Kongres XVIII Muslimat NU Surabaya

Khofifah Terpilih Sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU Periode 2025-2030, Struktur Baru

Khofifah dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU. Sedangkan Ketua PP Muslimat NU dijabat oleh Arifatul Choiri Fauzi

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Fatimatuz Zahroh
ERPILIH KEMBALI - Khofifah Indar Parawansa dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Muslimat NU periode 2025-2030 dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji, Sabtu (15/2/2025) dini hari. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Khofifah Indar Parawansa dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030 dalam Kongres XVIII Muslimat NU yang digelar di Asrama Haji, Sabtu (15/2/2025) dini hari. 

Perjalanan pemilihan ketua umum di kongres ini terbilang cukup panjang. Terutama karena adanya perubahan struktur yang cukup signifikan di tubuh Muslimat NU sebagaimana disyaratkan oleh PBNU.

Dimana PBNU mensyaratkan agar Muslimat NU disamakan struktur organisasinya seperti PBNU. Dimana ada rais aam dan juga ketua tanfidziyah. 

Tidak hanya itu, periodisasi kepengurusan juga turut diubah.

Yang sebelumnya delapan tahun kini diputuskan untuk satu kepengurusan adalah lima tahun. 

Dari perjalanan panjang proses pemilihan ketua dan pembentukan struktur baru ini, akhirnya diputuskan adanya perubahan dalam struktur kepengurusan Muslimat NU.

Dimana pucuk pimpinan Muslimat NU dipegang oleh Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU dan selain itu juga ada Ketua PP Muslimat NU

Khofifah dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU.

Sedangkan Ketua PP Muslimat NU dijabat oleh Arifatul Choiri Fauzi atau yang akrab dikenal Arifah Fauzi. 

Usai terpilih, Khofifah menegaskan bahwa memang ada perubahan struktur dalam organisasi banom Muslimat NU yang memiliki jamaah atau anggota sebanyak 36 juta ibu-ibu di Indonesia ini.
 

“Jadi ini struktur baru berdasarkan hasil koordinasi beberapa hari terakhir dan pendampingan PBNU. Jadi ada PBNU yang memang diutus untuk melakukan pendampingan pada proses kongres oleh badan otonom sampai dengan proses pemilihan,” kata Khofifah, saat diwawancara usai pemilihan.

Ditegaskan Khofifah, ada dua orang perwakilan dari PBNU yang diutus untuk memberikan pendampingan selama kongres. Yang mana mereka juga ikut mendampingi proses sidang komisi yang membahas soal Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT).

“Artinya itulah (struktur baru) yang kemudian disepakati di PD/PRT, kemudian masuklah di Tatib pemilihan dan sudah selesai,” pungkas Khofifah.

Sebelum, Khofifah telah menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU sebanyak empat periode sejak tahun 2000. Khofifah menjadi sosok terkuat selama kongres ini untuk terus melanjutkan kepemimpinan sebagai ketua umum.

Hal itu terlihat dalam penyampaian pandangan umum pengurus wilayah atas laporan pertanggungjawaban kepengurusan Khofifah periode tahun 2016-2024.

Hampir seluruh pengurus wilayah, menyatakan dukungan untuk Khofifah agar melanjutkan kepemimpinan sebagai Ketua Umum. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved