Peternak di Sampang Madura Gelisah oleh Penyakit Mulut dan Kuku, Harga Sapi Turun Drastis

Akibat wabah tersebut, harga sapi di Kabupaten Sampang turun drastis dan permintaan dari Pasar Hewan berkurang tajam.

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Hanggara Pratama
Kondisi sapi milik peternak di Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Sampang, Madura di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu (8/1/2024). 

Laporan Hanggara Pratama

SURYAMALANG.COM, SAMPANG - Beberapa hari ini para peternak sapi di Kabupaten Sampang, Madura dibuat gelisah oleh wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Akibat wabah tersebut, harga sapi di Kabupaten Sampang turun drastis dan permintaan dari Pasar Hewan berkurang tajam.

Salah satu peternak sapi di Dusun Gendis, Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Sampang, Jusek mengatakan, bahwa akibat PMK selama sepekan ini harga sapi mulai turun.

Sebelumnya, harga sapi yang biasanya mencapai Rp 19 juta per ekor, kini hanya dihargai sekitar Rp 12 juta.

"Turunnya harga mencapai Rp 6 juta per ekor. Kondisi ini membuat kami bingung karena harga jual jauh dari harapan," ujarnya kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (8/1/2025).

Tidak hanya soal harga, permintaan sapi dari peternak lokal juga ikut menurun.

Para pengepul dan pedagang sapi berhati-hati dalam membeli hewan ternak karena takut penularan PMK yang semakin meluas.

"Juragan-juragan yang biasa jadi langganan sekarang tidak berani membeli sapi. Pasar hewan pun sepi pembeli," terangnya.

"Bahkan ketika peternak ingin menjual sapi dengan kondisi terjangkit PMK, hanya dihargai sekitar Rp 2-3 juta," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Disperta KP) Sampang, Suyono menyampaikan, jika wabah PMK pada November 2022 dinyatakan telah tiada, namun di akhir 2024 merebak lagi.

"Asalnya dari mana kita belum tau persis, sementara masuknya sapi itu ada yang dari Pamekasan, Sumenep, Bangkalan," katanya.

Atas kondisi ini, dirinya mengaku telah melakukan upaya seperti, edukasi, kemudian juga melakukan pengobatan dan Sosialisasi.

"Jika ada kasus atau gejala-gejala yang muncul, warga segera melaporkan ke kita di lengkapi dengan by name by drees, Sehingga teman teman langsung mendatangai lokasi tersebut," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved