penyidik menjadi tersangka dan dijadwalkan penahanan.

Reonald menyebut, Annar memang memiliki riwayat penyakit jantung dan prostat, lalu mulai syok setelah namanya disebut terlibat dalam sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar.

Kondisinya Makin Parah

Terbaru, kondisi Annar Salahuddin dikabarkan semakin memburuk sejak dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pekan lalu bahkan tidak boleh dijenguk sembarang orang.

Hanya pengacara, istri dan anaknya yang bisa mendatangi tersangka. Di luar kamar VVIP tempatnya dirawat, empat anggota polisi berpakaian sipil, berjaga selama 24 jam. 

Pengacara Annar, Saparuddin Boy kepada TribunTimur, Jumat (3/1/2025) sore mengatakan kondisi Annar terus drop.

“Dia semakin kurus,” kata Saparuddin.

Sudah enam hari Annar dibantar gegara jantung dan prostat.

Kondisi Annar saat ini benar-benar sakit menurut informasi yang dihimpun Tribun-timur.com, Jumat (3/1).

Sudah terjadi perubahan pada fisik. Perubahan itu nampak jelas di bagian pipi.

Bentuk tulang pipi Annar terlihat lebih jelas dibanding saat ia ditetapkan tersangka enam hari lalu di Polres Gowa.

Sebelum dirawat, pipi Annar nampak tembem.

Baca juga: Sosok ASS Investor Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Niat Dipakai untuk Pilkada

Annar drop dan selalu pegang jantung. Di rumah sakit, Annar mendapat fasillitas maksimal dirawat di ruang VVIP Ibis 5 lantai empat rumah sakit yang dipimpin polisi berpangkat Kombes tersebut.

Di ruang perawatan terdapat fasilitas single bed, pendingin atau AC, kulkas, televisi, wifi, sofa hingga toilet.

Sofa tersebut berada di dekat bangsal pasien. Ia dijaga perawat khusus di RS mirip hotel bintang 3 itu.

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari polisi ihwal kondisi tersangka Annar. 

Sejak Awal Mangkir dari Panggilan

Gara-gara penyakitnya itu, Annar beralasan tidak bisa memenuhi panggilan pemeriksaan pertama pada (23/12/24).

Kemudian pada (26/12/24) sekitar pukul 19.00 WITA, Annar akhirnya memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Gowa dan datang bersama penasihat hukumnya.

Pemeriksaan dilakukan secara maraton hingga sekitar pukul 04.00 WITA dan kemudian istirahat.

Lalu 12 jam kemudian, penyidik Polres Gowa menggelar gelar perkara, yang berakhir dengan penetapan Annar sebagai tersangka.

Meski Annar sakit, polisi memastikan proses hukum tetap berjalan.

“Tidak ada perbedaan perlakuan meskipun ia dalam kondisi sakit,” ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono.

Peran Penting Annar Salahuddin

Dalam kasus ini, Annar memiliki peran yang sangat penting. Perannya bahkan lebih dominan dibanding Dr Andi Ibrahim, mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.

Andi Ibrahim hanya melakukan pengedaran uang palsu dan transaksi jual beli uang palsu juga memfasilitasi tempat di perpustakaan UIN Alauddin untuk mencetak uang palsu.

Sedangkan Annar, menurut Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulsel, Kombes Pol Dedi Supriyadi, selain sebagai otak pencetak uang palsu, ia juga memberikan ide, dan memodali operasional pembuatan uang palsu tersebut.

“Otak pelaku inisial ASS. Perannya adalah pemberi ide, pemodal, kemudian ikut membeli mesin,” ujar Kombes Pol Dedi Supriyadi, Senin (30/12) lalu.

Annar juga ikut memberikan perintah atas kasus uang palsu di UIN Alauddin.

Akibat perbuatannya, Annar dijerat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang mata uang, dengan ancaman pidana penjara hingga 15 tahun dan denda Rp50.000.000.000.

Profil Annar Salahuddin

Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) merupakan pengusaha asal Makassar dan Toraja. dikenal memiliki jejak karier yang cemerlang dalam sektor industri.

Saat ini, Annar tercatat sebagai Presiden Direktur Siner Group dan juga Presiden Komisaris Sulwood Group.

Dengan pengalaman luas di dunia industri, Annar pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Sulawesi Selatan untuk Bidang Kehutanan & Perkebunan selama dua periode (1989-1994 dan 1999-2004), serta Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur pada periode 2013-2016.

Selain itu, Annar juga dipercaya memimpin KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha.

Baca juga: Rincian Uang Palsu Hampir Rp 1000 Triliun Produksi Dosen UIN Alauddin Makassar, Ada Mata Uang Korea

Tak hanya sukses di dunia bisnis, Annar Salahuddin Sampetoding juga terjun ke dunia politik dan mencoba peruntungan di pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan 2024.

Dikutip dari Tribun-Timur.com, ia mencoba untuk maju sebagai calon gubernur dengan mendaftar di berbagai partai pada perhelatan Pilgub Sulsel 2024 lalu. 

Sebagai pengusaha sukses dari Makassar dan Toraja, Annar Salahuddin Sampetoding sempat dinilai memiliki elektabilitas yang cukup untuk menjadi bakal calon Gubernur Sulsel pada Pilkada 2024.

Namun, langkahnya di dunia politik saat Pilgub Sulsel 2024 terhenti karena gagal mendapat dukungan partai untuk maju.

Annar Salahudin Sampetoding mendaftar sebagai bakal calon (bacalon) Gubernur Sulawesi Selatan melalui Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan juga mengambil formulir di Partai Hanura.

Setelah itu, kabar tentang Annar Sampetoding seakan menghilang.

Riwayat Organisasi

  1. Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (1989-1994)
  2. Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Dana & Usaha (1994-1998)
  3. Wakil Ketua Dewan Pembina DPD HIPPI Sulawesi Selatan (1994)
  4. Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
  5. Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (1999-2004)
  6. Wakil Ketua KADIN Sulawesi Selatan Bidang Kehutanan & Perkebunan (2004-2009)
  7. Ketua Umum BPD ARDIN Sulawesi Selatan (1995-1999)
  8. Ketua Umum BPP ARDIN Indonesia (2000)
  9. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) (2006-2011).
  10. Ketua Komite Tetap KADIN (2008-2014)
  11. Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Koordinator Wilayah Indonesia Timur (2013-2016)
  12. Ketua Umum Dewan Ekonomi Indonesia Timur (2016-Sekarang)
  13. Ketua KONI Sulawesi Selatan Bidang Dana dan Usaha (1994-1998)
  14. Ketua Umum PERBASASI Sulawesi Selatan (1993-1998)
  15. Ketua Biro Koperasi & Wiraswasta DPD GOLKAR Sulawesi Selatan (1993-1998)
  16. Wakil Presidium Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (1996-2001)
  17. Wakil Bendahara ICMI Sulawesi Selatan (1995-2000)
  18. Penasehat DPC HIPPI Ujung Pandang (1994)
  19. Ketua Harian PERBAKIN Sulawesi Selatan (1999-2001)
  20. Ketua Harian Pengda LEMKARI Sulawesi Selatan (2001)
  21. Ketua Umum Pemuda Pancasila Sulawesi Selatan (2002-2007)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved