Proyek Air Bersih Malang Selatan
Proyek Air Bersih Malang Selatan Senilai Rp 85 Miliar, Perumda Tirta Kanjuruhan dapat Lampu Hijau
proyek air bersih terbaru untuk pemasangan sambungan baru , 37.401 SR di Malang Selatan senilai Rp 85 miliar ini dijanjikan dari Kemen PUPR
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Perumda Tirta Kanjuruhan mendapat angin segar terkait usulan proyek air bersih bagi warga Malang Selatan senilai Rp 85 miliar yang mendapat 'lampu hijau'.
Untuk diketahui proyek air bersih terbaru untuk pemasangan sambungan baru , 37.401 SR sambungan Rumah (SR) di Malang Selatan ini merupakan bantuan Rp 85 miliar yang dijanjikan dari Kementerian PUPR .
"Iya, doakan saja, ini sedang kami usahakan bersama pak Dirut (Samsu)" ujar Ali Murtadlo SH, ketua Komisi II DPRD Kabupaten Malang, Minggu (9/2/2025).
Menurut Gus Tado-panggilan Ali Mustadlo, dirinya bersama anggota Komisi II dan Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan, Samsul Hadi, menghadap ke Dirjen Air Bersih PUPR pada Jumat (7/2/2026) lalu.
Di hadapan Dirjen PUPR itu, Samsul memaparkan bahwa untuk membebaskan warga Malang selatan dari kelangkaan air bersih setiap musim kemarau, ia akan membuka proyek sambungan rumah (SR) baru, di enam kecamatan.
Yakni, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, Donomulyo, dan Kalipare.
"Berdasarkan hasil survei kami, dari enam kecamatan itu, dibutuhkan 37.401 sambungan baru (SR), sehingga Malang selatan terbebas dari air bersih setiap saat," ujar Samsul saat beri paparan di depan pejabat Dirjen Kementerian PUPR itu.
Bagaimana caranya, 37.401 SR itu bisa dicover airnya, lanjut Samsul, itu harus dibangunkan dua sumber air yang sudah ada.
Yang pertama adalah diambilkan dari sumber Kaligoro, Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjingwetan.
Sumber air Kaligoro Itu buat melayani dua kecamatan yakni, Kecamatan Sumbermanjing Wetan dèngan jumlah 8.000 SR dan Kecamatan Gedangan 7.000 SR.
"Debit airnya 860 liter per detik, sedang yang akan kita ambil nanti cuma 150 liter per detik, buat 15.00 SR di dua kecamatan itu " tututnya.
Satu lagi adalah sumber mata air Dieng, Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi.
Sumber air Itu debit airnya cukup besar atau 1.667 liter per detik dan yang dibutuhkan cuma 240 liter per detik bagi 22.401 SR di empat kecamatan.
Rinciannya yakni, Kecamatan Bantur sebanyak 2.643 SR, Pagak (5.674 SR), Donomulyo (9.102 SR), Kalipare (4.982 SR).
Total rencana pembuatan 37.401 SR itu, dibutuhkan anggaran Rp 85 miliar, seperti yang sudah dijanjikan PUPR sebelumnya, saat melaunching sumber sumber air di Goa Kalisat.
"Dari pertemuan kemarin itu, PUPR sudah oke. Dan, semoga segera terealisasikan tahun ini sehingga Malang selatan bisa terbebas dari air bersih meski dimusim kemarau," papar Gu Tado, anggota dewan tiga periode dari PKB itu.
Seperti diketahui, empat bulan lalu, Perusahaan daerah air bersih itu menuntaskan proyek prestisius senilai Rp 25 miliar di sumber mata air Goa Kalisat, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, buat melayani 5.000 sambungan baru (SR) di Malang selatan, kali ini kembali melakukan terobosan serupa.
Saat itu, Senin (23/9/2024), Bupati Sanusi meresmikan proyek bantuan dari PUPR yang bekerja sama dengan Hungaria.
Proyek prestisius membuat Sanusi bangga kepada Samsul karena persoalan utama warga, terkait air bersih sedikit terselesaikan.
Proyek itu beda dengan sumber lainnya, karena sumber air di Goa Kalisat itu berada di bawah sungai, dengan medan jangkau yang sulit.
Namun, berkat kerja tim dari Perumda Tirta Kanjuruhan dan pemerintah Hungaria, sumber yang semula sulit dimanfaatkan airnya itu kini jadi andalan di Malang selatan.
Bahkan, Kementerian PUPR dan Pemerintah Hungaria, mengakuinya itu merupakan proyek PDAM dengan cakupan tercepat.
"Belum ada sumber lain, begitu dibuka langsung bisa melayani pelanggan sebanyak 5.000 SR karena peralatannya canggih sehingga mampu mempercepat debit airnya jadi 40 liter per detik," ungkap Samsul.
Menurut Samsul, proyek ini menggunakan teknologi tercanggih. Yakni, SCADA (supervisory control and data auquisition) dan GIS (Geographic information system).
Dua tools itu terkoneksi buat mengendalikan dan mempermudah operasional, dari hulu sampai ke hilir atau ke pelanggan.
Bahkan, dua sistem itu juga bisa mengontrol kehilangan air hingga 16 persen, sehingga kalau ada pencurian air di jaringan, misalnya, itu dengan mudah akan diketemukan dengan cepat.
Hebatnya, itu cukup dikendalikan dengan gedget, sehingga bisa diketahui jika ada jaringan yang trouble.
"Mulai dari penangkapan air, pengelolaan dan produksi, sampai pendistribusian air ke pelanggan, itu dikendalikan dengan digital dan bisa dipantau secara online dan realtime. Sehingga tak mungkin, ada keluhan yang berarti karena sudah terkoneksi secara digital, termasuk suplai air ke pelanggan itu sedang low atau sedang atau tinggi, bisa kita ketahui," ungkap Samsul, bangga.(fiq)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.