Surabaya
Beda Angka dengan Menteri Purbaya, Dana Mengendap Rp 6,5 Triliun Pemprov Jatim Segera Dibelanjakan
Berdasarkan pengecekan kas tanggal 31 September 2025 total dana yang ada di Pemprov hanya Rp 6,58 Trilliun.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur Sigit Panoentoen menyatakan komitmen Pemprov untuk segera menyalurkan dana yang disebut ngendap di bank, untuk masyarakat.
Komitmen itu disampaikan terutama karena saat ini perda P-APBD Provinsi Jatim Tahun 2025 telah digedok tanggal 21 Oktober 2025 lalu.
Dana SILPA tahun 2024 yang ada di deposito bank sudah bisa digunakan.
“Ini sudah mulai. Sampai Desember,” kata Sigit, Selasa (28/10/2025).
Namun begitu, ia sempat mengkoreksi apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebutkan anggaran mengendap di Jatim ada sebesar Rp 6,8 trilliun.
Menurutnya, berdasarkan pengecekan kas tanggal 31 September 2025 total dana yang ada di Pemprov hanya Rp 6,58 Trilliun.
Dari jumlah itu Rp 4,6 triliun adalah SILPA tahun anggaran 2024.
Dana tersebut akan segera disalurkan dalam bentuk belanja sebagaimana telah direncanakan dari perda P-APBD Jatim Tahun Anggaran 2025 yang telah digedok.
Pemprov Jatim juga melakukan upaya percepatan agar dana segera tersalurkan ke masyarakat melalui program seluruh OPD yang ada.
“Triwulan keempat ini kami OPD yang belanja lebih banyak infrasturktur, saya kira mereka akan mengajukan banyak pencairan terutama yang (sistem) termin, di samping yang rutin dibayar tiap bulan gaji pegawai, dan lain-lain,” tuturnya.
Lebih lanjut pria berkacamata ini kemudian menjelaskan bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 31 PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, pemda boleh menyimpan uang yang sementara belum dipakai.
Asalnya penyimpangan itu tidak mengganggu likuiditas, tugas daerah, dan kualitas pelayanan publik.
Namun begitu, ia juga menyebutkan bahwa salah satu penyebab lamanya kas mengendap adalah karena server SIPD yang error memengaruhi proses penyusunan anggaran dan menghambat percepatan pencairan.
Lebih lanjut ia pun turut menjelaskan bahwa besarnya SILPA 2024 di Jatim karena ada pelampauan pendapatan sebesar 10,32 persen.
“Pendapatan transfer yang dialokasikan semula Rp11 triliun terealisasi Rp 11,956 triliun. Kemudian belanja di 2024 setelah diaudit BPK ternyata realisasi kita Rp 34,5 triliun atau 96,14 persen ini sudah bagus banget,” ucapnya.
| Jadwal Penerbangan Fuzhou–Surabaya Bersama Xiamen Airlines, Rute Internasional Baru Bandara Juanda |
|
|---|
| Proyeksi Kuota Haji Jatim 2026 Bertambah Signifikan, Bakal Berangkatkan 42.300 Jemaah |
|
|---|
| Pemprov Gelar Upacara Hingga Kemah Integrasi Se-Jatim untuk Perayaan Hari Sumpah Pemuda |
|
|---|
| Momen Seru Beri Makan Komodo, KBS Buat Program Keeper Talk Jadi Daya Tarik Edukasi Pengunjung |
|
|---|
| Raya Run di Surabaya Diikuti Ribuan Pelari, Ada Komunitas Hingga Atlet Profesional |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.