Pembunuhan Aktor Sandy Permana
CERITA Warga Desa Kutamukti Karawang Mengira Nanang Gimbal Orang Gila, Berhasil Mengelabui Polisi
Inilah akhir pelarian Nanang Irawan alias Nanang Gimbal tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana yang berhasil mengelabui polisi sementara waktu.
AKHIR Pelarian Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Mengemis hingga Dikira Orang Gila
SURYAMALANG.COM - Inilah akhir pelarian Nanang Irawan alias Nanang Gimbal tersangka pembunuhan aktor Sandy Permana yang berhasil mengelabui polisi sementara waktu.
Untuk mengelabui polisi, Nanang Gimbal memotong rambutnya. Bahkan di tempat persembunyiannya di Desa Kutamukti, Nanang Gimbal pun sempat dikira orang gila.
Ada yang menarik dari pelarian Nanang Gimbal seusai membunuh Sandy Permana dari cerita warga RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Nanang Gimbal ketahuan mengemis, tidur di kuburan hingga warga mengira sebagai orang gila baru.
Nanang Gimbal tertangkap setelah warga setempat melaporkan ke perangkat RT/RW ada orang baru yang tiba-tiba berada di kuburan sejak Senin (13/1/2024) pagi.
Namun warga tidak curiga kalau sosok yang mereka lihat adalah Nanang Gimbal selaku buronan polisi yang ramai diberitakan.
Baca juga: Profesi Nanang Gimbal Pembunuh Sandy Permana, Ternyata Orang Entertainment Mantan Kru Sinetron TV
"Warga cerita ke RT lihat orang enggak kenal masuk sini mondar-mandir itu, tapi engga kepikiran itu pelaku pembunuhan" terang Kepala Desa Kutamukti, Aan Maryan mengutip Tribunnews.
Nanang Gimbal sembunyi di sebuah kuburan atau Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kutamukti Karawang.
"Karena kan ramenya orang rambut panjang gimbal gitu, ini kan enggak," beber Aan.
Warga justru mengira Nanang Gimbal adalah orang dengan gangguan jiwa.
Sebab setelah ada di jalanan menghilang dan warga lain melihatnya ada di area TPU Desa Kutamukti.
"Iya pada ngiranya itu orang gila, karena ada di TPU terus. Sampai tidur juga di makam itu," imbuh Aan Maryan.
Kata Aan, saat pagi hari ini Nanang lapar dan keluar dari TPU untuk membeli makan.
Akan tetapi, karena uangnya sisa Rp 2.500, Nanang datang ke klinik untuk minta bantuan agar bisa membeli makan.
"Dari situ langsung ditangkap polisi, karena memang dari kemarin polisi itu sudah ada dan nyebar di desa sini," terang Aan.
Nanang Gimbal nyaris mengelabui sejumlah anggota polisi yang sudah menyebar dan mengepung Desa Kutamukti.
Namun, berkat laporan dari warga desa, polisi pun akhirnya menangkap Nanang Gimbal.
Baca juga: SEMBUNYI DI KUBURAN, Nanang Pembunuh Aktor Sandy Permana Ditangkap Gara-gara Kelaparan Minta Uang
Nanang Gimbal menjadi buronan selama 3 hari, yakni sejak penusukan terhadap Sandy Permana pada Minggu (12/1/25) hingga ditangkap pada Rabu (15/1/2025).
Melansir dari siaran Youtube Kompas TV, selama pelarian, Nanang Gimbal diduga menumpang-numpang kendaraan.
Nanang Gimbal turut memotong rambutnya demi mengelabui pihak kepolisian.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya mengungkap, Nanang Gimbal ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang.
“(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Rabu (15/1/2025).
"Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk hindari kejaran petugas kami," ungkap Ade Ary.
Selama pelariannya, Nanang berusaha mengelabui polisi dengan memotong rambutnya.
Baca juga: FOTO Diduga Sosok Nanang Pembunuh Aktor Sandy Permana, Buronan Polisi Licin Pindah-pindah Tempat
"Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang, menggunakan gunting yang dipinjam di warung dengan tujuan agar tidak dikenali selama pelarian," tambahnya mengutip Kompas.com.
Atas perbuatannya, Nanang Irawan terancam hukuman 15 tahun penjara.
"Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara," ujar Ade Ary.
Sandy Permana diketahui tewas dengan sejumlah luka tusuk. Dua luka tusuk di antaranya terdapat di bagian kepala korban.
"Saat dilakukan olah TKP, di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 cm, lebar 1 cm, perlukaan di belakang kiri telingga panjangnya 4 cm," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2024).
Selain itu terdapat luka gores di pipi kiri Sandy dan luka robek di bagian perut korban.
Di sisi lain, Sandy sempat berduel dengan seorang pria yang diduga Nanang sebelum ditikam hingga tewas.
Fakta itu terungkap setelah polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.
"Setidaknya ada empat saksi, itu antara lain seorang ibu yang melihat korban diduga sedang berkelahi," kata Ade Ary.
Ade Ary mengungkap, pria yang berduel dengan korban sempat melotot sebelum akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.
"Kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi," ungkap Kabid Humas.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menambahkan, penyidik juga telah minta keterangan istri dari pria diduga Nanang yang berkelahi dengan korban.
"Seorang sekuriti juga diambil keterangan, yang terakhir ada tetangga korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki-laki," ujar Ade Ary.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, korban pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya.
Ketika ditemukan, Sandy sudah dalam kondisi kritis dan terdapat luka terbuka di tubuhnya yang membuat darah terus keluar bercucuran.
Sandy sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tetangganya, namun tidak tertolong.
"Jadi pas kondisi berdarah itu masih sadar, terus di depan rumah warga pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit" kata Onkoseno.
"Namun tidak tertolong, dan ketika kita lakukan pengecekan pada korban memang ada beberapa luka tusuk," sambungnya.
Menanggapi soal penangkapan pelaku, Ade Indriyani istri korban berharap Nanang dihukum mati karena telah menghilangkan nyawa suaminya.
"Kalau maunya sih hukuman mati," ujar Ade ditemui di kediamannya Perumahan TNI/Polri, RT 05/RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Rabu (15/1/2025).
"Iya harapannya semoga bisa diadili dengan hukuman seberat-beratnya, setimpal. Karena dia sudah menghilangkan nyawa suami saya," sambungnya.
Sebelumnya, Ade Indriyani sempat histeris hingga jatuh pingsan saat proses pemakaman sang suami berlangsung pada Minggu (12/1/2025) malam.
Ade Indriyani meminta agar pelaku pembunuhan suaminya segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.
Pasalnya, Sandy Permana kini harus meninggalkan istri dan ketiga anaknya yang masih kecil.
"Hukumannya ya agar dihukum setimpal, saya ingin nyawa dibalas nyawa karena dia sudah membunuh ayah dari anak-anak saya, cepet ketemu dan sadar deh," ungkap Sandy Permana, Senin, (13/1/2025).
Nanang sendiri menurut Ade adalah tetangganya sendiri dan dikenal tertutup dengan warga sekitar.
"Emang pelaku itu sih orangnya kan tertutup ya gak pernah ngomong, cuma kalau suami saya itu gak ada dendaman, cuma gak tahu kalau dia yang dendam," sambungnya.
"Pelaku itu kalau berpapasan di motor dengan saya dia melotot, dia melotot saya plototin balik," sambungnya.
Terduga pelaku lanjut Ade pernah terlibat dalam satu project film.
"Kalau fisiknya tuh arogan, kalau dulu yang saya tahu dia kru film Tukang Bubur Naik Haji itu dulu, udah sampai sekarang gak ada kegiatan" terangnya.
"Kalau kerja sama saya kurang tahu, kalau di Mak Lampir dulu ia pernah, karena disini kan banyak kru-kru film," lanjut Ade.
Sebelumnya pun korban juga sempat terjadi percekcokan antara terduga pelaku.
Percekcokan berawal dari perbedaan pendapat dalam rapat warga pada bulan November 2024 silam.
"Ada waktu itu cekcok pas waktu dia rapat RT di bulan November karena dia gak terima karena kita komplain masalah minum-minum," sambung Ade.
Pasalnya, terduga pelaku sempat tepergok kedapatan menyimpan alkohol.
"Infonya kan di basecamp dia ada botol ketemu," katanya.
Ade juga mengungkap suaminya sempat menegur terduga pelaku saat tengah memangkas pohon di hari kejadian.
"Tadi pagi ada yang bilang katanya posisisnya itu dia lagi pangkas pohon, mungkin suami saya lewat ditegur sama suami saya dia gak terima" terka Ade.
"Mungkin suami saya langsung ditusuk, adu cekcoknya di situ mungkin tadi pagi," duga Ade.
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.