HGB di Atas Laut Sidoarjo
Siapa Thanthowy Syamsuddin? Bongkar Sertifikat HGB di Atas Laut Surabaya Mirip Pagar Laut Tangerang
Siapa Thanthowy Syamsuddin? bongkar sertifikat HGB di atas laut Surabaya mirip lokasi Pagar Laut Tangerang konsen isu sosial dan kebijakan publik.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
“Secara makro, ekonomi biru dan kebijakan strategis ini berdampak besar jika tidak dikelola dengan bijak" ungkapnya.
"Kebijakan publik harus sesuai prinsip keberlanjutan dan melibatkan masyarakat pesisir,” terangnya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemilik HGB di Laut Dekat Surabaya Terungkap, Salah Satunya PT Surya Inti Permata
Thanthowy juga menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan agar manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi mendatang.
“Jika ada kebijakan yang bisa memengaruhi produk perikanan dan maritim, kita perlu memastikan apakah kebijakan tersebut sudah sesuai prinsip keberlanjutan dan kelestarian" ungkapnya.
"Apakah masyarakat pesisir turut dilibatkan dan diberitahu," jelasnya.
Thanthowy mencontohkan kasus HGB di Tangerang sebagai pengingat pentingnya pengawasan yang lebih ketat.
“Kalau nggak ada Tangerang, Surabaya nggak tergerak untuk mengecek. Jadi, ke depan, pengelolaan sumber daya yang bisa berkurang harus lebih diperhatikan" urainya.
"Bagaimana upaya mempertahankan sumber daya agar bertahan lama sampai anak cucu," tambah pria yang menyelesaikan gelar masternya di Institut Teknologi Bandung ini.
Selain itu, Thanthowy menyoroti kebijakan baru harus akuntabel, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Saat ada kebijakan baru, penting untuk memastikan bahwa prosesnya jelas, melibatkan semua pihak, dan mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan serta dampaknya terhadap masyarakat,” tegasnya.
Dampak Omnibus Law Sampai HGB
Thanthowy juga mengkritisi dampak kebijakan Omnibus Law yang menurutnya kurang melalui proses pengujian yang transparan.
“Omnibus Law dulu prosesnya sangat cepat, opini publik tidak tertampung. Sekarang terlihat dampaknya, termasuk pada kebijakan HGB di wilayah pesisir,” tambahnya.
Menurut Thanthowy, pengelolaan sumber daya harus bertumpu pada akuntabilitas dan keberlanjutan untuk melindungi masyarakat pesisir dari dampak buruk seperti banjir rob yang sudah dirasakan di Gunung Anyar dan Tambak Sumur.
Selain itu, Thanthowy aktif dalam pengabdian masyarakat, mendukung program pemberdayaan wirausaha muda, terutama di sektor digital dan lingkungan.
Baca juga: FAKTA BARU HGB di Atas Laut Surabaya Mirip Pagar Laut Tangerang ternyata Milik PT Surya Inti Permata
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.