'Dosa' Masa Lalu Patrick Kluivert Calon Pelatih Timnas Indonesia Terlibat Judi, Dibantai Bahrain 4-0

SURYAMALANG.COM, - 'Dosa' masa lalu Patrick Kluivert calon pelatih Timnas Indonesia membayangi kariernya meski sepak terjang sebagai pemain begitu gemilang.

Patrick Kluivert sempat terlibat kasus perjudian hingga klub yang pernah diasuhnya dibantai Bahrain 4-0. 

Kondisi ini yang membuat suporter Indonesia menilai Patrick Kluivert tidak lebih baik dari pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, Shin Tae-yong.

Pemecatan terhadap Shin Tae-yong diumumkan pada Senin (6/1/2025), setelah 5 tahun bersama tim Garuda. 

Baca juga: Kualitas Patrick Kluivert Melatih Timnas Indonesia Diragukan, Minim Jam Terbang Dipecat Klub Turki

Sedangkan Patrick Kluivert semasa jadi pemain sepak bola adalah mantan penyerang Ajax Amsterdam dan Barcelona.

Lalu sebagai pelatih, Patrick Kluivert terakhir menjabat sebagai pelatih klub Turki, Adana Demirspor dan hanya bertahan 6 bulan saja.

Di level Timnas, Kluivert sempat menjadi pelatih interim Timnas Curacao, namun hanya dalam kurun waktu setengah tahun antara Mei dan Oktober 2021.

Saat melatih Curacao inilah tim asuhan Patrick Kluivert dibantai Bahrain dengan skor empat gol tanpa balas.

Momen ini terjadi di Bahrain National Stadium pada Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Reaksi Haru Jay Idzes Kapten Timnas Indonesia Shin Tae-yong Out Kita Menorehkan Sejarah Bersama

Tiga pencetak gol pada laga itu adalah Mohamed Marhoon, Mahdi Abduljabbar, dan Ali Madan yang sampai kini masih memperkuat Timnas Bahrain di Kualifikasi Piala Asia 2026.

Bulan Maret mendatang, Timnas Indonesia juga akan menghadapi Bahrain pada lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. 

Salah satu pekerjaan yang menanti Patrick Kluivert apabila resmi mengasuh Timnas Indonesia.

Terlibat Kasus Perjudian

Mengutip BolaSport.com dari Bleacher Report edisi Maret 2017, Patrick Kluivert diduga memiliki utang judi senilai satu juta euro kepada geng kriminal yang diselidiki atas pengaturan pertandingan.

Namun, keterkaitan dengan aktivitas ilegal tersebut dibantah keras oleh mantan penyerang Barcelona itu, meskipun ia dipanggil untuk berbicara dengan polisi sebagai saksi.