KIPRAH Mentereng Alex Pastoor Asisten Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Mantan Pelatih Thom Haye

SURYAMALANG.COM, - Inilah kiprah Alex Pastoor asisten pelatih Patrick Kluivert di Timnas Indonesia yang rekam jejaknya cukup meyakinkan. 

Alex Pastoor akan mendampingi Patrick Kluivert pasca-ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.

Patrick Kluivert resmi jadi pelatih Timnas Indonesia setelah PSSI mengumumkan hal tersebut di laman resmi mereka termasuk Instagram pada Rabu (8/1/25).

Baca juga: PERNYATAAN Patrick Kluivert RESMI Jadi Pelatih TIMNAS INDONESIA, Sudah Dipantau PSSI Setahun Lalu

Tidak lupa dalam rilisnya, PSSI juga menulis asisten pelatih yang akan membantu Patrick Kluivert menukangi Timnas Indonesia.

'Saat melatih Skuat Garuda, Kluivert akan dibantu oleh sejumlah asisten pelatih dari Belanda seperti Alex Pastoor dan Denny Landzaat' ungkap PSSI. 

'Selain itu, akan ada dua pelatih lokal Indonesia yang menjadi asisten pelatih' imbuh PSSI.

Lalu seperti apa kiprah Alex Pastoor?

Lahir di Amsterdam, Belanda 26 Oktober 1966, pemilik nama lengkap Alexander Pastoor itu kini berusia 58 tahun.

Pastoor mengawali kariernya sebagai pelatih pada Juli 2009 dengan menangani klub satelit Feyenoord, Excelsior.

Di bawah masa jabatannya, Excelsior mengakhiri musim Eerste Divisie di posisi ketiga.

Alex Pastoor kemudian membawa klub tersebut promosi ke Liga Belanda usai mengalahkan rival sekota Sparta Rotterdam di babak play-off.

Baca juga: Pemecatan Shin Tae-yong Demi Pemain Diaspora? Exco PSSI: Harus Punya Leadership dan Dihormati

Pada musim panas 2011, Alex Pastoor pindah ke NEC Nijmegen setelah menandatangani kontrak hingga 2013.

Alex Pastoor membimbing klub ke posisi kedelapan klasemen akhir Liga Belanda pada musim pertamanya.

Sayangnya, NEC gagal berlaga di kompetisi Eropa usai kalah dari Vitesse di babak play-off.

Meski begitu, hasil itu sudah cukup bagi NEC untuk memperpanjang kontrak sang pelatih hingga 2014.

Setelah awal yang buruk pada musim 2013/2014, Pastoor diberhentikan oleh NEC pada 19 Agustus 2013.

Itu adalah pemecatan tercepat yang pernah ada dalam satu musim Liga Belanda.

Thom Haye Jadi Pemainnya

Mengutip TribunSumsel, Pastoor diangkat menjadi pelatih Slavia Praha pada awal 2014 sebelum berperan sebagai asisten Marco Van Basten di AZ.

Alexander Pastoor kemudian ditugaskan untuk menjadi caretaker atau pelatih sementara setelah masalah kesehatan yang dialami Van Basten.

Pastoor memainkan dua laga sebagai caretaker AZ yang saat itu diperkuat oleh gelandang Timnas Indonesia Thom Haye.

Namun, Pastoor dipecat setelah menolak menandatangani kontrak yang hanya berdurasi sembilan bulan.

Eerste Divisie Sparta Rotterdam

Selama jeda musim dingin 2014-2015, Alex Pastoor diangkat sebagai pelatih klub Eerste Divisie Sparta Rotterdam.

Setelah mengambil alih klub di tempat keenam dalam klasemen, Pastoor menyelesaikan musim di tempat kedelapan.

Di musim keduanya, Alex Pastoor memenangkan gelar Eerste Divisie sekaligus membawa Sparta promosi ke Liga Belanda.

Pada musim ketiganya, Pastoor membawa Sparta finis di posisi ke-15 klasemen Liga Belanda 2016-2017.

Sparta berpisah dengan Pastoor pada paruh musim keempatnya setelah Sparta berada di dasar klasemen Liga Belanda.

SC Rheindorf Altach

Pada Maret 2019, Pastoor menjadi pelatih klub Bundesliga Austria SCR Altach, tempat ia pernah bermain sebagai pemain.

Saat pengangkatannya, Altach berada satu poin di atas zona degradasi di tempat kedua terakhir di klasemen liga.

Di bawah Pastoor, Altach kembali stabil dan akhirnya berhasil bertahan di liga pada akhir musim.

Baca juga: Nova Arianto Dapat Pesan Dari Shin Tae-yong Usai Dipecat jadi Pelatih Timnas, Titip Pemain Lokal

Pada musim keduanya, Pastoor sukses membawa Altach menyelesaikan musim di tempat kedelapan.

Posisi itu membuat Altach bermain di babak play-off kompetisi Eropa meski kemudian disingkirkan Austria Wien.

Sayangnya, Pastoor dilepas pada musim ketiganya setelah Altach berada di dasar klasemen Liga Jerman.

Pastoor kemudian diangkat menjadi pelatih klub Eerste Divisie Almere City pada Desember 2021.

Di bawah kepemimpinannya, Almere City berhasil promosi untuk kali pertama ke Liga Belanda pada musim 2022/2023.

PSSI Sadar Risiko Pemecatan Shin Tae-yong

Sementara itu, kontrak Patrick Kluivert dengan Indonesia akan terjalin selama dua tahun hingga 2027 seperti  yang diumumkan PSSI melalui situs resminya, Rabu (8/1/2025). 

Sehari sebelum itu, Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga memandang keputusan Erick Thohir sebagai Ketua Umum ini berani. 

Ketum PSSI di mata Arya berani ambil risiko mulai dari aspek finansial sampai hujatan yang muncul akibat pemberhentian Shin Tae-yong.

Hal itu tidak lepas dari kepercayaan tinggi publik kepada Shin Tae-yong (STY) yang pernah membawa Indonesia sampai 16 besar Piala Asia 2023. 

Terkini, STY mengantar Indonesia menang 2-0 atas Arab Saudi pada November 2024 silam dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 sehingga tetap membuka kans lolos ke ajang sepak bola paling besar sejagat itu.

Kendati demikian, dinamika ruang ganti dan isu komunikasi disebut mendorong STY ke pintu keluar Timnas Indonesia. 

“Kemarin Pak Ketum (PSSI) bicara ada dinamika yang kami lihat akhirnya memang keharmonisan itu yang berat, nah itu yang buat susah untuk diteruskan,” papar Arya mengutip Kompas.com.

“Sehingga apalagi ke depan kami akan tambah pemain (diaspora) terus jadi makin berat itu membuat kami ambil risiko tadi,” ucap Arya. 

Baca juga: 2 Masalah Shin Tae-yong hingga Dipecat PSSI, Erick Thohir Jujur Pemain Tak Cocok dengan Strateginya

PSSI sadar dengan risiko yang bakal muncul usai memecat STY dan mengangkat sang pengganti.

“Risiko disalahkan kalau enggak lolos (Piala Dunia 2026) sama pelatih baru, risiko finansial, risiko dimaki-maki orang, itu semua diambil, itu kerugian tapi harus diambil supaya bisa menyelamatkan tim,” ujar Arya Sinulingga.  

PSSI juga memastikan pihaknya membayar kompensasi kepada STY seturut pemberhentian kerja sama lebih awal dari kontrak yang berlaku hingga 2027. 

Karena itu, Arya Sinulingga membantah jika ada yang menyebut pemecatan STY ini berkaitan dengan mafia.

“Kompensasi yang diberikan sesuai dengan kontrak, jadi kalau ada yang bilang ini permainan mafia, kami rugi puluhan M (miliar), enggak mungkin lah siapa yang mau, ada-ada saja,” ucapnya dilansir dari tayangan KOMPAS TV.

Arya juga menanggapi soal kekecewaan putra STY, Shin Jae-won terhadap sikap PSSI.

Bagi Arya Sinulingga, wajar kekecewaan itu dirasakan namun, ia juga mengajak publik melihat kebaikan profesional seperti apa yang telah PSSI berikan untuk pelatih asal Korea Selatan tersebut. 

“Saya rasa sebagai anak harus kita hargai, wajar, tapi tanya sama bapaknya gimana sikap kami dua tahun ini sama bapaknya,” kata Arya Sinulingga menanggapi reaksi Shin Jae-won.  

“Gaji enggak pernah telat, tim pelatih apa yang diminta Shin Tae-yong kami berikan, Shin Tae-yong minta dokter, artinya dokter dari kami dia enggak begitu percaya, tim kesehatan kami ganti, itupun dikasih,” tuturnya.  

“Terus minta pelatih striker dikasih, banyak hal kami kasih. Saya rasa pelatih Shin Tae-yong tahu apa yang kami lakukan dan kompensasi kami kami berikan sesuai kontrak,” ucap Arya menjelaskan. 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp