Biogas Malang
Pengelolaan Biogas di Sanan Kota Malang Bisa Dikembangkan dan Jadi Percontohan, Pertimbangan Lahan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang mencatat ada 7 tempat biogas yang berada di Sanan, Kelurahan Purwantoro Tapi hanya 3 yang berfungsi
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengelolaan biogas di Sanan kota Malang bisa menjadi contoh baik pemanfaatan sumber energi alternatif.
Manfaat penggunaan biogas yang 'murah meriah' makin terasa dalam kondisi saat ini, di mana proses jual beli gas elpiji 3 Kg berpolemik.
Baca juga: Pengelolaan Biogas di Sanan Kota Malang, Jadi Pilihan Alternatif di Tengah Sulitnya Beli LPG 3 Kg
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang mencatat ada tujuh tempat biogas yang berada di Sanan, Kelurahan Purwantoro. Dari tujuh itu, empat dilaporkan rusak karena longsor. Tiga lainnya berfungsi.
Ada satu biogas skala komunal yang berada di gang 12.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan bahwa biogas itu bantuan dari Universitas Brawijaya dan Kementerian LHK RI.
Biogas dimanfaatkan untuk menghasilkan gas yang disalurkan ke rumah-rumah penduduk.
"Hasil pengolahan biogas itu untuk warga. Kami pikir bisa dikembangkan, tapi tergantung ketersediaan lahan dan jumlah sapi yang ada," ujarnya, Selasa (4/2/2025).
Slamet berharap keberadaan biogas bisa membantu warga menghemat pengeluaran warga.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga di Sanan kota Malang telah merasakan mafaat [enggunaan Biogas.
Warga Sanan, Gang 12, Iwan Hariyono (48), mengelola biogas di kawasan itu. Ia bercerita ada 26 kompor yang telah menggunakan biogas.
Biogas di lingkungannya telah beroperasi sejak awal 2024.
Warga yang menggunakan biogas tidak dipungut biaya sepeser pun. Mereka bisa menggunakan gas untuk kebutuhan masak.
Warga yang hendak mendapatkan layanan biogas hanya perlu membeli peralatan seperti pipa dan kompor biogas.
Bisa juga mengubah kompor gas biasa menjadi kompor biogas.
Biayanya berkisar antara Rp 70 ribu sampai Rp 100 ribu bagi warga yang rumahnya dekat dengan kandang sapi.
Setiap hari, kotoran sapi dikumpulkan untuk diolah menjadi biogas.
Beruntungnya, pengolahan di Sanan cukup efektif karena pasokan air yang melimpah.
Setiap pukul 12 malam, keran biogas ditutup untuk menghemat energi yang dikeluarkan dari kotoran sapi.
Nanti dibuka kembali pukul 6 pagi. (Benni Indo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.