Tulungagung

Pengendara Honda Beat Tersambar KA Majapahit Malang-Pasar Senen di Perlintasan Sumbergempol

Diduga pengemudi motor ini tidak memperhatikan perlintasan kereta api. Sementara di lokasi, perlintasan KA tidak ada penjaganya

Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
TKP - Warga menjaga FDPR (17) yang terluka parah usai bertabrakan dengan Kereta Api Majapahit di Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Selasa (28/10/2025) malam. FDPR mengalami patah kaki dan luka di bagian perut. 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Perlintasan kereta api tanpa penjaga di Tulungagung memakan korban, Selasa (18/10/2025) malam.

Seorang remaja, FDPR (17), pengendara sepeda motor Honda Beat AG 401x RAM terluka parah usai terlibat kecelakaan dengan kereta api Majapahit di Perlintasan JPL 242 Desa Sumberdadi, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Kecelakaan itu tepatnya terjadi pada Selasa (18/10/2025) pukul 19.30 WIB.

Korban, remaja laki-laki asal desa setempat ini mengalami luka di bagian kaki dan perut usai sepeda motornya terserempet Kereta Api Majapahit.

Kecelakaan terjadi saat kereta api relasi Malang-Pasar Senen ini melaju dari arah timur ke barat.

Sementara korban mengendarai sepeda motor matic itu dari arah selatan ke utara.

“Diduga pengemudi motor ini tidak memperhatikan perlintasan kereta api. Sementara di lokasi tidak ada penjaganya,” jelas Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Mohammad  Taufik Nabila.

FDPR terus melaju dengan sepeda motornya, tanpa sadar kereta api semakin dekat di perlintasan.

Tepat sebelum sepeda motornya melintasi rel, kereta melaju dengan kencang dan menabrak roda depannya.

FDPR bersama sepeda motornya terpental ke arah barat dan mendarat di bebatuan balas di samping rel kereta api.

“Karena terlempar dan benturan yang dialami, pengemudi motor mengalami luka cukup parah di kaki dan perutnya. Dia dievakuasi tim medis untuk mendapat pertolongan,” sambung Taufik.

FDPR dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung karena mengalami patah kaki serta luka di perut.

Taufik mengingatkan warga untuk selalu waspada saat akan melewati perlintasan kereta api, utamanya yang tanpa pintu perlintasan.

Selalu kurangi kecepatan, bahkan berhenti jika perlu untuk memperhatikan kemungkinan ada kereta api yang akan melintas.

Perilaku ini harus disiplin diterapkan untuk mencegah kecelakaan, tertabrak kereta api.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved