Longsor Ponorogo
Longsor Nyaris Putuskan Jalan Antar Desa di Ponorogo, Warga Terpaksa Bangun Jembatan Swadaya
Longsor itu menyebabkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas di lokasi. Warga hanya bisa berjalan maupun menggunakan roda dua.
Laporan: Pramita Kusumaningrum
SURYAMALANG.COM, PONOROGO - Warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) membangun jembatan darurat dengan kayu di jalan antar Desa Wates Kecamatan Jenangan dengan Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo nyaris putus.
Jembatan darurat itu dibangun lantaran di lokasi telah terjadi longsor.
Tidak hanya sekali, longsor terjadi berkali-kali di jjalan antar Desa Wates Kecamatan Jenangan dengan Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo
Longsor itu menyebabkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas di lokasi.
Warga hanya bisa berjalan maupun menggunakan roda dua.
Pantauan di lokasi, longsoran diberikan jembatan darurat. Jembatan kayu darurat sepanjang 10 meter dengan lebar dua meter.
Sedangkan longsoran yang terjadi lebar 19 meter dan tinggi 20 meter itu telah mengikis lebih dari separuh badan jalan, menyisakan jalur selebar satu meter.
“Kalau dibiarkan begitu, memutarnya ke Kecamatan Jenangan dulu. Jadi kalau dari sini (Wagir Lor) mau ke Wates kan biasanya dekat, bisa dua kali lipat jaraknya,” ungkap Kepala Desa Wagir Lor, Sumono, Kamis (16/1/2025),
Dia menjelaskan jalan yang nyaris putus adalah jalan poros desa. Di mana menjadi jalur utama dari Desa Wagir Lor Kecamatan Ngebel ke Desa Wates Kecamatan Jenangan.
“Itu sangat alternatif. Biasanya yang lewat situ anak sekolah, pedagang obrok. Jadi kami bangunkan jembatan. Kalau tidak mereka harus memutar di baratnya telaga, lewat jalan mengarah ke telaga,” tambahnya,
Dia menjelaskan longsor mulai 2022, hingga awal 2025 ini sudah 3 sampai 4 kali longsor.
Saat ini dilakukan swadaya dari masyarakat. Sebelum dilakukan antisipasi,
“Sekarang jalannya sudah hampir habis. Itu kan alternatif warga kami, kemarin kami buatkan jembatan darurat itu yang dari kayu,” kata Sumono.
Menurutnya, jembatan yang dibuat hanya bisa untuk roda dua. Dia juga telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.
“Katanya mau dibantu lewat BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Semoga segera biar kalau roda empat tidak berputar lagi,” tegasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Masun mengaku bahwa telah mengusulkan ke BNPB. “Sudah diusulkan, ditunggu saja ya prosesnya,” pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.