PMK Jember
Kasus PMK Meningkat di Jember, Serang 1.031 Sapi, 78 Ekor Mati Tapi Belum Berani Tutup Pasar Hewan
DKPP Jember belum berani melakukan penutupan pasar hewan untuk melakukan pencegahan, sebab hal itu perlu kajian dan banyak pertimbangan.
Laporan : Imam Nawawi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Jumlah Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur meningkat signifikan pada awal 2025.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jember drh Elok Kristianti mengatakan, ada 1.031 sapi terpapar virus PMK dari 273.019 populasi ternak tersebut di Bumi Pandangan.
"Dari jumlah kasus itu, sebanyak 78 ekor sapi mati, 25 ekor potong paksa dan 163 ekor dinyatakan sembuh,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).
Menurutnya, penyebaran virus PMK hampir menyebar di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Jember.
Kasus terbanyak berada Kecamatan Tempurejo, sebanyak 271 ekor sapi terpapar.
"Kecamatan Bangsalsari sebanyak 12 kasus. Kemudian Kecamatan Ambulu kasus dan Sumberbaru 70 kasus. Sedangkan jumlah kasus kecamatan lain berada di angkat dibawah 60 kasus," ulas Perempuan yang akrab disapa Elok ini.
Elok mengaku belum berani melakukan penutupan pasar hewan untuk melakukan pencegahan.
Sebab hal itu perlu kajian dan banyak pertimbangan.
"Itu akan dirumuskan oleh pejabat otoritas veteriner di Jember untuk memberikan masukan pada bupati,” paparnya.
Sementara ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember baru melakukan vaksinasi terhadap 4.661 ekor sapi. Jumlah tersebut masih jauh dari kebutuhan.
"Vaksin itu belum mampu menjangkau seluruh ternak karena jumlahnya terbatas. Sebab kuota diterima kami hanya sebanyak 4.750 dosis vaksin PMK," ucapnya.
Elok juga mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember juga sudah tidak memiliki cadangan vaksin PMK. Sehingga tidak bisa melakukan vaksinasi lanjutan terhadap ternak.
“Kondisi vaksin sekarang masih kosong, sehingga tidak bisa mengelar vaksin lagi,” papar dia.
Namun, kata dia, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jember tetap melakukan penyemprotan disinfektan di sejumlah pasar hewan.
Selain itu, petugas kesehatan hewan juga mengambil beberapa sampel ternak untuk uji laboratorium dan pengobatan pada ternak yang terpapar PMK.
"Peternak jangan buru-buru menjual sapinya karena akan memperluas penyebaran virus PMK. Sapi tersebut masih bisa diobati jika dalam kondisi yang tidak terlalu parah," imbuhnya.
GALERI FOTO Aksi Solidaritas Affan Kurniawan di Alun-Alun Merdeka Kota Malang |
![]() |
---|
Motor ASN Pemprov Jatim Ikut Dibakar Massa, Motor Kesayangan Hangus Tinggal Kerangka |
![]() |
---|
Ratusan Pengemudi Ojek Online di Banyuwangi Nyalakan Lilin dan Tabur Bunga di Depan Mapolres |
![]() |
---|
Habib Husein Baagil Dilaporkan Dugaan Perusakan Cagar Budaya, Terkait Makam Sunan Bonang Tuban |
![]() |
---|
Salat Ghaib untuk Almarhum Affan Kurniawan di Masjid Al Akbar Surabaya, Diikuti Lebih 1000 Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.