Wisata Malang Raya

5 SPOT WISATA Pesarean Gunung Kawi Malang Isi Liburan Imlek 2025, Klenteng dan Makam Eyang Djoego

5 Spot wisata Pesarean Gunung Kawi Malang cocok untuk mengisi liburan Imlek 2025, klenteng Dewi Kwan Im, Ciamsi, makam Eyang Djoego hingga masjid. 

Instagram @pesareangunungkawi
Pesarean Gunung Kawi Malang cocok untuk mengisi liburan Imlek 2025, klenteng Dewi Kwan Im, Ciamsi, makam Eyang Djoego hingga masjid.  

Masjid juga menjadi pusat kegiatan beribadah serta tempat penyelenggaraan kegiatan hari besar Islam bagi warga.

4. Klenteng Dewi Kwan Im, Tie kong dan Ciamsi

Tie Kong di Pesarean Gunung Kawi berada satu kawasan dengan Klenteng Dewi Kwan Im dan Ciamsi.

Klenteng ini buka mulai pukul 07.30 - 21.30 WIB dan melayani pengunjung yang akan berziarah ke makam Eyang Djoego dan Eyang Raden Mas Iman Soedjono.

Bagi pengunjung yang membutuhkan bantuan seputar informasi di klenteng, tersedia petugas yang berada di lokasi.

Sekdar informasi, Tie Kong atau Thi Kong adalah sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa dalam bahasa Tionghoa.

Sembahyang kepada Tie Kong atau Thi Kong disebut Pai Thi Kong. 

Sedangkan Ciamsi adalah ritual ramalan tradisional masyarakat Tionghoa untuk mengetahui nasib dan peruntungan. 

Dalam tradisi Tionghoa, hari Kwan Im meninggalkan raganya merupakan salah satu dari tiga hari besar memperingati Dewi Kwan Im.

Peringatan ini dilaksanakan tanggal 19 bulan 9 menurut kalender lunar Tionghoa. Tanggal tersebut diperingati ketika Dewi Kwan Im "naik" atau meninggalkan dunia fana.

Baca juga: Wisata Murah di Pakisaji Malang Untuk Liburan Bersama Keluarga di Akhir Pekan, Bisa Wisata Kuliner

Dewi Kwan Im adalah perwujudan kasih sayang dan welas asih, dan para umat memperingati momen ini untuk menghormati pengorbanannya dalam membantu umat manusia.

Pada hari peringatan ini, umat biasanya datang ke klenteng untuk berdoa, mengucapkan terima kasih atas perlindungannya, serta memohon berkat dan kebaikan.

Mereka sering kali membawa persembahan seperti buah-buahan dan lilin untuk menyimbolkan doa-doa mereka.

Di Pesarean Gunung Kawi, pengunjung dari berbagai latar belakang kepercayaan dapat mengikuti ritual-ritual yang tidak terbatas pada satu agama atau etnis.

Misalnya, tradisi ciamsi, yang biasa dilakukan oleh pengunjung yang mencari petunjuk atau jawaban atas persoalan hidup, bisa diikuti oleh siapa saja tanpa memandang agama, suku, atau kepercayaan tertentu.

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved