Penderitaan Satpam dan Sopir Selama Kerja di Rumah Abraham Michael & Farida Felix: Disiksa, Dibunuh

Banyak penderitaan satpam dan sopir selama bekerja di rumah mewah milik Farida Felix dan Abraham Michael. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tribunnews
Penderitaan Satpam dan Sopir Selama Kerja di Rumah Abraham Michael & Farida Felix: Disiksa, Dibunuh 

SURYAMALANG.COM - Banyak penderitaan satpam dan sopir selama bekerja di rumah mewah milik Farida Felix dan Abraham Michael

Ternyata ada cerita mengerikan para pekerja yang bekerja di rumah mewah Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor itu. 

Farida Felix dan anaknya, Abraham Michael menempati rumah mewah Lawang Gintung tersebut.

Selain Septian yang meninggal  dunia usai dibunuh Abraham Michael

Sosok sopir keluarga tersebut ternyata juga mengaku mengalami penyiksaan dari majikannya. 

Dalam rumah tersebut juga terdapat dua orang asisten rumah tangga, sopir dan seorang satpam, Septian.

Bukan sekadar tempat tinggal, rumah mewah itu juga dijadikan sebagai kantor pengacara Farida Felix dan rental mobil PT La Duta Car Rental.

Mantan sopir Abraham Michael, Arif mengaku sering kali mendapat tindak kekerasan selama bekerja.

Seorang satpam rumah mewah di pinggir jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tewas diduga dibunuh oleh majikannya sendiri pada Jumat (17/1/2025).
Seorang satpam rumah mewah di pinggir jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, tewas diduga dibunuh oleh majikannya sendiri pada Jumat (17/1/2025). (Tribunnews)

"Sering disiksa, ditimpukin segala macam saya kalau salah jalan. Dulu kan saya nyupirin dia," kata Arif mengutip Tribunnewsbogor.

Dia mengaku sering sekali dianiaya oleh anak majikan di rumah mewah Lawang Gintung Bogor.

"Iya (sering menganiaya)," katanya.

Penderitaan bukan hanya dalam bentuk fisik, tapi juga perihal gaji.

Baca juga: VIRAL Cewek Bandung Dianiaya Cowoknya Asal Kecamatan Duduksampeyan, Pelaku Ditangkap Polres Gresik

Istri Septian, Dewi bercerita selama bekerja sebagai satpam di rumah mewah Lawang Gintung, suaminya sering telat menerima gaji.

"Kerja di situ katanya gaji suka telat. Gaji aja suka telat," katanya.

Selain itu Septian pernah bercerita tentang tabiat majikan yang sering marah.

"Majikan suka marah-marah gak jelas," katanya.

Sampai kemudian terjadilah cekcok antara Abraham Michael dengan ibunya, Farida Felix pada Kamis (16/1/2025).

Farida memarahi Abraham karena sering keluar malam.

"Pas malam ngechat, 'Aku habis sama anak majikan berantem. Si ibu mau dicekik, saya lerai'. Dari situ gak ada kabar lagi," kata Dewi warga Kampung Cibarengkok, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Sampai keesokan harinya Dewi menerima kabar bahwa suaminya, satpam Septian tewas ditusuk anak majikan, Abraham Michael.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Aji Riznaldi Nugroho mengatakan tugas Septian adalah melaporkan siapapun yang keluar masuk rumah kepada majikannya, Farida Felix.

Septian mencatat Abraham kerap kali keluar malam.

"Abraham kena omel ibunya. Ditegurlah dia karena sering pulang malam. Ia pun aneh ibunya tau. Ternyata dia dilaporkan atau diadukan oleh satpam," kata Kompol Aji.

Pukul 02.30 WIB, Jumat (17/1/2025) terjadi keributan di pos satpam Septian.

"Saksi Wawan (driver) mendengar ada suara kemudian melihat sudah ada darah," katanya.

Sampai kemudian dia mendapati Septian telah terkapar dengan luka tusuk.

Atas perbuatannya, Abraham Michael dijerat Pasal 338 Sub 351 Ayat 3 KUHP.

Masa Depan 4 Anak Septian Satpam Dibunuh Anak Majikan di Bogor

 Kasus anak majikan bunuh satpam di Bogor menyisakan duka mendapam khususnya untuk keluarga korban. 

Septian satpam yang dibunuh anak majikannya itu harus meninggalkan istri dan anak-anaknya. 

Sepeninggalannya, masa depan 4 anak Septian satpam di Bogor itu pun terancam. 

Selain kini menajdi anak yatim, 4 anak Septian juga terancam putus sekolah karena selama ini dirinyalah tulang punggung keluarga. 

Selama ini, Septian menjadi tulang punggung keluarga untuk biaya hidup dan kebutuhan anak-anaknya. 

Kini, keempat anak Septian terancam putus sekolah karena keluarganya yang kekurangan biaya.

Kakak ipar Septian, Aris Munandar, mengatakan, keluarga sangat menyesalkan peristiwa pembunuhan satpam asal Sukabumi ini yang menyebabkan 4 anak menjadi yatim.

 Aris Munandar mengatakan bahwa keluarga sedang bingung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dewi (kerudung putih), istri Septian, satpam asal Sukabumi tak kuasa menahan tangis saat suaminya pulang sudah tak bernyawa.
Dewi (kerudung putih), istri Septian, satpam asal Sukabumi tak kuasa menahan tangis saat suaminya pulang sudah tak bernyawa. (Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin)

Selain almarhum Septian sebagai tulang punggung, keluarganya juga miskin. 

"Keluarga kebingungan kedepannya, sekolah anak anak, anak dari korban satu, anak sambungnya tiga," ujar Aris, Sabtu mengutip Tribun Jabar.

"Jadi keluarganya itu berharap sama si korban tulang punggung keluarga lah, jadi semua juga seperti mertuanya suka ada, jadi tulang punggung keluarga," jelas dia.

Aris menuturkan, belum ada perhatian dari pihak keluarga pelaku pembunuhan.

Demikian juga dari perusahaan tempat dia bekerja.

"Dari pihak keluarga menyesalkan, dari pihak si pelaku itu belum ada itikad baik pada keluarga korban, jadi kita sangat menyesal dan kita merasa kebingungan pas hari pertama, dikarenakan semua kita keluarganya kurang mampu, jadi benar benar bingung, kita musti melakukan langkah seperti apa," ujar Aris usai pemakaman.

Pesan Terakhir pada Istri

Sementara, istri Septian, Dewi mengungkapkan pesan terakhir sang suami kepadanya yakni mengenai pertengkaran antara majikannya.

"Komunikasi sama almarhum malam Jumat kalau enggak salah, pas hari kamis nelpon ke rumah nanyain kabar anak," ungkap Dewi, Sabtu. 

"Biasa pas malamnya ngechat, 'aku habis sama anak majikan berantem, si ibu mau dicekik itu saya lerai,'" kata Dewi menjelaskan isi percakapannya.

Setelah pesan itu, Dewi tidak lagi mendapatkan kabar dari sang suami hingga keesokan harinya.

Pada Jumat siang, Dewi baru mendapatkan informasi bahwa Septian telah meninggal dunia karena dibunuh anak majikannya.

"Sampai dapat kabar Jumat siang 12.30 dari adik, dari pak Sekdes, bahwa ada orang Palabubanratu yang dibunuh posisinya security di Tajur," kata Dewi. 

"Kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya, kata sekdes itu dibunuh sama anak majikan," tuturnya.

Baca juga: Nama Farida Felix Mendadak Disosot Usai Viral Anak Majikan Bunuh Satpam Bogor, Punya Firma Hukum

Dewi mengatakan, selain bercerita soal pertengkaran dengan anak majikan di tempatnya bekerja, Septian juga pernah menceritakan bahwa kerap telat menerima gaji.

"Enggak ada curhat, cuman kerja di situ katanya gaji suka telat, majikan suka marah marah enggak jelas," ungkap Dewi.

"Kata saya pindah lagi aja, tanggung nanti saya habis lebaran katanya, enggak ada (cerita, red) anaknya begini, ibunya begini, nggak ada, hanya (cerita) soal gaji aja sering telat," ujarnya.

Saat ini, jenazah Septian telah berada di peristirahatan terakhirnya di TPU Sembah Dalem, Kalideres, Desa Citarik.

Sebagaimana diketahui, pembunuhan ini terjadi di pinggir Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Jumat (17/1/2025).

Septian dibunuh oleh anak majikannya yang bernama Abraham Michael, anak dari pengacara Farida Felix.

Diketahui, Septian sempat melerai pertengkaran hebat antara Abraham Michael dan ibunya sebelum akhirnya tewas dibunuh.

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved